Dewan Direksi Tesla Umumkan Paket Gaji Baru untuk Elon Musk

1 week ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Dewan direksi Tesla meluncurkan paket gaji baru pada Jumat, 5 September 2025 kepada CEO Tesla Elon Musk. Hal ini sebagai pertimbangan pemegang saham yang dapat memberi Elon Musk hingga 423,7 juta lembar saham tambahan Tesla dalam dekade mendatang.

Mengutip CNN, Minggu (7/9/2025), potensi saham itu diperkirakan USD 148,7 miliar atau Rp 2.442 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.423) hingga penutupan perdagangan Jumat lalu. Namun, jika saham Tesla terapresiasi sebesar perkiraan paket gaji tersebut, nilainya akan mendekati USD 1 triliun setelah Tesla mencapai tonggak tertentu.

Ia akan mendapatkan semua saham itu hanya jika Tesla mencapai nilai USD 8,5 triliun atau Rp 139.596 triliun, sekitar delapan kali lipat dari nilai saat ini dan dua kali lipat dari nilai perusahan mana pun di dunia.

Dewan perusahaan mengatakan dalam pengajuannya kepada pemegang saham kalau mereka perlu menawarkan paket gaji yang bersejarah atau berisiko kehilangan pemimpin yang telah menjadi identik entah baik dan buruk dengan merek Tesla.

Dewan direksi mengatakan selama negosiasi paket gaji, Elon Musk juga mengemukakan kemungkinan ia akan mengejar kepentingan lain yang mungkin memberinya pengaruh lebih besar jika ia tidak menerima jaminan tersebut.

Elon Musk Dibutuhkan

Dewan direksi mengatakan, pihaknya yakin Musk memiliki karakteristik kepemimpinan yang diperlukan untuk mentransformasi Tesla dan mewujudkan misi jangka panjangnya pada tingkat yang tak tertandingi.

Namun, perusahaan dinilai tidak senang karena Musk menganggap pekerjaannya di Tesla sebagai pekerjaan paruh waktu.

Ia telah memfokuskan sebagian besar perhatiannya pada beberapa perusahaan swasta lainnya, seperti perusahaan roket SpaceX dan layanan internet satelitnya Starlink, serta perusahaan kecerdasan buatannya xAI, yang sekarang memiliki platform X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Platform itu dibeli Musk seharga USD 44 miliar atau Rp 722,61 triliun dengan uangnya sendiri pada 2022. Musk juga menjadi lebih terlibat dalam politik, termasuk rencana untuk membentuk partai ketiga.

Pesan Sederhana kepada Elon Musk

Awal tahun ini, ketika Musk masih memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah, atau DOGE, dewan direksi mulai mencari calon pengganti Musk, menurut Wall Street Journal.

Baik ketua dewan Robyn Denholm maupun Musk membantah laporan tersebut. Tak lama setelah pencarian yang dilaporkan dimulai, Musk mengumumkan bahwa ia akan meninggalkan DOGE untuk kembali menjalankan Tesla.

"Pesan sederhana yang dikirimkan dewan direksi kepada Elon: 'Kami ingin perhatian Anda tertuju pada Tesla,'" tulis Mitra pengelola di Deepwater Asset Management, Gene Munster, dalam sebuah catatan pada Jumat.

"Tersirat dalam pesan itu adalah janji bahwa ia akan mendapatkan kendali yang selama ini ia cari (25% saham) dan itu akan sepadan dengan waktunya."

Elon Musk Menuntut Kendali

Musk telah menegaskan kendali atas Tesla sangat penting baginya. Ia mengatakan dalam sebuah unggahan di X pada Januari 2024 ia perlu mengendalikan setidaknya 25% saham Tesla.

"Saya merasa tidak nyaman mengembangkan Tesla menjadi pemimpin dalam AI & robotika tanpa memiliki kendali suara sekitar 25%. Cukup berpengaruh, tetapi tidak terlalu berpengaruh sehingga saya tidak dapat digulingkan," tulis Musk dalam sebuah unggahan di X.

"Kecuali jika itu yang terjadi, saya lebih suka membangun produk di luar Tesla."

Kebutuhan akan kendali itulah yang mendasari paket gaji ini, kata CEO Gerber Kawasaki Ross Gerber, sebuah perusahaan investasi dan salah satu investor awal Tesla.

"Ini semua tentang Musk yang takut dikeluarkan dari Tesla karena dia hanya memiliki 13%," kata Gerber, yang telah menjual hampir seluruh sahamnya di Tesla.

Munster dan para pendukung Tesla lainnya yakin ia benar bahwa AI, kendaraan otonom, robotaxi, dan robot humanoid adalah masa depan yang akan mengangkat Tesla ke target harga USD 8,5 miliar, dan laba operasional yang disesuaikan sebesar USD 400 miliar yang akan 20 kali lebih besar dari rekor laba Tesla sebelumnya.

"Kita masih menggores permukaan AI fisik: kasus penggunaan saat ini hampir menggelikan, terbatas pada uji coba robotaxi yang baru dimulai oleh Waymo dan Tesla," tulis Munster, Jumat.

 "Pada akhirnya, AI fisik akan memengaruhi apa pun yang bergerak, mewakili potensi pasar yang sulit saya pahami."

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |