Cek Rekomendasi Saham BBCA di Tengah Kinerja Solid

1 week ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berbalik arah melemah pada perdagangan saham Senin, (8/9/2025). Koreksi saham BBCA terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang lesu.

Mengutip data RTI, saham BBCA hari ini ditutup merosot 3,75% ke posisi Rp 7.700 per saham. Harga saham BBCA dibuka naik 25 poin ke posisi Rp 8.025 per saham. Saham BBCA berada di level tertinggi Rp 8.025 dan terendah Rp 7.700 per saham.

Total frekuensi perdagangan 106.045 kali dengan volume perdagangan 3.238.307 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 2,5 triliun. Investor asing melepas saham BBCA senilai Rp 1,24 triliun.

Selain BBCA, saham perbankan cenderung melemah. Harga saham BBNI ditutup melemah setelah bergerak di zona hijau pada awal pekan ini. Saham BBNI ditutup turun 4,35% ke posisi Rp 4.180 per saham.

Harga saham BBNI dibuka naik ke posisi Rp 4.430 per saham dari penutupan sebelumnya Rp 4.370 per saham. Harga saham BBNI berada di level tertinggi Rp 4.440 dan terendah Rp 4.050 per saham. Total frekuensi perdagangan 11.472 kali dengan volume perdagangan 640.373 saham. Nilai transaksi Rp 274,3 miliar.

Harga Saham Bank Lainnya

Harga saham BBRI merosot 2,5% ke posisi Rp 3.900 per saham. Harga saham BBRI dibuka naik 70 poin ke posisi Rp 4.070 per saham. Saham BBRI berada di level tertinggi Rp 4.070 dan terendah Rp 3.890 per saham. Total frekuensi perdagangan 31.696 kali dengan volume perdagangan 1.447.379 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 574,4 miliar.

Harga saham BBTN susut 9,77% ke posisi Rp 1.155 per saham. Harga saham BBTN dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 1.290 per saham. Saham BBTN berada di level tertinggi Rp 1.315 dan terendah Rp 1.155 per saham. Total frekuensi perdagangan 6.347 kali dengan volume perdagangan 593.062 saham. Nilai transaksi Rp 73,4 miliar.

Senior Market Analyst PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta menuturkan, koreksi saham BBCA terjadi didorong aksi jual oleh investor asing. Hal itu juga turut menekan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG hari ini ditutup 1,28% 7.766.

Rekomendasi Saham BBCA

Namun, saham BBCA meski koreksi, Nafan menilai prospek saham BBCA masih prospektif karena didukung fundamental keuangan yang solid.

“Masih konsisten catatkan kinerja buttom line profitable, pertumbuhan kredit stabil, NPL rendah. Dengan fundamental solid tentu ROA stabil,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menuturkan, sentimen positif lainnya juga didukung potensi peningkatan kredit berkualitas sehingga diharapkan meningkatkan profit margin BCA ke depan. Nafan juga melihat tren penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) bisa berlanjut hingga akhir tahun sehingga berpeluang meningkatkan likuiditas.

Nafan merekomendasikan akumulasi beli saham BBCA dengan target harga 11.675.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Kinerja Keuangan

Sebelumnya, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan entitas anak berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 8% secara tahunan (year-on-year/yoy), menjadi Rp29 triliun pada semester I-2025.

"Kinerja laba bersih BCA dan Entitas Anak tumbuh 8% year on year, menjadi Rp 29 triliun pada semester I-2025," kata Presiden Direktur BCA, Hendra Lembong, dalam konferensi pers paparan Kinerja Semesetr I-2025, Rabu (30/7/2025).

Lebih lanjut, Hendra menyatakan bahwa pertumbuhan laba bersih tersebut merupakan hasil dari strategi penyaluran kredit yang selektif dan prudent, disertai manajemen risiko yang disiplin.

Kontribusi terbesar terhadap laba berasal dari peningkatan pendapatan bunga bersih, seiring dengan pertumbuhan kredit di seluruh segmen. Total penyaluran kredit BCA per Juni 2025 mencapai Rp 959 triliun atau tumbuh 12,9% yoy.

"PT Bank Sentral Asia TBK, BBCA dan Entitas Anak membukukan pertumbuhan kredit sebesar 12,9% secara tahunan year on year, menjadi Rp 959 triliun per Juni 2025," ujarnya.

Selain itu, efisiensi operasional dan peningkatan transaksi digital juga ikut menopang profitabilitas perusahaan. Hal ini memperkuat posisi BCA sebagai salah satu bank dengan kinerja terbaik di industri perbankan nasional.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |