Liputan6.com, Jakarta PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menyampaikan bahwa proyeksi pertumbuhan penjualan tahun 2025 tetap berada di jalur yang sesuai meskipun kondisi perekonomian secara keseluruhan masih cukup menantang.
Direktur Kalbe Farma, Kartika Setiabudy, mengatakan perusahaan telah melakukan peninjauan kembali (revisit) terhadap target awal yang sudah ditetapkan sebelumnya, dan kini memproyeksikan pertumbuhan penjualan di kisaran 6 hingga 8 persen untuk tahun berjalan.
Ia menegaskan meski ada penyesuaian, hingga saat ini perusahaan menilai kinerja pertumbuhan tersebut masih berada dalam kondisi yang baik.
“Jadi memang tahun ini kita melihat bahwa situasi perekonomian secara keseluruhan memang masih cukup menantang. Sehingga kita juga melakukan revisi terhadap target yang sudah kita tetapkan. Sejauh ini atas target kita yang baru dengan target pertumbuhan 6 sampai 8 persen untuk tahun 2025. Sejauh ini kami melihat ini masih cukup baik,” ujar Kartika dalam konferensi pers Pubex Live 2025, dikutip Sabtu (13/9/2025).
Kartika menambahkan, tren pertumbuhan penjualan Kalbe Farma tetap berada di jalur yang positif pada berbagai segmen bisnis perusahaan, termasuk farmasi, produk kesehatan, nutrisi, dan distribusi.
Dinamika Pasar
Meskipun setiap segmen memiliki dinamika pasar masing-masing, ia mengakui bahwa bisnis nutrisi saat ini memerlukan waktu lebih panjang untuk mencapai pertumbuhan yang lebih kuat.
Namun demikian, Kalbe Farma telah menyiapkan berbagai strategi untuk mendorong kinerja segmen ini, salah satunya melalui investasi jangka panjang untuk memperkuat ekuitas merek (brand equity) produk-produk Kalbe.
“Pertumbuhan kita on track dari berbagai bisnis kita apakah itu pharma, produk kesehatan, nutrisi dan juga distribusi. Memang masing-masing punya dinamikanya sendiri. Tapi memang secara market kami melihat bahwa bisnis nutrisi kita yang memang masih membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai pertumbuhan yang positif,” jelas Kartika.
Ia menjelaskan bahwa langkah-langkah strategis seperti penguatan citra merek diharapkan dapat memberikan dampak positif pada kinerja penjualan perusahaan dalam jangka panjang.
Kalbe Farma Serap Belanja Modal Rp 300 Miliar
Sebelumnya, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menyerap belanja modal atau capital expenditure (Capex) sekitar Rp 300 miliar dari target maksimal Rp 1 triliun sepanjang 2025.
"Untuk capex sendiri kami juga menargetkan maksimal Rp 1 triliun untuk full year 2025, namun untuk per saat ini kami melihat untuk realisasinya masih di kisaran Rp 300 miliar ya untuk intangible dan juga tangible Capex,” ujar Head of Investor Relations Kalbe Farma, Syeren Amanda dalam konferensi pers Pubex Live 2025, Jumat (12/9/2025).
Sedangkan target pertumbuhan laba bersih serta penjualan pada 2025, Perseroan targetkan masing-masing sekitar 6-8%. KLBF juga pada minggu lalu telah mengumumkan aksi korporasi yaitu akan melanjutkan buyback senilai Rp 250 miliar selama 3 bulan terakhir ya dari September ini hingga Desember tahun 2025.
"Ini untuk mendukung kondisi harga saham dan juga sebagai untuk mencerminkan ya keyakinan manajemen atas fundamental dari Kalbe," ujra Syeren.
Syeren menambahkan, strategi Kalbe ke depan mencakup penguatan di berbagai segmen bisnis, termasuk obat resep, consumer health, nutrisi, serta distribusi dan logistik.