Dihadang Cuaca Ekstrem, HGII Masih Raup Laba Rp 11 Miliar di Semester I 2025

1 day ago 10

Liputan6.com, Jakarta PT Hero Global Investment Tbk (HGII), perusahaan holding yang bergerak di sektor energi bersih dan infrastruktur, mencatatkan kinerja yang solid pada semester pertama 2025. Walaupun menghadapi tantangan eksternal seperti musim kemarau yang datang lebih awal di wilayah Sumatera, perusahaan tetap berhasil mempertahankan margin dan memperkuat struktur keuangannya secara signifikan.

Musim kemarau yang tiba lebih awal di sebagian besar wilayah operasional HGII, khususnya Sumatera, menyebabkan penurunan debit air pada beberapa pembangkit mini-hidro milik entitas anak. Hal ini berdampak langsung terhadap volume produksi dan penjualan listrik selama kuartal kedua.

Meskipun demikian, perusahaan masih mampu membukukan pendapatan sebesar Rp35,6 miliar dan laba bersih Rp11,2 miliar, dengan margin laba kotor dan laba bersih yang tetap tinggi di angka 81% dan 31,5%.

“Kondisi cuaca ekstrem merupakan risiko operasional yang sudah kami antisipasi dalam strategi jangka panjang. Dengan diversifikasi portofolio dan penguatan sistem monitoring di lapangan, kami tetap optimis terhadap keberlanjutan operasional di semester berikutnya,” ujar Direktur Utama HGII Robin Sunyoto dikutip Rabu (30/7/2025).

Keberhasilan penawaran umum perdana saham (IPO) pada Januari 2025 menjadi katalis positif bagi penguatan posisi keuangan perusahaan. Total aset meningkat menjadi Rp960,3 miliar, naik 34% dari akhir 2024, sementara kas dan setara kas melonjak signifikan menjadi Rp280 miliar.

Struktur Permodalan

Struktur permodalan semakin solid, tercermin dari rasio utang terhadap ekuitas (DER) yang rendah di angka 0,29x dan rasio lancar (current ratio) yang sangat kuat di 8,6x.

Selain itu, sejumlah proyek baru yang telah masuk ke dalam pipeline perusahaan juga menunjukkan kemajuan yang stabil di tahap pra-konstruksi. Kegiatan seperti survei lokasi, penyusunan desain teknis awal, pemenuhan perizinan, hingga penjajakan kerja sama dengan kontraktor EPC saat ini sedang berlangsung.

“Semester pertama adalah momentum konsolidasi pasca IPO. Kami fokus pada penggunaan dana hasil IPO untuk mendukung pengembangan proyek strategis di sektor energi baru dan terbarukan,” tambah Robin.

Laba Hero Global Investment Naik 44,9 Persen di 2024, Ini Rahasianya

Sebelumnya, PT Hero Global Investment Tbk (HGII) berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang kuat sepanjang tahun 2024.

Dikutip dari keterangan resminya, Senin (21/4/2025), laba bersih perusahaan melonjak hingga 44,9 persen menjadi Rp37,8 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp26,1 miliar.

Meski pendapatan turun tipis dari Rp103,18 miliar menjadi Rp95,29 miliar, efisiensi operasional yang dijalankan manajemen mendorong peningkatan margin laba. Laba kotor juga meningkat 15,2 persen menjadi Rp81,9 miliar.

Struktur keuangan HGII pun semakin solid dengan rasio ekuitas terhadap total aset mencapai 67 persen, mencerminkan posisi modal yang sehat dan berdaya tahan.

Pelaksanaan IPO

Langkah penting lainnya adalah pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) yang sukses dilakukan pada awal tahun 2025.

Setelah mendapat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 31 Desember 2024, saham HGII resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 9 Januari 2025.

Dana dari IPO digunakan untuk memperkuat permodalan dan mendukung proyek strategis di sektor energi terbarukan.

Siap Berperan dalam Akselerasi Transisi Energi Nasional

HGII menunjukkan kesiapan penuh dalam mendukung percepatan transisi energi nasional. Perusahaan menaruh perhatian besar pada Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 yang tengah difinalisasi oleh pemerintah, dengan target penambahan kapasitas pembangkit sebesar 71 GW, di mana 70 persen berasal dari sumber energi terbarukan.

Target tersebut mencakup 17 GW dari tenaga surya, 16 GW dari tenaga hidro, dan 5,2 GW dari panas bumi.

Dengan kebutuhan investasi sebesar Rp2.400 triliun dan keterlibatan sektor swasta hingga 60 persen melalui skema Independent Power Producer (IPP), sektor ini menawarkan peluang besar.

HGII melihat prospek cerah untuk berkontribusi secara aktif dalam pengembangan infrastruktur energi rendah karbon di Indonesia.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |