Wall Street Beragam, Bursa Saham Asia Pasifik Melesat

1 week ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan saham Kamis, (4/9/2025). Kenaikan bursa saham Asia Pasifik menyusul reli saham teknologi di wall street yang mengangkat indeks S&P 500 dan Nasdaq. Namun, kekhawatiran terhadap ekonomi menekan saham.

Mengutip CNBC, Jumat (4/9/2025), indeks Nikkei 225 naik 0,57% pada awal perdagangan. Sementara itu, indeks Topix bertambah 0,41%. Di Australia, indeks ASX 200 menguat 0,67%.

Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,45% dan indeks Kosdaq yang berisi saham kapitalisasi kecil menanjak 0,84%.

Harga berjangka untuk indeks Hang Seng di Hong Kong berada di level 25.332, sedikit lebih rendah dari penutupan terakhir di posisi 25.343,43.

Dari data ekonomi, Australia akan merilis data pengeluaran rumah tangga untuk Juli nanti.

Di sisi lain, pasar obligasi global akan terus menjadi fokus dengan biaya pinjaman jangka panjang di seluruh dunia yang tertekan.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 30 tahun melonjak di atas 5% pada Rabu pagi untuk pertama kalinya sejak Juli setelah pengadilan memutuskan sebagian besar tarif pemerintahan Trump ilegal, menimbulkan pertanyaan tentang masa depan pendapatan tarif.

Kinerja Wall Street

Imbal hasil obligasi Jepang bertenor 30 tahun mencapai rekor tertinggi pada Rabu, dengan kenaikan 100 basis poin tahun ini didorong oleh inflasi yang tinggi, suku bunga riil yang rendah, dan ketidakpastian politik.

Dil wall street, tiga indeks utama ditutup bervariasi. Indeks S&P 500 menguat pada Rabu, didorong oleh saham teknologi setelah keputusan pengadilan federal dalam kasus antimonopoli Alphabet memicu optimisme bahwa raksasa teknologi tersebut akan mampu mengatasi ancaman regulasi.

Indeks Nasdaq Composite yang didominasi saham teknologi naik 1,03% dan ditutup di level 21.497,73, sementara S&P 500 naik 0,51% dan ditutup di level 6.448,26. Indeks Dow Jones Industrial Average melemah, turun 24,58 poin, atau 0,05%, dan ditutup di level 45.271,23.

Bursa Saham Asia Pasifik pada 3 September 2025

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Rabu, 3 September 2025. Hal ini seiring investor menilai kenaikan imbal hasil obligasi global dan perkembangan terbaru di sektor perdagangan.

Mengutip CNBC, pasar China menjadi fokus setelah pidato Presiden China Xi Jinping di parade militer untuk memperingati 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II.

Acara itu dihadiri oleh 26 pemimpin dunia, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Indeks Hang Seng di Hong Kong turun 0,6% menjadi 25.343,43. Indeks CSI 300 di China merosot 0,68% menjadi 4.459,83.

Indeks manajer pembelian Jasa Umum China dari RatingDog yang mencerminkan aktivitas jasa negara itu, mencapai level tertinggi dalam 15 bulan. Ini berkat permintaan domestik yang lebih kuat dan rebound dalam pesanan asing.

Indeks Saham Acuan Lainnya

Indeks yang disusun oleh S&P Global naik menjadi 53 pada Agustus dari 52,6 pada Juli. Batas 50 poin memisahkan ekspansi dari kontraksi.

Sementara itu, otoritas di Hong Kong sedang menyelidiki apakah staf regulator di Bursa dan Kliring Hong Kong dan Komisi Sekuritas dan Berjangka mengungkapkan informasi kepada individu mengenai pengumuman mendatang dari beberapa perusahaan tercatat selama beberapa tahun.

Di Australia, indeks acuan S&P/ASX 200 mencatat penurunan satu hari terbesar sejak 7 April. Indeks acuan 200 saham itu melemah 1,82% ke posisi 8.738,80 terseret oleh penurunan saham teknologi, real estate, dan properti.

Selain itu, produk domestik bruto (PDB) Australia naik 1,8% secara tahunan, menandai laju pertumbuhan tercepat sejak September 2023.

Angka terbaru ini melampaui pertumbuhan 1,6% yang diperkirakan oleh ekonom yang disurvei oleh Reuters dan lebih tinggi dari 1,3% yang terlihat pada kuartal sebelumnya.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |