Liputan6.com, Jakarta PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) mencatat kontribusi signifikan dari penjualan ke Bullion Bank Indonesia sepanjang paruh pertama 2025. Penjualan tersebut menyumbang lebih dari setengah pendapatan konsolidasian perusahaan.
Direktur Investor Relation HRTA, Thendra Chrisnanda, menyampaikan bahwa hingga Juni 2025 kontribusi penjualan ke Bullion Bank Indonesia mencapai lebih dari 4 ton emas.
“Kontribusi dari untuk Bullion Bank terhadap pendapatan konsolidasian Harta, terutama hingga first half tahun 2025, itu sebesar 51%, atau setara dengan 4,8 ton,” ujarnya dalam konferensi pers Pubex Live 2025, dikutip Selasa (9/9/2025).
Thendra menjelaskan, strategi HRTA pada tahun ini akan diarahkan untuk memperkuat posisi sebagai pemain utama dalam ekosistem Bullion Bank Indonesia. Fokus tersebut akan lebih menitikberatkan pada pasar domestik ketimbang ekspor. Selain itu, perseroan juga terus memperkuat branding, inovasi desain, serta menjaga kualitas produk.
“Harta Dinata akan terus berfokus untuk memang memperkuat posisi Harta Dinata sebagai pemain utama di ekosistem Bullion Bank Indonesia, di mana memang Harta Dinata di tahun 2025 akan lebih berfokus ke pasar domestik dibandingkan dengan pasar ekspor, mengingat besarnya potensi yang masih terdapat dari untuk Bullion Bank Indonesia,” jelas Thendra.
Ia menambahkan, Hartadinata Abadi menargetkan sertifikasi internasional London Bullion Market Association (LBMA) pada akhir 2025 sebagai upaya memperkuat pengakuan kualitas produk di pasar global. Perusahaan juga tengah memfinalisasi pembangunan pabrik terintegrasi yang ditargetkan dapat beroperasi penuh pada akhir tahun.
Kinerja Perseroan
HRTA membukukan kinerja keuangan tertinggi sepanjang masa atau all-time high performance pada Semester I-2025, dengan pertumbuhan pendapatan signifikan sebesar 82,63% YoY, mencapai Rp 15,05 triliun dibandingkan Rp 8,24 triliun pada semester I 2024.
Peningkatan kinerja ini didorong oleh pertumbuhan volume penjualan emas murni sebesar 19,38% YoY, dari 7,42 ton pada semester I 2024 menjadi 8,86 ton pada semester I 2025.
Selain itu, harga jual rata-rata (ASP) turut mengalami kenaikan signifikan sebesar 59,09% YoY, mencapai Rp 1.691.533 pada semester I 2025 dibandingkan Rp 1.104.944 pada semester I 2024.
Peningkatan dari ASP ini seiring dengan meningkatnya harga emas global yang dipengaruhi oleh tingginya permintaan aset safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik, serta masih tingginya aktivitas pembelian emas oleh bank sentral dan juga Bullion Bank Indonesia yang turut berkontribusi memperkuat harga emas di dalam negeri.
Emiten HRTA Bakal Konsisten Tebar Rasio Dividen 20-25%
Sebelumnya, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) memastikan akan mempertahankan kebijakan pembagian dividen dengan payout ratio yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Perseroan menargetkan konsistensi dalam memberikan imbal hasil bagi para pemegang saham.
Investor Relations Manager HRTA, Catherina Vincentia menuturkan, payout ratio dividen perusahaan masih akan berada di kisaran 20–25 persen pada 2026, dengan yield sekitar 3 persen.
“Untuk kebijakan dividen di tahun 2026, seperti yang sebelum-sebelumnya, sejak kami IPO, untuk kebijakan dividen sendiri, untuk payout ratio, masih ada di sekitar 20 hingga 25 persen, dengan yield di sekitar 3 persen, dimana memang di Juni kemarin kami telah membagikan dividen untuk tahun buku 2024,” ujar Catherina dalam konferensi pers Pubex Live 2025, Senin (8/9/2025).
Ia menuturkan, HRTA juga menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba pada 2025. Pertumbuhan tersebut diproyeksikan cukup signifikan, seiring dengan strategi ekspansi dan penguatan bisnis perusahaan.
“Untuk target pendapatan dan juga laba di tahun 2025, untuk pertumbuhan pendapatan dan laba, di pendapatan sendiri untuk di tahun ini, kami menargetkan itu di sekitar 50 hingga 60 persen untuk pertumbuhannya, dan juga di laba bersih di sekitar 30 hingga 40 persen,” pungkas Catherina.
Kinerja Semester I 2025
Sebelumnya, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), perusahaan manufaktur perhiasan emas dan emas batangan terintegrasi Indonesia membukukan pertumbuhan penjualan dan laba bersih sepanjang semester I 2025.
PT Hartadinata Abadi Tbk mencatat pendapatan sebesar Rp 15,05 triliun hingga semester I 2025. Pendapatan naik 82,6% dari periode sama tahun sebelumnya Rp 8,24 triliun. Laba bersih tahun berjalan tercatat Rp 348,9 miliar, bertambah 69,5% dari Rp 205,8 miliar pada periode sama tahun lalu.
Pertumbuhan pendapatan itu dipicu tingginya realisasi penjualan emas batangan yang telah mencapai Rp 13,7 triliun. Realisasi penjualan itu lebih tinggi 24,3%dari target yang telah ditetapkan dengan volume penjualan mencapai 8,1 ton, melampaui target semester I 2025 sebesar 6,5 ton.
Sementara itu, laba bruto naik menjadi Rp 746,83 miliar hingga semester I 2025 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 518,92 miliar. Seiring hal itu laba per saham naik menjadi Rp 75,68 hingga semester I 2025 dari periode semester I 2024 sebesar Rp 44,65.