Liputan6.com, Jakarta - Analis kawakan dari CNBC, Jim Cramer, pada Senin, 29 September 2025 melancarkan sanggahan keras terhadap narasi yang membandingkan euforia kecerdasan buatan (AI) di wall street saat ini dengan gelembung dotcom 2000.
Cramer menegaskan terdapat perbedaan fundamental yang signifikan, terutama dari segi kualitas dan pendanaan, yang dimiliki oleh saham-saham Big Tech yang kini mendorong pasar ke level tertinggi baru.
"Berbicara sebagai seorang pionir internet, apa yang saya lihat sekarang adalah kebalikan mutlak dari apa yang kami saksikan 25 tahun lalu. Ketika perusahaan dotcom membuat investasi yang buruk, hampir semuanya bangkrut," ujar Cramer, seperti dikutip dari CNBC, Rabu (1/10/2025).
"Namun, skenario terburuknya, jika Google, Amazon, dan Meta membuat investasi yang buruk dan menanggung kerugian besar, itu hanyalah hari biasa di kantor," ia menambahkan.
Kekhawatiran Hyperscaler vs Realitas Kekuatan Finansial
Cramer mengakui sebagian pelaku pasar meragukan validitas dari investasi besar-besaran yang digelontorkan oleh para hyperscaler (penyedia layanan cloud raksasa) dalam infrastruktur AI dan pusat data.
Keraguan ini memicu kekhawatiran ledakan AI akan pecah (bust) dan menjerumuskan pasar ke dalam kekacauan, mirip dengan akhir era dotcom.
Pemain Sektor Teknologi Kembangkan Reputasi
Namun, Cramer menampik ketakutan tersebut. Ia menekankan, setiap pemain utama di sektor ini, yakni Nvidia, Microsoft, Meta, Apple, Alphabet, Amazon, dan Tesla, tengah "mengembangkan reputasi untuk sesuatu yang berbeda" dan memiliki substansi yang jauh lebih solid dibandingkan banyak perusahaan era dotcom terdahulu.
Ia menekankan, sebagian besar pusat data raksasa saat ini dibangun oleh perusahaan-perusahaan yang berlimpah modal (massively rich).
Kondisi ini sangat kontras dengan beberapa perusahaan era dotcom yang membeli infrastruktur secara jor-joran dan pada akhirnya terjerat utang.
Meski demikian, Cramer mengaku sedikit cemas dengan pengumuman Oracle yang akan membangun pusat data dengan "uang besar dari OpenAI," sebab ia mempertanyakan, "kita tidak tahu dari mana uang itu akan benar-benar datang."
Megacaps Penuh Uang Tunai, Siap Berpindah Haluan
Cramer lebih lanjut berargumen megacaps teknologi saat ini bukanlah "tipe perusahaan yang akan tumbang dan bangkrut dalam beberapa bulan."
Sebaliknya, sebagian besar dari mereka penuh dengan uang tunai (flush with cash) dan memiliki kemampuan untuk melakukan pivot atau menghapus utang (write off debt) jika diperlukan.
Ia juga menyatakan optimisme bahwa perusahaan-perusahaan ini akan terus sukses seiring kemajuan teknologi AI yang kian pesat.
Pesan kepada Investor
Meskipun menunjukkan keyakinan penuh pada tesis AI dan Big Tech, Cramer berpesan agar investor tidak menghentikan pengawasan ketat terhadap pergerakan saham dan investasi besar di sektor ini.
"Jadi, haruskah kita menghilangkan skenario bom dotcom dari meja? Anehnya, saya tidak ingin itu dihilangkan. Skeptisisme membuat segalanya tetap terkendali. Jika tidak ada pandangan negatif seperti sekarang, semua orang akan ikut dalam kolam ini, dan kita semua akan tenggelam,” ungkapnya.