Toba Sejahtera Lepas 206 Ribu Saham TOBA, Segini Nilainya

Liputan6.com, Jakarta - Pemegang saham PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) yakni PT Toba Sejahtra melepas saham TOBA pada pertengahan Agustus 2025.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (24/8/2025), PT Toba Sejahtera melepas 206.300 saham TOBA pada 13 Agustus 2025 dengan harga  Rp 1.130 per saham. Jumlah saham yang dilepas itu setara 0,01% Dengan demikian, nilai penjualan saham itu sebesar Rp 233,11 juta.

"Tujuan dari transaksi merupakan transaksi jual beli dengan status kepemilukan langsung,” demikian seperti dikutip dari keterbukaan informasi BEI.

Setelah transaksi, Toba Sejahtera memiliki 660.274.544 saham TOBA atau setara 7,99%. Sebelumnya Toba Sejahtera memiliki 660.480.844 saham TOBA atau setara 8%.

Pada penutupan perdagangan Jumat,22 Agustus 2025, harga saham TOBA ditutup naik 6,6% ke posisi Rp 1.050 per saham. Harga saham TOBA dibuka stagnan di posisi Rp985 per saham. Harga saham TOBA berada di level tertinggi Rp 1.070 dan terendah Rp 985 per saham. Total frekuensi perdagangan 16.847 kali dengan volume perdagangan 1.471.281 saham. Nilai transaksi Rp 152,9 miliar.

Sementar aitu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah. IHSG melemah 0,40% ke posisi 7.858.85. Indeks asham LQ45 susut 0.82% ke posisi 822,21.

IHSG berada di level tertinggi 7.913,38 dan terendah 7.859,85. Sebanyak 361 saham menguat sehingga menahan koreksi IHSG. Sebanyak 275 saham melemah dan 163 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.894.880 kali dengan volume perdagangan 41,7 miliar saham. Nilai transaksi Rp 16 triliun.

Sebelumnya, PT TBS Energi Utama Tbk (TBS) berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang positif sepanjang tahun 2024, mencerminkan ketahanan perusahaan selama masa transisi menuju bisnis yang berkelanjutan.

Hal ini terutama didukung oleh pertumbuhan yang positif pada segmen pengelolaan limbah serta peningkatan efisiensi operasional di segmen pertambangan.

Pada periode ini, TBS mencatatkan pendapatan sebesar USD 445,6 juta dengan EBITDA yang disesuaikan mencapai USD 131,4 juta, naik sebesar 34,5% dibandingkan USD 97,7 juta pada tahun sebelumnya.

Laba Operasi (Operating Income) perusahaan meningkat sebesar 46,9% dari USD 63,9 juta menjadi USD 93,9 juta, dengan margin laba kotor meningkat menjadi 18,2%. Perseroan juga mencatat Laba Bersih Tahun Berjalan (Net Income) sebesar USD 47,98 juta, meningkat signifikan dibandingkan USD 20,85 juta pada tahun 2023, mencerminkan solidnya kinerja Perseroan sepanjang tahun ini.

"Kinerja keuangan tahun 2024 ini menunjukkan bahwa strategi kami dalam melakukan transisi dari bisnis berbasis batubara menuju bisnis berkelanjutan memberikan hasil positif. Segmen pengelolaan limbah yang kini mulai matang, telah menunjukkan potensi besar dalam mendorong pertumbuhan perusahaan," jelas Dicky Yordan, Presiden Direktur PT TBS Energi Utama Tbk.

Capaian ini sekaligus menegaskan posisi TBS sebagai salah satu perusahaan di Indonesia yang secara aktif bertransformasi dari bisnis berbasis batubara menuju bisnis non-fosil yang lebih ramah lingkungan, dibawah kerangka komitmen TBS2030.

Tahun 2024 juga menandai kemajuan penting dalam perjalanan TBS menuju target karbon netral di tahun 2030. Salah satu langkah strategis adalah penandatanganan perjanjian divestasi aset Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batubara dengan total kapasitas 200 MW, yang secara efektif akan mengurangi emisi Perseroan sebesar 80%.

Selain itu, TBS terus memperluas kapasitas energi terbarukan, dengan dimulainya konstruksi 46 MWp pembangkit listrik tenaga surya terapung, serta ekspansi signifikan dalam ekosistem motor listrik (EV) melalui anak usaha Electrum, yang pada akhir 2024 telah mengoperasikan lebih dari 4.400 unit motor listrik di Indonesia.

Langkah besar lain yang diambil Perseroan pada tahun 2024 adalah penandatanganan perjanjian akuisisi bisnis pengelolaan limbah terintegrasi, yaitu Sembcorp Environment di Singapura.

Akuisisi ini diharapkan dapat memperkuat posisi TBS sebagai pemimpin dalam industri pengelolaan limbah di tingkat regional."Strategi kami jelas dan terarah, yaitu terus memperkuat bisnis berbasis keberlanjutan dengan tujuan untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi lingkungan dan seluruh pemangku kepentingan. Dengan pondasi keuangan yang solid dan eksekusi strategi yang konsisten, kami yakin dapat  mewujudkan komitmen TBS2030 dengan optimal, tutup Dicky.