Emiten TOWR Bakal Buyback Saham, Segini Nilainya

1 week ago 5

Liputan6.com, Jakarta - PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) menggelar pembelian kembali atau buyback saham maksimal Rp 200 miliar.

Perseroan akan memakai dana internal untuk buyback saham tersebut dengan mempertimbangkan kondisi keuangan, kebutuhan modal kerja dan sumber pendanaan yang cukup.

"Buyback saham ini diharapkan dapat menjaga stabilitas harga saham di masa yang akan datang dan memberikan fleksibilitas untuk mencapai struktur permodalan yang lebih efisien,” demikian seperti dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (5/9/2025).

Adapun PT Sarana Menara Nusantara Tbk buyback saham 0,5% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan. Jumlah saham TOWR yang di-buyback itu setara dengan sekitar 296.000.000 saham.

Buyback saham ini dilakukan dengan merujuk ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 13 Tahun 2023 tentang kebijakan dalam menjaga kinerja dan stabilitas pasar modal pada kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan. 

Selain itu, aksi korporasi itu juga sesuai ketentuan Peraturan OJK Nomor 29 Tahun 2023 tentang pembelian kembali saham yang dikeluarkan oleh perusahaan terbuka dan Surat OJK S-17/D.04/2025.

Tunjuk BCA Sekuritas

Perseroan telah menunjuk PT BCA Sekuritas untuk buyback saham selama periode pembelian kembali saham dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Buyback saham Perseroan akan dilakukan pada 4 September-3 Desember 2025.

Pada penutupan perdagangan Kamis, 4 September 2025, harga saham TOWR naik 0,84% ke posisi Rp 600 per saham. Harga saham TOWR dibuka naik lima poin ke posisi Rp 600 per saham. Harga saham TOWR berada di level tertinggi Rp 610 dan terendah Rp 595 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.210 kali dengan volume perdagangan 393.156 saham. Nilai transaksi Rp 23,6 miliar.

Caplok Remala Abadi, Sarana Menara Nusantara Umumkan Tender Wajib

Sebelumnya, PT Iforte Solusi Infotek (Iforte), anak usaha dari PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), telah menyelesaikan proses pengambilalihan sebanyak 550 juta saham atau 40% dari total modal disetor PT Remala Abadi Tbk (DATA) senilai Rp535,7 miliar pada 30 April 2025.

Pengambilalihan dilakukan dari dua pemegang saham utama, yaitu Verah Wahyudi Singgih Wong dan Jimmi Anka, dengan harga Rp974 per saham.

Sebagai konsekuensi dari pengambilalihan ini, Iforte wajib menggelar Penawaran Tender Wajib (Mandatory Tender Offer) kepada pemegang saham publik sesuai ketentuan POJK No.9/2018.

Penawaran ini mencakup hingga 274.973.100 saham atau 20% dari modal disetor Remala Abadi dengan harga penawaran yang sama, yaitu Rp974 per saham.

Nilai maksimal penawaran ini diperkirakan mencapai Rp267,82 miliar dan akan berlangsung selama 30 hari, mulai 1 Juli hingga 30 Juli 2025.

“Pengendali Baru menyatakan memiliki dana yang cukup untuk melakukan penyelesaian dan pembayaran sehubungan dengan Penawaran Tender Wajib ini,” demikian pernyataan resmi Iforte dalam keterbukaan informasi.

Tak Ada Rencana Delisting

Melansir keterbukaan informasi Bursa, Senin (30/6/2025), Iforte menegaskan bahwa akuisisi dan Penawaran Tender Wajib atas saham Remala Abadi ini tidak akan diikuti oleh langkah delisting.

Dalam keterbukaan informasi, Iforte menyatakan tidak memiliki rencana untuk menghapus pencatatan saham Remala Abadi dari Bursa Efek Indonesia (BEI), mengubah status menjadi perusahaan tertutup, atau melikuidasi entitas yang diakuisisi.

Langkah ini menegaskan bahwa keberadaan Remala Abadi di pasar modal tetap terjaga. Bahkan, Iforte merencanakan efisiensi dan ekspansi bisnis melalui sinergi dengan jaringan fiber optic miliknya, yang bertujuan untuk memperkuat posisi grup dalam industri infrastruktur digital.

Perusahaan Sasaran diharapkan dapat dengan lebih cepat dan efisien mengembangkan bisnis konektivitasnya. Dukungan dari grup Sarana Menara Nusantara diharapkan juga membuka akses pembiayaan dengan bunga lebih rendah bagi Remala Abadi.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |