Liputan6.com, Jakarta - PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) akan membagikan dividen Rp 21 miliar atau Rp 21 per saham. Rencana pembagian dividen itu telah mendapat restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan yang diselenggarakan pada 5 Mei 2025.
Pembagian dividen mengacu pada data keuangan perseroan tahun buku 2024 yang berakhir pada 31 Desember 2024. Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 35,28 miliar. Hingga 31 Desember 2024, perseroan membukukan saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya tercatat sebesar Rp 66,53 miliar.
Bersamaan dengan itu, total ekuitas tercatat sebesar Rp 190,38 miliar. Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), berikut jadwal pembagian dividen Segar Kumala Indonesia Tbk:
- Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 14 Mei 2025
- Tanggal Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 15 Mei 2025
- Tanggal Cum Dividen di Pasar Tunai: 16 Mei 2025
- Tanggal Ex Dividen di Pasar Tunai: 19 Mei 2025
- Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 16 Mei 2025
- Tanggal Pembayaran Dividen:4 Juni 2025
Komitmen Tebar Dividen Meski Laba Turun
"Meskipun terdapat penurunan laba bersih, perseroan tetap berkomitmen untuk membagikan dividen setiap tahunnya dan atas tahun buku 2024, persewar akan membagikan dividen sebesar Rp 21 miliar," ungkap Direktur Utama PT Segar Kumala Indonesia Tbk, Renny Lauren.
Adapun laba bersih yang berhasil dibukukan oleh PT Segar Kumala Indonesia pada 2024 sebesar Rp 35,2 miliar. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan dengan capaian perseroan pada tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 38,7 miliar. Renny menjelaskan, penurunan laba ini disebabkan dengan adanya peningkatan biaya operasional perusahaan.
Laba Turun, Pendapatan Naik
Serta, harga pokok produk buah segar yang mengalami peningkatan di tengah kondisi ekonomi dan daya beli masyarakat yang mengalami penurunan sepanjang 2024.
"Di tengah iklim ekonomi yang kurang stabil serta penurunan daya beli dikalangan masyarakat pada tahun 2024, perolehan margin kami mengalami penurunan, namun perolehan margin tersebut masih dalam kondisi terjaga," ujar Renny.
Meskipun laba bersih perseroan mengalami penurunan, perseroan berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan dengan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 2,2 triliun untuk tahun buku 2024.
Peningkatan ini tumbuh sebesar 24% secara tahunan (year on year) di mana pada tahun 2023, BUAH membukukan pendapatan sebesar Rp 1,7 Triliun. Raihan tersebut melebihi target pendapatan Rp 2 Triliun yang telah ditentukan perseroan sebelumnya untuk tahun buku 2024.
"Peningkatan revenue yang berhasil kami torehkan ini tak lepas dari kinerja tim yang solid serta kerja keras tim kami sepanjang tahun, selain itu strategi yang kami siapkan sepanjang tahun 2024 berhasil diterima dengan baik oleh masyarakat sehingga kami bisa menutup tahun dengan manis dengan berhasil melampaui target yang telah ditetapkan," ujar Renny.
Agenda RUPS Lainnya
Selain pembahasan mengenai penggunaan laba bersih perseroan untuk pembagian dividen, RUPS 5 Mei lalu juga mengesahkan susunan jajaran Komisaris & Direksi baru untuk 3 tahun ke depan.
Adapun RUPST tahun ini mengesahkan Bagus Abimanyu Lulu sebagai Komisaris Independen perseroan yang baru menggantikan Iwanho selaku Komisaris Independen perseroan sebelumnya.
Selain itu, Jajaran Direksi perseroan juga mengalami perubahan dengan menerima pengunduran diri yang diajukan oleh Toni Soegiarto selaku Direktur PT Segar Kumala Indonesia Tbk untuk periode 2022 – 2024.
Dengan susunan jajaran Komisaris & Direksi yang baru, BUAH berkomitmen untuk terus melangkah dengan solid sepanjang tahun 2025. BUAH juga optimis untuk memperkuat posisinya sebagai salah satu Distributor buah & sayur impor terbesar di Indonesia.