Liputan6.com, Jakarta - PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) memastikan akan mempertahankan kebijakan pembagian dividen dengan payout ratio yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Perseroan menargetkan konsistensi dalam memberikan imbal hasil bagi para pemegang saham.
Investor Relations Manager HRTA, Catherina Vincentia menuturkan, payout ratio dividen perusahaan masih akan berada di kisaran 20–25 persen pada 2026, dengan yield sekitar 3 persen.
“Untuk kebijakan dividen di tahun 2026, seperti yang sebelum-sebelumnya, sejak kami IPO, untuk kebijakan dividen sendiri, untuk payout ratio, masih ada di sekitar 20 hingga 25 persen, dengan yield di sekitar 3 persen, dimana memang di Juni kemarin kami telah membagikan dividen untuk tahun buku 2024,” ujar Catherina dalam konferensi pers Pubex Live 2025, Senin (8/9/2025).
Ia menuturkan, HRTA juga menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba pada 2025. Pertumbuhan tersebut diproyeksikan cukup signifikan, seiring dengan strategi ekspansi dan penguatan bisnis perusahaan.
“Untuk target pendapatan dan juga laba di tahun 2025, untuk pertumbuhan pendapatan dan laba, di pendapatan sendiri untuk di tahun ini, kami menargetkan itu di sekitar 50 hingga 60 persen untuk pertumbuhannya, dan juga di laba bersih di sekitar 30 hingga 40 persen,” pungkas Catherina.
Kinerja Semester I 2025
Sebelumnya, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), perusahaan manufaktur perhiasan emas dan emas batangan terintegrasi Indonesia membukukan pertumbuhan penjualan dan laba bersih sepanjang semester I 2025.
PT Hartadinata Abadi Tbk mencatat pendapatan sebesar Rp 15,05 triliun hingga semester I 2025. Pendapatan naik 82,6% dari periode sama tahun sebelumnya Rp 8,24 triliun. Laba bersih tahun berjalan tercatat Rp 348,9 miliar, bertambah 69,5% dari Rp 205,8 miliar pada periode sama tahun lalu.
Pertumbuhan pendapatan itu dipicu tingginya realisasi penjualan emas batangan yang telah mencapai Rp 13,7 triliun. Realisasi penjualan itu lebih tinggi 24,3%dari target yang telah ditetapkan dengan volume penjualan mencapai 8,1 ton, melampaui target semester I 2025 sebesar 6,5 ton.
Sementara itu, laba bruto naik menjadi Rp 746,83 miliar hingga semester I 2025 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 518,92 miliar. Seiring hal itu laba per saham naik menjadi Rp 75,68 hingga semester I 2025 dari periode semester I 2024 sebesar Rp 44,65.
Kepercayaan Pasar
Direktur Utama Hartadinata Abadi Sandra Sunanto menuturkan, tingginya realisasi penjualan emas batangan mencerminkan kepercayaan pasar terhadap produk Perseroan dan efektivitas strategi distribusi yang telah dijalankan.
“Keberhasilan kami melampaui target penjualan hingga 24,3% pada semester pertama. Bukan hanya indikator pertumbuhan yang sehat, tetapi juga motivasi bagi kami untuk terus mempertahankan kinerja positif hingga akhir tahun,” kata dia seperti dikutip dari keterangan resmi, Selasa (29/7/2025).
Pada semester I 2025, total aset Perseroan naik 14,1% menjadi Rp 6,8 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,96 triliun. Peningkatan ini terutama didorong oleh bertambahnya nilai persediaan dan kas yang secara kolektif mencapai Rp 4,81 triliun.
Liabilitas Perseroan
Kedua komponen itu merupakan aset lancar bersifat likuid, sehingga tidak hanya mencerminkan kekuatan struktur keuangan tetapi juga memberikan fleksibilitas tinggi dalam mendukung kegiatan operasional serta memenuhi kewajiban jangka pendek jika diperlukan sewaktu-waktu.
Total liabilitas naik 16,4% menjadi Rp 4,20 triliun dari Rp 3,61 triliun. Kenaikan ini sebagian besar berasal dari peningkatan pinjaman bank dan penerbitan obligasi, yang digunakan untuk kebutuhan modal kerja Perseroan serta mendukung ekspansi anak usaha di sektor pegadaian.
Pendanaan tersebut turut membantu kegiatan usaha yang kemudian berdampak terhadap pertumbuhan pendapatan, dengan kenaikan sebesar 82,7% pada tingkat konsolidasi, serta meningkatkan pendapatan anak usaha hingga 58,9%.