Liputan6.com, Jakarta - Emiten milik Tommy Soeharto, PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) melakukan transaksi 2 unit kapal tug boat senilai Rp 40 miliar. Aksi pembelian dan penjualan dua kapal itu dilakukan oleh dua entitas usaha di bawah HUMI.
Melansir keterbukaan informasi, Kamis (24/7/2025), penjualan kapal dilakukan oleh PT Baraka Alam Sari (BAS) kepada PT Humpuss Transportasi Curah (HTC). Sumber pendanaan untuk pembelian kapal berasal dari keuangan internal dan bank.
BAS selaku penjual merupakan entitas unit usaha PT Humpuss Maritim Internasional Tbk, dan perusahaan terkendali tidak langsung 99,9 persen saham melalui PT OTS Internasional. Adapun OTS merupakan entitas anak usaha dan perusahaan terkendali perseroan, dengan kepemilikan langsung 99,9 persen saham.
Sementara HTC sebagai pembeli kapal merupakan entitas anak dan perusahaan terkendali PT Humpuss Maritim Internasional Tbk, dengan kepemilikan langsung 99,9 persen.
Corporate Secretary HUMI Okty Saptarini mengatakan, transaksi kapal ini bertujuan untuk pengembangan usaha HTC di masa yang akan datang.
"Diharapkan dengan penjualan kapal milik BAS kepada HTC tersebut dapat menciptakan sinergi yang saling mendukung atau menguatkan. Dalam upaya untuk meningkatkan nilai perusahaan dan memberikan kontribusi positif bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan," tulis Okty dalam keterbukaan informasi.
Tambah 2 Kapal pada Kuartal I 2025
Adapun per kuartal I 2025, HUMI telah merealisasikan penambahan dua kapal. Terdiri dari satu unit kapal Oil & Chemical, MT Mac Singapore, dan satu unit kapal Oil Tanker MT Marlin 88 yang memiliki kapasitas tanki 50,322.80 cu meters dengan bobot mati (DWT) sebesar 34.995.
Mengutip Antara, perseroan di sepanjang 2025 target melakukan akuisisi terhadap 10 kapal. Dengan rincian sebanyak empat kapal Oil & Chemical Tanker, lima Tugboat, serta satu Platform Supply Vessel (PSV) serta LNG logistic support.
Per Desember 2024, HUMI telah mengoperasikan sebanyak 47 kapal milik yang beroperasi secara komersial, dengan rincian kapal FSRU satu unit, kapal LNG dua unit, kapal minyak lima unit, kimia 11 unit, tug assist 20 unit, dan kapal tug & barge 8 unit, serta 16 kapal back-to-back yang mengangkut Minyak dan Chemical.
Penambahan Kegiatan Usaha Baru
Sebelumnya, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), para pemegang saham HUMI menyetujui penambahan kegiatan usaha baru berupa aktivitas pengelolaan kapal dengan standar pemeliharaan internasional melalui PT Energi Maritim Internasional (EMI).
Seiring usaha baru itu, perseroan optimistis pendapatan dari kegiatan usaha pengelolaan kapal akan mencapai Rp 5,33 miliar pada semester II 2025. Dengan tambahan pendapatan mencapai Rp 10,67 miliar setiap tahunnya pada 2026 sampai 2029.
"Dengan penambahan bidang usaha itu, HUMI akan memperkuat kegiatan usaha dalam mengelola kapal milik grup perseroan dan kapal milik perusahaan lainnya," ujar Direktur Utama HUMI, Tirta Hidayat.