Emiten WIFI Siapkan Strategi Pendanaan untuk Perkuat Ekspansi

6 days ago 12

Liputan6.com, Jakarta - PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) menyiapkan strategi pendanaan beragam untuk mendukung ekspansi bisnis perseroan. Direktur Teknologi WIFI, Shannedy Ong, menyampaikan bahwa perusahaan mengandalkan kombinasi dari pendanaan publik hingga internal.

“Untuk sumber pendanaan kita, kita ada, dari sisi company, kita punya diversifikasi. Yang pertama adalah, kita ada pendanaan dari public funding, yaitu berupa bond,” ujar Shannedy Ong dalam konferensi pers Pubex Live 2025, Rabu (10/9/2025).

Ia menjelaskan, perusahaan juga menggandeng mitra global dalam skema pendanaan teknologi. Beberapa di antaranya adalah kerja sama dengan vendor global, teknologi global, di mana vendor tersebut juga ada pendanaan dalam struktur ECA bank financing ataupun export credit.

Selain dua sumber tersebut, perseroan juga memanfaatkan right issue serta arus kas internal untuk memperkuat kinerja. Shannedy menyebut, kombinasi dari empat pilar pendanaan itu akan menjadi fondasi utama ekspansi perusahaan di masa mendatang.

Shannedy menambahkan, kebutuhan belanja modal (capex) 2025 perseroan telah terpenuhi dengan dukungan investor strategis dan penerbitan obligasi. 

“Untuk estimasi Capex-nya, kami di tahun 2025 ini sudah terpenuhi di mana kita ada injeksi kapital dari NTT East sebanyak 1 triliun dan juga ada bond issuance sebanyak 2,5 triliun. Jadi totalnya sekitar 3,5 triliun untuk 2025 Capex di tahun ini sudah terpenuhi semuanya,” jelasnya.

Anak Usaha Solusi Sinergi Digital Gaet Platform Streaming CubMu

Sebelumnya, Starlite, yang merupakan brand ISP (Internet Service Provider) dari Weave sebagai anak usaha dari PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge, menjalin kerja sama strategis dengan CubMu, platform streaming milik Transvision. 

Melalui kerjasama ini, maka seluruh pelanggan Starlite, baik pengguna baru maupun existing akan mendapatkan benefit untuk mengakses CubMu dalam bentuk paket bundling loyalitas (hard bundling) pada seluruh paket internet STARLITE, termasuk paket 200 Mbps dan 500 Mbps.

Direktur Utama Surge (WIFI), Yune Marketatmo menyambut baik kerjasama yang dilakukan bersama CubMu karena sejalan dengan misi Surge dalam menyediakan “Internet Rakyat”, layanan internet cepat dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

“Melalui kemitraan ini, kami ingin membuktikan bahwa layanan internet rakyat bisa menghadirkan hiburan berkualitas dan mudah diakses. Kolaborasi dengan CubMu adalah bentuk nyata dari visi kami untuk menciptakan solusi digital yang dekat dengan masyarakat, cepat, dan terjangkau,” jelas Yune dalam keterangan resmi, Selasa (5/8/2025).

Pertumbuhan Industri Hiburan Lokal

Sementara itu Direktur Marketing & Sales CubMu, Brando Tengdom menyatakan pihaknya menyambut positif sinergi ini karena sejalan dengan misi CubMu dalam mendukung pertumbuhan industri hiburan lokal. 

“Dengan distribusi digital yang luas dan pendekatan inovatif, kami yakin kolaborasi ini akan menjadi tonggak penting dalam transformasi hiburan digital di Indonesia,” ujarnya.

Kembangkan Konten Eksklusif

Surge dan CubMu berkomitmen untuk mengembangkan konten eksklusif, memperluas distribusi, dan memaksimalkan teknologi demi menciptakan ekosistem hiburan digital yang inklusif dan berdaya saing tinggi.

Melalui kerja sama ini, Starlite dan CubMu membuktikan bahwa akses hiburan berkualitas kini bisa dinikmati siapa saja, kapan saja, dan di mana saja.

Kinerja 2024

PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) menunjukkan performa positif pada 2024. Perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp 231,18 miliar, meningkat hampir 295 persen dibandingkan capaian tahun sebelumnya yang hanya Rp 58,54 miliar. Peningkatan ini ditopang oleh lonjakan pendapatan yang signifikan.

Berdasarkan laporan keuangan terbaru, pendapatan WIFI selama 2024 naik 52,92 persen menjadi Rp 671,85 miliar, dibandingkan Rp 439,32 miliar pada tahun 2023. Sektor iklan masih menjadi penyumbang pendapatan terbesar dengan total Rp 320,38 miliar, naik dari Rp 268,76 miliar di tahun sebelumnya. Pendapatan dari layanan bandwidth juga mengalami lonjakan tajam menjadi Rp 227,19 miliar dari sebelumnya hanya Rp 55,27 miliar.

Selain itu, sektor penyewaan core ikut tumbuh menjadi Rp 101,90 miliar, naik dari Rp 58,58 miliar. Menariknya, pada tahun 2024, WIFI mulai mencatatkan pendapatan dari dua lini bisnis baru yaitu Manage Telco Service sebesar Rp 25,07 miliar, serta Colocation senilai Rp 2,36 miliar dua pos yang pada 2023 belum menyumbang pendapatan.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |