Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS) resmi mengumumkan susunan baru jajaran direksi dan dewan komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2025 yang digelar di Jakarta, 27 Mei 2025.
Tidak hanya membahas pergantian pimpinan, Bank Maspion juga memaparkan kinerja keuangan positif sepanjang 2024 serta strategi bisnis berkelanjutan untuk 2025, termasuk penguatan infrastruktur digital, manajemen risiko, dan dukungan penuh dari pemegang saham mayoritas, KASIKORNBANK (KBank).
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (30/5/2025), dalam keputusan RUPST, pemegang saham menyetujui pengangkatan Junita Wangsadinata sebagai Direktur Bisnis, menggantikan Endah Winarni.
Kemudian Jeffrey Bob Karman sebagai Direktur Kredit & Risiko, posisi yang sebelumnya dipegang oleh Direktur Utama dan Direktur Operasional sebagai PJS. Adapun Rony Teja Sukmana sebagai Komisaris Independen menggantikan Muhammad Pujiono Santoso.
Ketiga nama tersebut akan menjabat hingga RUPS tahun 2028 setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sesuai POJK No.39/SEOJK.03/2016.
Penetapan ini diharapkan dapat meningkatkan kapabilitas manajerial Bank, khususnya dalam menjalankan strategi pertumbuhan yang berkelanjutan dan adaptif terhadap dinamika industri perbankan.
Struktur Manajemen Baru BMAS 2025
Dewan Komisaris:
- Komisaris Utama: Chat Luangarpa
- Komisaris: Diana Alim
- Komisaris Independen: Alan Jenviphakul, Pardi Kendy, Rony Teja Sukmana
Direksi:
- Direktur Utama: Kasemsri Charoensiddhi
- Direktur Bisnis: Junita Wangsadinata
- Direktur Operasional: Iis Herijati
- Direktur Kredit & Risiko: Jeffrey Bob Karman
- Direktur Kepatuhan & Legal: Viktor Ebenheizer Fanggidae
Manajemen Bank juga menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Endah Winarni dan Muhammad Pujiono Santoso atas dedikasi dan kontribusi selama masa jabatan mereka.
Kinerja Keuangan 2024: Pertumbuhan Signifikan Liabilitas dan Kredit
BMAS melaporkan pertumbuhan liabilitas sebesar 22,39% di 2024 menjadi Rp15,84 triliun, naik dari Rp12,94 triliun pada 2023. Peningkatan ini didorong oleh lonjakan giro sebesar 112,06% menjadi Rp1,95 triliun, serta kenaikan deposito berjangka senilai Rp1,22 triliun menjadi Rp10,26 triliun.
Penyaluran kredit juga menunjukkan performa positif dengan realisasi mencapai Rp16,4 triliun atau 96,69% dari target Rp17 triliun. Kredit modal kerja mendominasi dengan porsi 84,27%, diikuti kredit investasi 15,03%, dan kredit konsumsi 0,70%.
“Bank Maspion terus menunjukkan kinerja solid yang mencerminkan komitmen jangka panjang dalam membangun hubungan dengan nasabah,” ujar Direktur Utama Kasemsri Charoensiddhi.
Ia menambahkan pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi lokal.
Pertumbuhan Aset dan Manajemen Risiko
Total aset Perseroan meningkat 13,45% YoY menjadi Rp22,3 triliun. Loan to Deposit Ratio (LDR) tercatat 124,06%, lebih tinggi dari target 121,97%, mencerminkan realisasi Dana Pihak Ketiga (DPK) yang sedikit lebih rendah dibanding penyaluran kredit.
Rasio Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) atau Loan Loss Provision (LLP) meningkat dari 42,34% menjadi 88,55%. Hal ini disebabkan oleh pembentukan overlay CKPN sebagai bentuk antisipasi penerapan model baru pada 2025. Langkah ini menunjukkan kehati-hatian Bank dalam menjaga kualitas aset dan ketahanan terhadap risiko.