Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) tengah menyiapkan aksi korporasi berupa pembelian kembali saham (buyback). Rencana tersebut telah mendapatkan persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Mei lalu.
Direktur Keuangan Bank Raya, Rustarti Suri Pertiwi, mengatakan buyback akan dilaksanakan secara bertahap hingga satu tahun ke depan.
“Rencana kami melakukan buyback. Jadi program buyback ini sudah disetujui oleh pemegang saham pada saat pelaksanaan RUPST Bank Raya pada bulan Mei. Ini memang akan dilaksanakan dalam satu tahun ke depan,” jelasnya dalam konferensi pers Pubex Live 2025, Selasa (9/9/2025).
Rustarti menambahkan, tujuan pelaksanaan buyback tidak hanya untuk menunjukkan keyakinan manajemen terhadap prospek bisnis, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi kepada karyawan.
“Ini memang kita tujuannya itu untuk menunjukkan bahwa manajemen itu optimis untuk kinerja dan prospek usaha ke depan Bank Raya dan juga nantikan memang saham buyback ini akan diberikan ke pekerja. Sehingga harapannya bisa meningkatkan engagement dari pekerja Bank Raya,” ujarnya.
Laba Bank Raya Naik 84,7% di Kuartal I 2025
Sebelumnya, PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) berhasil mencatatkan kinerja bisnis yang positif. Anak usaha dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) ini berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 16,92 miliar di kuartal I-2025. Angka ini naik 84,7% secara tahunan (yoy).
Pertumbuhan laba ini ditopang dari peningkatan pendapatan bunga sebesar 12,6% (yoy) menjadi Rp 286,93 miliar dengan driver adalah pendapatan bunga kredit yang tumbuh 17,35% (yoy) menjadi Rp 203,98 miliar.
Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia mengatakan, peningkatan kredit digital hingga Kuartal I 2025 merefleksikan komitmen Bank Raya dalam bertumbuh eksponensial.
"Kami juga melihat pertumbuhan bisnis digital yang baik, tercermin dari penyaluran kredit digital selama Kuartal I 2025 yang mencapai Rp 6,3 triliun atau tumbuh 63,9% (yoy) dan transaksi Raya App yang meningkat 57,1% (yoy) yang mencapai 1,1 juta transaksi.” jelas dia dalam keterangan tertulis, Rabu (30/4/2025).
Aset Tumbuh 9%
Pada Kuartal I 2025 Bank Raya berhasil mencatatkan pertumbuhan aset menjadi sebesar Rp 13,35 triliun atau tumbuh 9% (yoy). Pertumbuhan aset tersebut didorong oleh pertumbuhan total kredit sebesar 8,7% (yoy) atau mencapai Rp 7,34 triliun.
Komitmen Bank Raya untuk terus memperkuat bisnis digital juga ditunjukkan dengan pertumbuhan signifikan outstanding kredit digital Bank Raya sebesar 78,5% (yoy) mencapai Rp2,36 trilliun.
Pencapaian kinerja Bank Raya yang terus bertumbuh tercermin dari rasio profitabilitas Bank Raya yang terus menunjukkan perbaikan. Hal ini tercermin dari perbaikan rasio NIM pada Kuartal I 2025 yang meningkat 58 bps menjadi sebesar 4,87% dari sebelumnya 4,29%.
Pertumbuhan yang sama juga tercatat pada imbal hasil aset serta ekuitas yang masing-masing meningkat double dari tahun sebelumnya. Imbal hasil aset atau Return on Asset (ROA) mengalami peningkatan 22 bps menjadi sebesar 0,52% dari 0,30% pada Kuartal 1 2024.