Adhi Karya Kantongi Pendapatan Rp 3,81 Triliun hingga Semester I 2025

1 month ago 31

Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mencatat penurunan pendapatan usaha dan laba hingga semester I 2025.

Perseroan meraup pendapatan usaha Rp 3,81 triliun hingga enam bulan pertama 2025. Pendapatan turun 32,89% dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,68 triliun. Demikian mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (23/7/2025).

Beban pokok pendapatan susut menjadi Rp 3,23 triliun hingga Juni 2025 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,15 triliun.

Perseroan meraup laba bruto naik 9,8% menjadi Rp 572,87 miliar hingga 30 Juni 2025 dari semester I 2024 sebesar Rp 521,66 miliar.

Beban usaha bertambah menjadi Rp 384,01 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 383,06 miliar. Dengan demikian, Perseroan mencatat kenaikan laba usaha bertambah menjadi Rp 188,85 miliar hingga semester I 2025. Pada periode sama tahun lalu tercatat Rp 138,60 miliar.

Dengan melihat kinerja itu, Perseroan membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk susut 36% menjadi Rp 7,54 miliar hingga kuartal I 2025 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 13,7 miliar. Seiring hal itu, laba per saham dasar Perseroan susut menjadi Rp 0,90 dari semula Rp 1,64.

Ekuitas naik menjadi Rp 9,69 triliun dari periode Desember 2024 Rp 9,67 triliun. Total liabilitas Perseroan susut menjadi Rp 24,6 triliun hingga Juni 2025, tercatat lialibitas sebesar Rp 24,58 triliun. Perseroan menurunkan liabilitas dari Desember 2024 Rp 25,3 triliun. Aset tercatat 34,38 triliun hingga Juni 2025.

Adhi Karya Kantongi Kontrak Proyek Rehabilitasi 75 Daerah Irigasi di Kalbar

Sebelumnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

Terbaru, ADHI menandatangani kontrak pelaksanaan proyek Rehabilitasi Daerah Irigasi (DI) dan Daerah Irigasi Rawa (DIR) di Kalimantan Barat (Paket 2). Proyek ini merupakan bagian dari program strategis sinergi antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Pertanian.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (11/7/2025), kontrak kerja sama tersebut ditandatangani bersama Balai Wilayah Sungai Kalimantan I melalui Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Provinsi Kalimantan Barat pada Jumat, 25 Juni 2025. 

Penandatanganan ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, seperti Kepala Balai BWS I, Kepala Seksi Pelaksanaan BWS I, Kepala SNVT, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Irigasi dan Rawa, serta Sudiyat Miko selaku General Manager Departemen Infrastruktur II ADHI.

Proyek ini akan menjangkau enam kabupaten di Kalbar, yaitu Landak, Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi, dan Kapuas Hulu. Secara total, rehabilitasi akan mencakup 71 Daerah Irigasi dengan luas 6.872 hektare dan 4 Daerah Irigasi Rawa seluas 376,42 hektare.

Fokus utama proyek adalah mengoptimalkan fungsi jaringan irigasi dan manajemen air untuk menunjang peningkatan produktivitas pertanian. ADHI akan mengerjakan berbagai pekerjaan seperti perancangan teknis, normalisasi saluran irigasi, rehabilitasi pintu air, hingga penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).

Sebagai perusahaan BUMN konstruksi, ADHI menegaskan dukungannya terhadap program pembangunan infrastruktur yang memberikan dampak langsung bagi masyarakat. Proyek rehabilitasi irigasi ini diharapkan selesai tepat waktu dan mampu mendorong kemajuan sektor pertanian di Kalimantan Barat sebagai bagian dari upaya mewujudkan swasembada pangan nasional.

Adhi Karya Lunasi Obligasi Rp 1,28 Triliun

Sebelumnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) melunasi Obligasi Berkelanjutan III Adhi Tahap III Tahun 2022 Seri A senilai Rp 1,28 triliun. Pembayaran pokok obligasi tersebut telah dilakukan melalui Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada 23 Mei 2025, dengan tanggal jatuh tempo tercatat pada 24 Mei 2025.

Langkah pelunasan ini bukan kali pertama ADHI menunjukkan kedisiplinan finansialnya. Sebelumnya, pada 2024, perusahaan pelat merah ini juga telah berhasil melunasi dua seri obligasi dengan total nilai sebesar Rp 947 miliar. Ini mencerminkan pola konsistensi ADHI dalam memenuhi kewajiban kepada para investor-nya.

"Pemenuhan pembayaran obligasi ini merupakan bukti komitmen ADHI kepada para Pemegang Obligasi dalam melunasi surat hutang secara tepat waktu dan tepat jumlah,” ungkap Corporate Secretary PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Rozi Sparta dalam keterbukaan informasi Bursa, Senin (26/5/2025).

Dana Pelunasan Disiapkan dari Fasilitas Perbankan

Dalam proses pelunasan obligasi ini, ADHI telah melakukan perencanaan keuangan yang matang. Dana sebesar Rp 1,286 triliun telah disiapkan jauh-jauh hari sebelum jatuh tempo. Menurut dokumen keterbukaan informasi, dana tersebut bersumber dari fasilitas perbankan yang sebelumnya telah diamankan oleh perusahaan.

"Perseroan telah menyiapkan dana pembayaran Obligasi Berkelanjutan III Adhi Tahap III Tahun 2022 Seri A yang berasal dari Fasilitas Perbankan," terang Rozi. Kejelasan sumber dana ini memberikan jaminan kepada investor atas kepastian pembayaran tanpa gangguan arus kas operasional perusahaan.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |