Akhir Tahun Bakal Ada IPO Jumbo? Ini Bocoran OJK

1 week ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, mengakui bahwa hingga saat ini pihaknya belum bisa memastikan ada atau tidaknya IPO besar atau “lighthouse”.

"Mengenai pipeline IPO terbaru, belum ada informasi yang pasti tentang IPO lighthouse akhir tahun ini dan sektor apa yang akan terlibat," kata Inarno dalam RDKB Agustus, ditulis Sabtu (6/9/2025).

Meski IPO besar dinanti, OJK menegaskan fokus utamanya adalah menjaga kualitas setiap penawaran umum perdana. Melalui regulasi baru, yakni POJK No. 13/2025, OJK mewajibkan underwriter melakukan uji tuntas secara mendalam sebelum perusahaan mengajukan pendaftaran.

"Tentunya OJK terus berkomitmen untuk mendorong kualitas dan juga kuantitas dari emiten yang akan melantai di Bursa Efek. Melalui beberapa regulasi, sebagai contoh pada bulan Juni 2025, OJK telah menerbitkan POJK No. 13/2025 yang antara lain mengatur kewajiban dari underwriter untuk melakukan uji tuntas terhadap emiten sebelum emiten menyampaikan pernyataan pendaftaran kepada OJK," jelasnya.

Menurut Inarno, stabilitas pasar modal jauh lebih penting dibandingkan sekadar menghadirkan IPO berukuran besar. Pasalnya, jika sebuah IPO besar ternyata gagal performa, hal itu justru bisa menurunkan kepercayaan investor.

Prospek Pasar Modal Jelang Penutupan Tahun

Lebih lanjut, Inarno menyampaikan jelang penutupan 2025, pasar modal Indonesia masih menunjukkan geliat positif. Dengan adanya 10 calon emiten yang sedang diproses, nilai emisi sekitar Rp5,3 triliun diperkirakan akan terus bertambah.

"Saat ini OJK mencatat terdapat 10 calon emiten yang pernyataan pendaftarannya sedang dalam proses penelaahan di OJK dengan total nilai emisi diperkirakan sekitar Rp5,3 triliun," ujarnya.

Jumlah tersebut diyakini akan terus bertambah, mengingat rata-rata laporan keuangan periode Juni yang diaudit secara menyeluruh selesai dilakukan maksimal di bulan September.

IHSG Agustus 2025 Tertinggi

OJK mencatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencetak rekor tertinggi pada akhir Agustus 2025. Berdasarkan data OJK, IHSG sempat menyentuh level 8.022,76 pada 28 Agustus 2025 sebelum akhirnya ditutup di level 7.830.

"Pada 28 Agustus 2025, IHSG sempat menyentuh titik tertinggi pada level 8.022,76 dan mencatatkan all-time high dan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp 14.377 triliun," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, dalam konferensi pers RDKB Agustus 2025, Kamis (4/9/2025).

Nilai kapitalisasi pasar juga meningkat signifikan, menembus Rp 14.377 triliun pada titik tertingginya. Angka ini menjadi salah satu pencapaian bersejarah bagi pasar modal Indonesia, di tengah ketidakpastian global yang masih membayangi.

Lebih lanjut, Inarno mengatakan capaian tersebut mencerminkan penguatan sebesar 4,63% secara month-to-date dan 10,60% dibandingkan akhir tahun lalu.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |