Bumi Internasional Siapkan Belanja Modal hingga USD 180 Juta pada 2025

1 day ago 16

Liputan6.com, Jakarta - PT Buma Internasional Grup Tbk (DOID) akan menganggarkan belanja modal USD 170 juta-USD 180 juta pada 2025.

Direktur PT Bumi Internasional Grup Tbk, Iwan Salim memperkirkaan, belanja modal pada 2025 sektiar USD 170 juta-USD 180 juta. Anggaran belanja modal tersebut, salah satunya untuk pengerjaan kontrak jasa pertambangan dengan PT Bayan Resources Tbk.

"USD 170 juta-USD 180 juta, melihat track sebelumnya, mudah-mudahan tahun ini sama. Salah satunya untuk Bayan, Persada Kapuas Prima (PKP) di Kalimantan Tengah, sedikit untuk Amerika Serikat dan Australia,” kata dia saat media visit, seperti dikutip, Minggu (1/6/2025).

Iwan menuturkan, dana belanja modal akan berasal dari dana internal dan hasil penerbitan sukuk tahap pertama. Perseroan melalui Bukit Makmur Mandiri Utama telah menerbitkan sukuk ijarah I BUMA 2025 senilai Rp 2 triliun pada 20 Maret 2025. “Dananya dari internal, banyak opsi financing, seperti sukuk pertama itu juga. Kombinasi working capital dan capex,” ujar Iwan.

Perseroan telah akuisisi sejumlah perusahaan tambang di luar negeri yakni Amerika Serikat dan Australia pada 2024. Di Amerika Serikat, Perseroan akuisisi Atlantic Carbon Group Inc (ACG) sekitar USD 122,4 juta. Atlantic Carbon Group mempunyai tambang antrasit berkadar sangat tinggi atau ultra high grade (UHG).

Selain itu, Perseroan melalui Bukit Makmur Mandiri Utama Pte Ltd juga telah akuisisi saham pada 29Metals Limited, perusahaan tambang tembaga dan seng asal Australia. Perseroan juga proses akuisisi saham di Dawson Complex, salah satu tambang batu bara metalurgi di Australia. Iwan berharap, proses akuisisi tersebut dapat selesai pada semester I 2025.

Sukuk Ijarah 1 BUMA 2025 Resmi Tercatat di BEI

Sebelumnya, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), anak perusahaan dari PT BUMA Internasional Grup Tbk (DOID) resmi mencatatkan Sukuk Ijarah 1 BUMA 2025 di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (27/3/2025). 

BUMA telah berhasil menyelesaikan penerbitan perdana Sukuk Ijarah I BUMA 2025 senilai Rp2 triliun, menjadikannya sebagai sukuk ijarah korporasi terbesar dengan peringkat Syariah A+ dalam penerbitan tunggal di Indonesia. 

Sukuk Ijarah I BUMA 2025 diterbitkan dalam tiga seri. Seri A senilai Rp542,85 miliar dengan imbalan ijarah 7,50% dan jatuh tempo 370 hari, Seri B senilai Rp364,95 miliar dengan imbalan ijarah 8,50% dan jatuh tempo 3 tahun, dan Seri C senilai Rp1,09 triliun dengan imbalan ijarah 9,25% dan jatuh tempo 5 tahun.

Direktur BUMA International Group, Iwan Fuad Salim menjelaskan ini kali kedua BUMA mendaftarkan diri di BEI, pertama 2023 penerbitan Obligasi 1 BUMA 2023 dan penerbitan 1 ijarah 1 BUMA 2025. 

“Ini menjadi tonggak sejarah diversifikasi keuangan grup dan memperluas basis investasi grup ke keuangan syariah dengan nilai total Rp 2 triliun,” kata Iwan dalam sambutannya di Main Hall Bursa Efek Indonesia. 

Jadi Sukuk Ijarah Korporasi Terbesar

Sukuk ijarah 1 BUMA ini menjadi sukuk ijarah korporasi terbesar dalam peringkat syariah A plus dalam penerbitan tunggal di Indonesia selama 9 tahun terakhir. 

"Lebih dari 50 persen investasi mengalir ke tenor ke tenor 5 tahun mencerminkan kepercayaan investor terhadap stabilitas keuangan BUMA dalam jangka panjang,” ujar Iwan. 

Sukuk ini mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebesar 1,1x, yang mencerminkan permintaan investor yang kuat, dan menarik partisipasi baik dari investor baru maupun pemegang Obligasi Rupiah BUMA sebelumnya, menegaskan kembali pengakuan pasar terhadap Obligasi dan Sukuk BUMA sebagai instrumen investasi yang sangat menarik. 

Dana yang diperoleh dari sukuk ini akan digunakan perusahaan secara proporsional untuk memperkuat operasional BUMA di Indonesia sebanyak 50 persen digunakan belanja modal sisanya untuk mendukung modal kerja. 

"Alokasi ini memastikan efisiensi operasional dan ketahanan keuangan untuk mendukung pertumbuhan dan eksplorasi peluang baru. Akhirnya izinkan kami mewakili BUMA,” pungkasnya.  

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |