Wall Street Anjlok, 2 Sentimen Ini jadi Biang Kerok

1 month ago 36

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street anjlok pada perdagangan Jumat, 1 Agustus 2025. Wall street merosot seiring investor mempertimbangkan tanda-tanda pelemahan ekonomi dan perubahan tarif yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump.

Mengutip CNBC, Sabtu (2/8/2025), indeks Dow Jones turun 525,40 poin atau 1,23%  ke posisi 43.588,58. Indeks Dow Jones catat koreksi terburuk sejak 13 Juni. Indeks S&P 500 susut 1,6% ke posisi 6.238,01, dan mencatat hari terburuk sejak 21 Mei. Sementara itu, indeks Nasdaq anjlok 2,24% dan ditutup ke posisi 20.650,13, alami penurunan terbesar sejak 21 April.

Indeks-indeks utama juga mengalami penurunan minggu ini, dengan S&P 500 turun 2,4%, mencatat kinerja mingguan terburuk sejak 23 Mei, dan Dow Jones anjlok 2,9%, mencatat minggu terburuk sejak 4 April. Nasdaq turun 2,2% dalam periode tersebut.

Adapun laporan ketenagakerjaan pada Juli menunjukkan data penggajian nonpertanian naik 73.000 bulan lalu, jauh di bawah perkiraan konsensus dari ekonom yang disurvei oleh Dow Jones yang memperkirakan peningkatan 100.000 data penggajian. Bulan-bulan sebelumnya telah direvisi turun secara signifikan.

Pertumbuhan lapangan kerja pada Juni, hanya mencapai 14.000, turun dari 147.000. Angka pada Mei turun menjadi 19.000 dari 125.000, menandakan pasar tenaga kerja telah melemah selama beberapa waktu.

Saham perbankan merosot tajam di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi dapat memengaruhi pertumbuhan kredit. Saham JPMorgan Chase turun lebih dari 2%, sedangkan saham Bank of America dan Wells Fargo masing-masing turun lebih dari 3%. Saham GE Aerospace dan Caterpillar masing-masing susut hampir 1% dan 2%.

"Yang kami lihat adalah kekhawatiran tentang pertumbuhan yang muncul saat pasar naik cukup tinggi,” kata Global FX and Rates Strategist Macquarie Group, Thierry Wizman.

Aksi Jual Saham Teknologi

Ia menambahkan, hal ini juga merupakan indikasi kekhawatiran pertumbuhan pada akhir musim panas. Namun, ada pandangan dovish terhadap Federal Open Market Committee (FOMC) ternyata benar.

Angka-angka tersebut meningkatkan kemungkinan The Fed dapat bertindak lebih cepat dari perkiraan untuk memangkas suku bunga dan menopang perekonomian.

Para pedagang memperkirakan kemungkinan pemangkasan suku bunga pada bulan September sekitar 86% setelah data ketenagakerjaan, menurut perdagangan berjangka The Fed CME. Hal ini merupakan pembalikan dari hari Rabu, ketika kemungkinan tersebut anjlok setelah Ketua The Fed Jerome Powell mengisyaratkan bank sentral perlu menunggu dan mengevaluasi dampak tarif terhadap inflasi sebelum memangkas.

Peluncuran tarif baru yang diberlakukan Trump semalam, yang berkisar antara 10% hingga 41%, juga membebani sentimen.

Barang-barang yang telah diangkut ulang dalam upaya menghindari tarif akan dikenakan pungutan tambahan sebesar 40%, menurut Gedung Putih. Kanada, salah satu mitra dagang terbesar AS, kini akan dikenakan pungutan sebesar 35%. Angka ini naik dari 25%.

"Para pedagang mengunci keuntungan seiring melemahnya pendapatan sektor teknologi, meningkatnya risiko makro, dan musiman menjadi negatif. Breadth menyempit, valuasi melebar, dan posisi defensif diam-diam terbentuk," kata Portfolio Specialist Galamos Investments, Joseph Cusick.

Aksi jual saham-saham raksasa teknologi juga membebani indeks-indeks utama pada hari Jumat. Saham Amazon anjlok lebih dari 8% setelah raksasa e-commerce tersebut memberikan proyeksi pendapatan operasional yang lemah untuk kuartal ini. Saham Apple anjlok 2,5%.

Bursa Saham Asia Pasifik

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Jumat pekan ini.

Mengutip CNBC, indeks Hang Seng turun 1,07% ke posisi 24.507,81. Indeks CSI 300 susut 0,51% menjadi 4.045,93. Indeks Nikkei 225 di Jepang merosot 0,66% ke posisi 40.799,60. Indeks Topix terpangkas 0,19% ke posisi 2.948,65.

Di Korea Selatan, indeks Kospi susut 3,88% ke posisi 3.119,41. Indeks Kosdaq terperosok 4,03% ke posisi 772,79. Indeks ASX 200 melemah 0,92% ke posisi 8.662.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |