Sido Muncul Bagi Dividen Final Rp 21 per Saham, Cek Jadwalnya

2 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) akan membagikan dividen final untuk tahun buku 2024 sebesar Rp 630 miliar. Dividen yang dibagikan sebesar Rp 21 per saham kepada pemegang saham.

Perseroan membagikan dividen tersebut setelah mendapatkan persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Jumat, 2 Mei 2025.

Pembagian dividen tersebut mempertimbangkan data keuangan per 31 Desember 2024 antara lain saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 1,01 triliun, laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 1,17 triliun dan total ekuitas sebesar Rp 3,48 triliun.

Sebelumnya Perseroan telah membagikan dividen interim untuk tahun buku 2024 sebesar Rp 540 miliar atau Rp 18 per saham. Dengan demikian, total dividen yang dibayarkan berdasarkan daftar pemegang saham untuk tahun buku 2024 sebesar Rp 39 per saham atau senilai Rp 1,17 triliun.

Berikut jadwal pembagian dividen final Perseroan:

Tanggal efektif pada 2 Mei 2025

Tanggal cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 14 Mei 2025

Tanggal ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 15 Mei 2025

Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 16 Mei 2025

Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 19 Mei 2025

Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai pada 16 Mei 2025 waktu 16.00

Tanggal pembayaran dividen pada 26 Mei 2025

Pada perdagangan Senin, 5 Mei 2025, harga saham SIDO melemah 4,46% ke posisi Rp 535 per saham. Saham SIDO berada di level tertinggi Rp 560 dan terendah Rp 530 per saham. Kapitalisasi pasar Rp 16,05 triliun.

Kinerja 2024

Sebelumnya, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mengumumkan kinerja tahun buku 2024 yang berakhir pada 31 Desember 2024. Pada periode tersebut, perseroan membukukan pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan maupun laba.

Pendapatan perseroan hingga 31 Desember 2024 tercatat sebesar Rp 3,92 triliun. Capaian itu naik 9,90 persen dibandingkan pendapatan tahun buku 2023 yang tercatat sebesar Rp 3,57 triliun.

Bersamaan dengan naiknya penjualan, beban pokok penjualan pada tahun buku 2023 naik menjadi Rp 1,62 triliun dibandingkan RP 1,55 triliun yang dicatatkan pada tahun buku 2023.

Alhasil, perseroan membukukan laba kotor Rp 2,3 triliun, masih naik dibandingkan laba kotor 2023 yang tercatat sebesar Rp 2,02 triliun. Pada tahun buku 2024, perseroan membukukan beban penjualan dan pemasaran sebesar Rp 626,22 miliar.

Kemudian beban umum dan administrasi tercatat sebesar RP 200,67 miliar, beban lain-lain Rp 12,55 miliar, serta pendapatan lain-lain tercatat sebesar Rp 9,94 miliar. Dari rincian itu, diperoleh laba usaha Rp 1,47 triliun, nadik dibanding capaian 2023 yang tercatat sebesar Rp 1,19 triliun.

Perseroan juga membukukan penghasilan keuangan Rp 39,48 miliar, dengan biaya keuangan Rp 832 juta.

Bukukan Laba Rp 1,17 Triliun

Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun buku 2024 sebesar Rp 1,17 triliun. Laba itu naik 23,18 persen dibandingkan rihan tahun buku 2023 yang tercatat sebesar Rp 950,65 miliar. Sehingga laba per saham dasar naik menjadi Rp 39,03 dari sebelumnya Rp 31,69 per saham.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa, Jumat (7/3/2025), aset perseroan sampai dengan 31 Desember 2024 naik menjadi Rp 3,94 triliun dibanding posisi kahir 2023 yang tercatat sebesar RP 3,89 triliun. Terdiri dari aset lancar senilai Rp 2,2 triliun dan aset tidak lancar Rp 1,74 triliun.

Liabilitas hingga 31 Desember 2024 turun menjadi Rp 451,78 miliar dibanding RP 504,77 miliar pada akhir 2023. Terdiri dari liabilitas jangka pendek senilai Rp 411,32 miliar. Sisanya sekitar Rp 40,47 triliun merupakan liabilitas jangka panjang. Ekuitas sampai dengan 31 Desember 2024 tercatat sebesar Rp 3,49 triliun. Liabilitas itu naik dibandingkan tahun buku 2023 yang tercatat sebesar Rp 3,39 triliun.

Foto Pilihan

Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |