Direktur Chandra Asri Beli 50 Ribu Saham TPIA, Segini Nilainya

1 day ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Direktur PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) Raymond menambah kepemilikan saham TPIA pada pertengahan Juli 2025.

Raymond membeli saham TPIA sebesar 50.000 dengan harga Rp 9.750 pada 17 Juli 2025. Dengan demikian, aksi beli pembelian saham itu senilai Rp 487,50 juta. Setelah transaksi, Raymond memiliki 2.100.000 saham TPIA atau setara 0,00242% dari sebelumnya 2.050.000 saham atau setara 0,00236%.

"Tujuan dari transaksi investasi, status kepemilikan langsung,” demikian seperti dikutip.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 18 Juli 2025, harga saham TPIA melemah 2,84% ke posisi Rp 9.400 per saham. Harga saham TPIA dibuka naik 25 poin ke posisi Rp 9.700 per saham.

Saham TPIA berada di level tertinggi Rp 9.775 dan terendah Rp 9.400 per saham. Total frekuensi perdagangan 11.470 kali dengan volume perdagangan 152.134 saham. Nilai transaksi Rp 145,8 miliar.

Buyback Saham

Sebelumnya, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham pada 21 Maret-20 Juni 2025.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 21 Maret 2025, PT Chandra Asri Pacific Tbk akan siapkan dana Rp 2 triliun yang berasal dari kas internal untuk buyback saham.

Adapun perkiraan jumlah lembar saham yang akan dibeli kembali maksimal 0,29 persen atau 250 juta saham dari total lembar saham yang telah dikeluarkan oleh Perseroan. Perseroan menyebutkan pembelian kembali saham akan menyebabkan terjadinya pengalihan aset berupa kas menjadi saham treasuri.

“Pembelian kembali saham akan dilakukan dengan harga setinggi-tingginya Rp 10.000 per asham dengan tetap tunduk pada POJK No.13/2023,” demikian seperti dikutip.

Perhatikan Jumlah Saham Free Float

Jumlah maksimal saham yang dapat dibeli kembali tetap akan memperhatikan jumlah saham free float Perseroan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Manajemen Chandra Asri Pacific menyatakan pembelian kembali saham tidak akan mengakibatkan menurunnya pendapatan Perseroan dan tidak ada dampak yang signifikan atas pembiayaan Perseroan.

Perseroan yakin pelaksanaan transaksi buyback saham tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha Perseroan mengingat Perseroan memiliki modal kerja dan arus kas yang cukup untuk melaksanakan pembiayaan transaksi bersamaan dengan kegiatan usaha Perseroan.

Adapun Perseroan telah menunjuk PT Henan Putihrai Sekuritas untuk menggelar buyback saham selama periode pembelian kembali saham dengan memperhatian peraturan perundang-undang yang berlaku. "Pembelian kembali saham akan dilakukan melalui perdagangan di BEI,” tulis Perseroan.

Grup Chandra Asri Kantongi Pinjaman Rp 2 Triliun dari Bank Danamon

Sebelumnya, Chandra Asri Group melalui entitas investasi infrastruktur Perseroan, PT Chandra Daya Investasi (CDI) telah menandatangani perjanjian fasilitas term loan Rp 2 triliun dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) dengan tenor 7 (tujuh) tahun.

Perjanjian ini ditandatangani oleh Jonathan Kandinata selaku Direktur CDI dan Roberto Trio selaku Senior Vice President, Enterprise Banking Business Head Danamon.

Dana ini akan digunakan untuk mendukung operasional dan pengembangan bisnis Chandra Daya Investasi secara menyeluruh, sekaligus memperkuat modal kerja perusahaan dalam menjalankan proyek-proyek strategis. Fasilitas yang diterima CDI berupa committed term loan yang dapat dialokasikan untuk proyek green asset seperti energi terbarukan, pengelolaan air dan air limbah yang berkelanjutan, efisiensi energi, dan lainnya.

Kami sangat mengapresiasi dukungan Danamon dalam menyediakan pembiayaan jangka panjang yang fleksibel dan kompetitif untuk mendukung inisiatif hijau, sehingga memungkinkan kami untuk terus melanjutkan rencana pertumbuhan transformasional kami,” ujar Chief Financial Officer Chandra Asri Group, Andre Khor, seperti dikutip dari keterangan resmi, Jumat (28/2/2025).

Perkuat Posisi Perseroan

Ia menambahkan, fasilitas ini akan dapat memperkuat posisi terdepan perseroan di sektor infrastruktur di Indonesia, dan menopang strategi untuk mengembangkan portfolio serta mendukung berbagai proyek berkelanjutan.

"Sejalan dengan komitmen Group sebagai mitra pertumbuhan bagi negara dan seluruh pemangku kepentingan, kami akan terus melakukan upaya diversifikasi strategis dan memperkuat bisnis kami melalui investasi organik dan programmatic M&A,” ujar dia.

Sementara itu, Direktur Enterprise Banking & Financial Institution Danamon Thomas Sudarma menuturka, melalui perjanjian kerja sama pembiayaan proyek green asset ini, pihaknya ingin menegaskan komitmen jangka panjang dengan Chandra Asri Group untuk mengembangkan proyek-proyek infrastruktur yang inovatif dan berkelanjutan.

"Kami yakin bahwa CDI akan menjadi pilar bisnis yang kokoh bagi Chandra Asri Group, dan fasilitas ini akan mendukung CDI dalam memberikan solusi finansial holistik yang mendorong pengembangan energi baru terbarukan di wilayah Cilegon dan sekitarnya,” ujar dia.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |