Summarecon Kantogi Laba Rp 503 Miliar hingga Juni 2025

1 week ago 12

Liputan6.com, Jakarta - PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) membukukan kinerja keuangan lesu hingga Juni 2025. Hal ini ditunjukkan dari laba dan pendapatan yang kompak merosot.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (10/9/2025), PT Summarecon Agung Tbk meraup pendapatan bersih Rp 4,58 triliun hingga semester I 2025. Pendapatan turun 19,25% dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,67 triliun.

Penurunan pendapatan itu menekan laba. Perseroan mencatat laba periode yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk susut 33,19% menjadi Rp 503,50 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 753,6 miliar.

Beban pokok penjualan dan beban langsung terpangkas 15,5% menjadi Rp 2,28 triliun hingga Juni 2025. Pada periode sama tahun sebelumny, beban pokok penjualan dan beban langsung hingga Juni 2024 tercatat Rp 2,69 triliun.

Meski demikian, Perseroan membukukan laba kotor terpangkas 22,6% menjadi Rp 2,29 triliun hingga Juni 2025 dari periode sama tahun lalu di Rp 2,97 triliun.

Perseroan mencatat kenaikan beban penjualan menjadi Rp 243,14 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 220,95 miliar.

Aset Perseroan

Beban umum dan administrasi bertambah menjadi Rp 622,30 miliar dar Juni 2024 sebesar Rp 220,95 miliar. Penghasilan operasi lainnya juga ikut merosot. Tercatat penghasilan operasi lainnya turun menjadi Rp 3,62 miliar hingga September 2025 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 7,47 miliar.

Seiring hal itu, laba usaha Perseroan terpangkas 38,54% menjadi Rp 1,37 triliun hingga semester I 2025 sebesar Rp 2,23 triliun.

Dengan kinerja keuangan itu, Perseroan mencatat laba per saham yang dapat diatribusikan kepada entitas induk Rp 30,50 per saham dari semula Rp 45,65 per saham.

Total ekuitas tercatat naik menjadi Rp 14,74 triliun hingga Juni 2025 dari Desember 2024 sebesar Rp 11,04 triliun. Liabilitas naik menjadi Rp 20,63 triliun. Pada periode sama tahun sebelumnya, Perseroan mencatat liabilitas Rp 20,63 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 19,70 triliun.

Aset Perseroan naik menjadi Rp 35,37 triliun hingga Juni 2025 dari Desember 2024 sebesar Rp 33,53 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara Rp 3,74 triliun hingga 30 Juni 2025.

LRT Jakarta Gandeng Summarecon Buat Akses Stasiun dengan Mal di Kelapa Gading

Sebelumnya, PT LRT Jakarta sebagai operator transportasi publik menggandeng perusahaan pengembang properti PT Summarecon Agung Tbk berkolaborasi dalam menciptakan kemudahan akses yang terintegrasi.

Salah satunya dengan menghadirkan fasilitas jembatan penghubung (connecting bridge). Jembatan yang dibangun sepanjang 120 dengan tambahan 20 meter itu menuju GAFOY, dapat menghubungkan antara stasiun dengan pusat perbelanjaan Summarecon Mall Kelapa Gading.

President Director PT Summarecon Agung Tbk, Adrianto P. Adhi mengatakan, kerja sama naming rights yang dilakukan Summarecon menjadi bukti bahwa Summarecon terus konsisten mendukung program pemerintah, khususnya bagi pengembangan kota Jakarta yang semakin berorientasi kepada transportasi publik.

"Kolaborasi ini akan menjadi sebuah kerja sama yang saling menguntungkan antara pengembang dan operator transportasi publik, di mana kami harap pengunjung bisa memaksimalkan penggunaan transportasi publik yang aman dan nyaman. Hal ini juga sekaligus menjadi bentuk edukasi kepada masyarakat untuk bisa mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang berdampak positif pada berkurangnya kemacetan," ujar dia, Rabu (30/7/2025).

Connecting bridge ini menerapkan konsep open air dengan tambahan atap yang memaksimalkan sirkulasi udara di sekitar. Untuk keamanan juga dipasang CCTV di berbagai sudut, serta petugas keamanan yang berjaga di sekitar area, dan dibuka mengikuti jam operasional mal mulai 10.00 hingga 22.00 WIB.

Harapan Perseroan

"Kolaborasi ini akan menjadi sebuah kerja sama yang saling menguntungkan antara pengembang dan operator transportasi publik, di mana kami harap pengunjung bisa memaksimalkan penggunaan transportasi publik yang aman dan nyaman. Hal ini juga sekaligus menjadi bentuk edukasi kepada masyarakat untuk bisa mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang berdampak positif pada berkurangnya kemacetan," ujar dia, Rabu (30/7/2025).

Connecting bridge ini menerapkan konsep open air dengan tambahan atap yang memaksimalkan sirkulasi udara di sekitar. Untuk keamanan juga dipasang CCTV di berbagai sudut, serta petugas keamanan yang berjaga di sekitar area, dan dibuka mengikuti jam operasional mal mulai 10.00 hingga 22.00 WIB.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |