20 Perusahaan Antre di Pipeline IPO, Mayoritas Aset di Bawah Rp 250 Miliar

5 days ago 19

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengantongi sejumlah perusahaan antre di pipeline pencatatan umum perdana saham (initial public offering/IPO). Saat ini terdapat 14 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di Bursa dengan dana dihimpun sebesar Rp 7,01 triliun.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menyebutkan, sampai dengan 23 Mei 2025 terdapat 20 perusahaan yang siap debut di Bursa. Dari sisi asetnya, didominasi perusahaan skala menengah. Sedangkan dari sisi sektornya, paling banyak berasal dari sektor finansial.

"Hingga saat ini, terdapat 20 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," kata Nyoman kepada wartawan, dikutip Senin (26/5/2025).

Merujuk POJK Nomor 53/POJK.04/2017, terdapat 11 perusahaan dengan aset skala menengah antara Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar. Kemudian 7 perusahaan dengan aset skala besar di atas Rp 250 miliar. Serta 2 perusahaan dari aset skala kecil di bawah Rp 50 miliar. Adapun rincian sektornya adalah sebagai berikut:

• 1 Perusahaan dari sektor basic materials

• 3 Perusahaan dari sektor consumer cyclicals

• 3 Perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals

• 2 Perusahaan dari sektor energy

• 4 Perusahaan dari sektor financials

• 2 Perusahaan dari sektor healthcare

• 0 Perusahaan dari sektor industrials

• 0 Perusahaan dari sektor infrastructures

• 0 Perusahaan dari sektor properties & real estate

• 2 Perusahaan dari sektor technology

• 3 Perusahaan dari sektor transportation & logistic Pipeline Obligasi

Emisi Obligasi

Hingga saat ini, telah diterbitkan 45 emisi dari 31 penerbit EBUS dengan dana yang dihimpun sebesar Rp 58,7 triliun. Sampai dengan 23 Mei 2025 terdapat 62 emisi dari 46 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline dengan klasifikasi sektor sebagai berikut:

• 2 Perusahaan dari sektor basic materials

• 0 Perusahaan dari sektor consumer cyclicals

• 3 Perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals

• 8 Perusahaan dari sektor energy

• 25 Perusahaan dari sektor financials

• 2 Perusahaan dari sektor healthcare

• 2 Perusahaan dari sektor industrials

• 1 Perusahaan dari sektor infrastructures

• 2 Perusahaan dari sektor properties & real estate

• 0 Perusahaan dari sektor technology

• 1 Perusahaan dari sektor transportation & logistic

Pipeline Rights Issue Per 23 Mei 2025, telah terdapat 4 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan rights issue dengan total nilai Rp 0,86 triliun. Serta terdapat 4 perusahaan tercatat dalam pipeline rights issue BEI dengan rincian sektor sebagai berikut:

• 2 Perusahaan dari sektor basic materials

• 0 Perusahaan dari sektor consumer cyclicals

• 0 Perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals

• 0 Perusahaan dari sektor energy

• 0 Perusahaan dari sektor financials

• 1 Perusahaan dari sektor healthcare

• 0 Perusahaan dari sektor industrials

• 0 Perusahaan dari sektor infrastructures

• 0 Perusahaan dari sektor properties & real estate

• 0 Perusahaan dari sektor technology

• 1 Perusahaan dari sektor transportation & logistic

IHSG Sepekan Naik 1,51% pada Pekan Lalu

Sebelumnya, perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 19–23 Mei 2025 pekan ini ditutup bervariasi.

Berdasarkan data Bursa, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 7.214,163, naik 107,637 poin atau 1,51% dibandingkan penutupan pekan sebelumnya di 7.106,526. Kapitalisasi pasar turut mengalami kenaikan. Pekan ini, total kapitalisasi pasar tercatat Rp 12.561 triliun, naik 1,97% dibandingkan pekan sebelumnya yang mencapai Rp 12.318 triliun.

Total volume perdagangan dalam sepekan mencapai 113,881 miliar saham, lebih rendah dibandingkan pekan sebelumnya yang mencapai 150,140 miliar saham. Secara rata-rata harian, volume transaksi turun 24,15% dari 30,028 miliar saham menjadi 22,776 miliar saham.

Total nilai perdagangan selama sepekan mencapai Rp 72,604 triliun, turun 12,51% dari pekan sebelumnya yang mencapai Rp 82,985 triliun. Rata-rata harian nilai transaksi pun menyusut 12,51% menjadi Rp 14,521 triliun dibandingkan Rp16,597 triliun pada pekan sebelumnya.

Frekuensi transaksi juga mencerminkan kondisi perdagangan yang lebih lesu. Sepanjang pekan ini, frekuensi transaksi mencapai 6,793 juta kali, dengan rata-rata harian 1,359 juta kali—turun 4,46% dibandingkan pekan sebelumnya yang mencatatkan 1,422 juta kali per hari.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |