Buyback Saham Berkontribusi Stabilkan Harga di Tengah Tekanan Pasar Global

1 month ago 27

Liputan6.com, Jakarta Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai program buyback saham yang dilakukan sejumlah emiten sejak tekanan pasar akibat pengumuman tarif dagang oleh Presiden AS Donald Trump pada awal April lalu telah memberikan dampak positif terhadap stabilisasi harga saham. Meskipun tidak selalu mampu membalikkan tren penurunan secara langsung.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy, mengatakan bahwa buyback merupakan mekanisme yang sah dan strategis bagi perusahaan terbuka, khususnya di tengah kondisi pasar yang tidak mencerminkan fundamental emiten secara utuh.

"Buyback adalah salah satu mekanisme yang sah dan strategis bagi emiten untuk menstabilkan harga sahamnya, khususnya saat pasar mengalami tekanan yang tidak sepenuhnya mencerminkan fundamental perusahaan," ujar Irvan, kepada wartawan Senin (21/7/2025).

Meski demikian, Irvan menekankan efektivitas program buyback sangat bergantung pada beberapa faktor penting seperti skala buyback, kondisi fundamental emiten, serta sentimen pasar secara keseluruhan.

Aksi Buyback

Menurut Irvan, dalam sejumlah kasus, aksi buyback mampu memperkuat kepercayaan investor terhadap prospek jangka panjang perusahaan. Hal ini dinilai dapat meredam penurunan harga yang lebih dalam dan bahkan mendorong pemulihan harga saham.

“Kami melihat bahwa secara umum, buyback telah berkontribusi pada stabilisasi harga saham sejumlah emiten, meskipun tidak selalu langsung membalikkan tren penurunan yang disebabkan oleh faktor eksternal global,” tambahnya.

Irvan juga menegaskan bahwa langkah buyback mencerminkan keseriusan manajemen perusahaan dalam menjaga nilai perusahaan dan memperhatikan kepentingan pemegang saham. “Di sisi lain, langkah ini tetap memperkuat persepsi pasar terhadap komitmen emiten dalam menjaga nilai perusahaan dan memperhatikan kepentingan pemegang saham,” tutup Irvan.

IHSG Dibuka Perkasa 22 Juli 2025, Sektor Infrastruktur Jadi Pendorong Utama

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menghijau pada perdagangan Selasa (22/7/2025). Kenaikan IHSG ini melanjutkan penguatan yang telah dibukukan kemarin.

Mengutip data RTI, IHSG hari ini dibuka 7.440,28, naik dibanding perdagangan sebelumnya yang di angka 7.398,19. Pada pukul 09.35 WIB, indeks saham menguat tipis 0,61% ke posisi 7.443,83. Indeks LQ45 juga ikut menguat dengan naik 0,42% ke posisi 791. Sebagian besar indeks saham acuan bergerak positif.

Pada perdagangan Selasa pagi ini, IHSG berada di level tertinggi 7.457,38 dan level terendah 7.434,32. Sebanyak 249 saham menguat dan 224 saham melemah. Di luar itu, 203 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 474.509 kali dengan volume perdagangan 7,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 4,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.291.

Hanya ada sedikit sektor yang berada di zona hijau. Kenaikan tertinggi dibukukan sektor infrastruktur dengan naik 3,47 persen dan disusul sektor teknologi yang naik 1,38%.

Pada perdagangan Senin kemarin, IHSG ditutup naik 1,18% ke posisi 7.398,19. Indeks LQ45 bertambah 0,46% ke posisi 788,80. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau. Saham DCII melonjak 17,94% ke posisi Rp 288.950 per saham.

Prediksi IHSG Hari Ini 22 Juli 2025, Berpeluang Sentuh Level 7.500

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang kembali menguat pada perdagangan Selasa (22/7/2025). IHSG hari ini akan bergerak di kisaran 7.300-7.500.

"IHSG masih berpotensi melanjutkan kenaikan jika berhasil break resistance kuat di 7.400,” ujar Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman dalam catatannya.

Ia menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran support 7.300-7.350 dan level resistance 7.450-7.500.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, posisi IHSG sedang berada pada akhir wave (iii) dari wave [c] sehingga penguatannya akan relatif terbatas yang diperkirakan menguji 7.420-7.466.

“Namun, waspadai akan adanya potensi koreksi ke rentang area 7.186-7.319 pada label hitam,” kata Herditya dalam catatannya.

Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.304,7.202 dan level resistance 7.441,7.506.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |