Liputan6.com, Jakarta - Dua perusahaan teknologi, AppLovin dan Robinhood Markets, baru saja mendapat pengakuan besar di pasar saham Amerika Serikat (AS).
S&P Global mengumumkan bahwa keduanya akan bergabung dengan indeks S&P 500, kabar yang membuat saham mereka melonjak sekitar 7% dalam perdagangan setelah jam kerja pada hari Jumat.
Dikutip dari CNBC, Minggu (7/9/2025), perubahan ini akan efektif sebelum perdagangan dimulai pada 22 September. AppLovin, perusahaan teknologi periklanan, akan menggantikan MarketAxess Holdings, sedangkan Robinhood, aplikasi perdagangan saham, akan menggantikan Caesars Entertainment.
Masuknya saham ke indeks utama seperti S&P 500 adalah hal yang wajar memicu kenaikan harga. Pasalnya, para manajer investasi yang mengelola dana berbasis indeks harus membeli saham tersebut untuk menyesuaikan portofolio mereka, sehingga meningkatkan permintaan.
Indeks S&P 500 adalah sebuah indeks yang terdiri dari saham 500 perusahaan dengan modal-besar, kebanyakan berasal dari Amerika Serikat (AS).
Indeks ini merupakan indeks paling terkenal yang dimiliki dan dikelola oleh Standard & Poor's, sebuah divisi dari McGraw-Hill.
Perjalanan Sulit Menuju Indeks Bergengsi
Bagi AppLovin dan Robinhood, ini adalah momen yang sangat berarti. Keduanya telah menghadapi tantangan sebelumnya.
AppLovin pernah dicemooh oleh perusahaan short-seller Fuzzy Panda Research, yang menyarankan komite indeks untuk tidak memasukkannya. Saham AppLovin bahkan sempat turun 15% pada Desember, setelah komite memilih perusahaan lain.
Begitu pula dengan Robinhood. Sahamnya sempat merosot 2% pada bulan Juni ketika dikeluarkan dari daftar penyeimbangan kembali indeks triwulanan.
Namun, kini Robinhood mendapat kesempatan emas. Pada rapat umum pemegang saham bulan Juni, CEO Robinhood, Vlad Tenev, pernah ditanya mengenai kemungkinan bergabung dengan S&P 500.
"Sulit untuk merencanakannya," kata Tenev. "Saya pikir ini salah satu hal yang mudah-mudahan akan terjadi," tambahnya.
Ia menambahkan bahwa dirinya yakin perusahaan memenuhi semua persyaratan.
Profil Dua Anggota Baru
AppLovin dan Robinhood sama-sama melantai di bursa Nasdaq pada tahun 2021. AppLovin, yang menyediakan perangkat lunak iklan untuk aplikasi dan gim seluler, memiliki kinerja saham yang sangat fenomenal dalam beberapa tahun terakhir.
Sahamnya melonjak 278% pada tahun 2023 dan lebih dari 700% pada tahun 2024. Hingga penutupan hari Jumat, sahamnya naik 51% pada tahun 2025.
Sementara itu, Robinhood dikenal sebagai favorit di kalangan investor ritel, yang sering kali aktif memperdagangkan saham-saham populer seperti AMC Entertainment dan GameStop.
Perlu dicatat, masuknya kedua perusahaan ini menambah konsentrasi perusahaan teknologi di S&P 500, yang sudah menampung nama-nama besar seperti Datadog dan DoorDash yang juga bergabung awal tahun ini.
Di sisi lain, saham MarketAxess dan Caesars Entertainment, yang digantikan oleh AppLovin dan Robinhood, mengalami tren penurunan.
Saham MarketAxess, yang fokus pada perdagangan pendapatan tetap, telah turun 17% tahun ini, sementara saham Caesars, yang mengelola hotel dan kasino, turun 21%.