Liputan6.com, Jakarta - PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN), menargetkan pertumbuhan pendapatan pada 2025. Perseroan juga menyiapkan sejumlah rencana ekspansi dalam jangka panjang.
Direktur Utama PT Kencana Energi Lestari Tbk Wilson Maknawi mengatakan Perseroan akan terus melangkah mengembangkan proyek EBT dan mendukung energi bersih masa depan. Pemerintah juga telah menetapkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 dengan porsi EBT mencapai 61%.
“Sejalan dengan kebutuhan EBT yang semakin besar, maka kami akan terus mencari peluang untuk memaksimalkan potensi sehingga dapat membantu mendukung target Pemerintah dalam mempersiapkan ekonomi rendah karbon,” ungkapnya dalam Paparan Publik, Kamis (5/6/2024).
Pada 2025, manajemen KEEN mencanangkan target kinerja keuangan dari pos pendapatan USD 34,96 juta dan laba tahun berjalan USD 16,20 juta. Adapun, produksi daya listrik diharapkan mencapai 339,90 GWh dan proyek pembiayaan atau investasi USD 14,16 juta.
Tahun lalu, KEEN membukukan pendapatan usaha sebesar USD 37,87 juta, turun 21,15% year on year (YoY) dibandingkan tahun 2023. Namun, Perseroan berhasil mencapai 127,77% dari target pendapatan 2024 yang telah ditetapkan.
Laba Tahun Berjalan
Di sisi lain, produksi listrik dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebesar 367,85 GWh, mengalami peningkatan 32,37% dibandingkan tahun sebelumnya 277,89 GWh. Kinerja ini merupakan hasil produksi dari PLTA Pakkat, PLTA Air Putih, Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Ma’dong dan PLTM Ordi Hulu yang baru mulai beroperasional secara komersial pada tahun 2024.
Perseroan membukukan laba tahun berjalan sebesar USD 7,48 juta, atau menurun 49,54% YoY, dari tahun sebelumnya sebesar USD 14,82 juta. Namun, pendapatan dari bunga konsesi dan juga pendapatan penjualan listrik Perseroan meningkat dikarenakan peningkatan produksi listrik.
"Penurunan pendapatan dan laba tahun berjalan disebabkan karena turunnya construction revenue Perseroan, di mana progress konstruksi PLTM Ordi Hulu pada akhir tahun 2023 tercatat sebesar 99%, sedangkan progress konstruksi PLTM Salu Noling pada akhir 2024 tercatat sebesar 53%," jelas Wilson.
Peningkatan Produksi
Wilson menambahkan bahwa Perseroan optimis akan kinerja 2025. Hal ini dapat terlihat dari hasil produksi Kuartal I 2025 yang mengalami peningkatan sebesar 41%, apabila dibandingkan dengan Kuartal I 2024. Hingga saat ini, terdapat 6 Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBL) yang telah ditandatangani antara KEEN dengan PLN dengan total kapasitas 74 MW.
Rinciannya yaitu PJBL PLTA Pakkat 18 MW, PJBL PLTA Air Putih 21 MW, PJBL PLTM Madong 10 MW, PJBL PLTBm Tempilang 5 MW, PJBL PLTM Ordi Hulu 10 MW, dan PJBL PLTM Salu Noling 10 MW. "PLTM Salu Noling merupakan PLTA kelima Perseroan yang saat ini tengah dibangun dan akan dioperasikan oleh anak perusahaan yaitu PT Tiara Tirta Energi (TTE)," ungkap Wilson.
PLTM Salu Noling berkapasitas 10 MW dan ditargetkan dapat mulai beroperasi pada kuartal II/2026. Berlokasi di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, PLTM Salu Noling akan beroperasi dengan konsep run of river, memanfaatkan aliran sungai Noling, dengan daerah aliran sungai seluas 438 km dan curah hujan tahunan sebesar 2.600 millimeter.
Target 650 MW
Wilson Maknawi menyampaikan ke depan, Perseroan akan terus melangkah berupaya mengembangkan proyek EBT dan mendukung energi bersih masa depan, bukan hanya PLTA tetapi juga Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu / Angin hingga 650 MW.
"Di dalam pipeline, kami menargetkan dapat mengembangkan aset EBT hingga 650 MW. Saat ini, KEEN juga tengah mengikuti proses tender dengan total kapasitas lebih dari 206 MW, dengan perincian PLTA 180 MW dan PLTS 26 MW," katanya.
Perincian proyek dalam pipeline jangka panjang KEEN di sektor energi hydro baik PLTA maupun PLTm adalah 250 MW.Di sektor energi angin, KEEN menargetkan pengembangan 2 Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Sulawesi Selatan dengan kapasitas masing-masing 62,5 MW dan 100 MW. KEEN juga berencana mengembangkan beberapa Solar PV dengan kapasitas lebih dari 60 MW dan pembangkit listrik biomasa atau biogas dengan kapasitas total 20 MW.
"KEEN telah menyiapkan pipeline proyek yang luas dari sumber alam yang beragam, siap untuk mengambil kesempatan untuk membantu PLN mencapai target EBT Indonesia," jelas Wilson.