Wall Street Cetak Rekor, Bursa Saham Asia Pasifik Bervariasi

1 week ago 22

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik dibuka bervariasi pada perdagangan Rabu, (1/10/2025). Pergerakan bursa saham Asia Pasifik itu terjadi seiring kenaikan di wall street menjelang potensi penutupan pemerintah Amerika Serikat (AS). Hal ini karena anggota parlemen terus berdebat mengenai detil rancangan undang-undang pengeluaran sementara kedua.

Mengutip CNBC, Rabu pekan ini, di Jepang, Bank of Japan merilis hasil survei Tankan pada kuartal ketiga. Survei Tankan mengukur sentimen bisnis di antara perusahaan-perusahaan Jepang dan diawasi ketat oleh Bank of Japan.

Indeks optimisme bisnis di antara produsen besar Jepang meningkat menjadi +14 untuk kuartal ketiga dari +13 pada kuartal sebelumnya, tetapi lebih rendah dari +15 yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters. Indeks non-manufaktur bertahan stabil di +34.

Angka positif pada Tankan menunjukkan jumlah orang yang optimistis melebihi jumlah orang yang pesimis, dan sebaliknya.

Investor di Asia juga akan memperhatikan keputusan suku bunga Reserve Bank of India pada Rabu.

Indeks Nikkei 225 di Jepang anjlok 1,05%, sementara itu, indeks Topix merosot 1,52%.

Di Korea Selatan, indeks Kospi menguat 0,77%. Indeks ASX 200 di Australia melemah 0,25% pada awal perdagangan. Sedangkan bursa saham China dan Hong Kong libur.

Di wall street, indeks S&P 500 ditutup naik 0,41% ke posisi 6.688,46. Indeks Nasdaq bertambah 0,31% ke posisi 22.660,01. Indeks Dow Jones melambung 81,82 poin atau 0,18% ke posisi 46.397,89, level tertinggi baru.

Penutupan IHSG pada 30 September 2025

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah memerah hingga penutupan perdagangan saham Selasa (30/9/2025). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang memerah.

Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup anjlok 0,77% ke posisi 8.061,06. Indeks saham LQ45 terpangkas 1,05% ke posisi 793,98.  Sebagian besar indeks saham acuan melemah.

Pada perdagangan saham Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 8.150,34 dan terendah 8.042,82. Sebanyak 396 saham melemah sehingga bebani IHSG. 280 saham menguat dan 122 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 2.584.103 kali dengan volume perdagangan 57,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 27,4 triliun. Investor asing melepas saham Rp 1,7 triliun. Sepanjang 2025, investor asing telah melepas saham sekitar Rp 54,74 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.612.

Sektor Saham

Dari 11 sektor saham, dua sektor saham menghijau. Sektor saham properti naik 0,29% dan sektor saham energi bertambah 0,28%.

Sementara itu, sektor saham transportasi turun 1,83%, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham basic melemah 1,06%, sektor saham industri terperosok 1,42%, sektor saham consumer nonsiklikal susut 0,70%, sektor saham consumer siklikal terpangkas 0,10%.

Kemudian sektor saham kesehatan susut 0,24%, sektor saham keuangan terpangkas 1,37%, sektor saham teknologi melemah 1,34%, sektor saham infrastruktur merosot 1,12% dan sektor saham transportasi susut 1,83%.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |