Liputan6.com, Jakarta - Saham teknologi merosot di bursa saham Asia Pasifik pada perdagangan saham Rabu (20/8/2025). Hal ini mengikuti penurunan saham-saham teknologi di wall street pada Selasa, 19 Agustus 2025 waktu setempat.
Seiring saham teknologi yang turun di Asia, saham SoftBank Group merosot hingga 9,17% pada perdagangan Rabu (20/8/2025). Koreksi saham SoftBank Group yang terjadi mengikuti penurunan saham teknologi wall street. Demikian mengutip dari CNBC.
Perusahaan investasi yang fokus pada teknologi Jepang ini mengalami penurunan saham untuk sesi kedua berturut-turut, menyusul pengumuman investasi USD 2 miliar atau Rp 32,57 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.288) di Intel.
Saham Intel naik 6,97%, dan ditutup ke posisi USD 25,31 pada perdagangan Selasa, 19 Agustus 2025 di Amerika Serikat.
Saham teknologi Jepang lainnya juga menurun. Saham raksasa semikonduktor Advantes turun hingga 6,27%. Sementara itu, saham Renesas Electronics dan Tokyo Electron masing-masing diperdagangkan 2,46% dan 0,75%.
Di sisi lain, perusahaan teknologi di Korea Selatan, Taiwan dan Hong Kong juga melemah setelah saham teknologi AS turun semalam. Hal itu didorong oleh penurunan saham peruashaan kecerdasan buatan Nvidia.
UU CHIPS
Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick sedang mempertimbangkan pemerintah federal untuk mengambil alih kepemilikan saham di perusahaan semikonduktor yang mendapatkan pendanaan berdasarkan undang-undang CHIPS untuk membangun pabrik di AS, demikian disampaikan sumber kepada Reuters, dikutip dari CNBC.
Adapun Undang-Undang CHIPS dan Sains AS bertujuan mendorong industri semikonduktor, penelitian ilmiah dan inovasi negara tersebut.
Di sisi lain, saham perusahaan chip Taiwan, TSMC dan produsen Hon Hai Precision Industry yang dikenal secara global sebagai Foxconn masing-masing turun 1,69% dan 2,16%.
TSMC memproduksi unit pemprosesan grafis berkinerja tinggi Nvdia yang membantu mendukung model bahasa berukuran besar. Sementara itu, Foxconn memiliki kemitraan strategis dengan Nvidia untuk membangun “pabrik artificial intelligence/AI).
Saham Teknologi Korea Selatan
Sementara itu, saham teknologi Korea Selatan sebagian besar melemah dengan saham produsen chip SK Hynix susut 3,3%. Namun, saham Samsung Electronics bertambah 0,75%.
TSMC, Samsung, dan SK Hynix termasuk di antara perusahaan yang telah menerima pendanaan berdasarkan Undang-Undang CHIPS.
Di Hong Kong, indeks Hang Seng merosot 0,87% pada awal perdagangan. Selain itu, saham-saham yang berkinerja buruk di Hong Kong antara lain saham Kuaishou Technology melemah 4,8%. Saham JD Health International turun 3,31%. Saham Horizon Robotics melemah 2,29%. Tak hanya itu, saham Alibaba Group dan Xiaomi Corp masing-masing turun 1,44% dan 1,34%.
Mengekor Wall Street, Bursa Saham Asia-Pasifik Jatuh Hari Ini
Sebelumnya, bursa saham Asia-Pasifik jatuh pada hari Rabu, mengikuti penurunan Wall Street semalam. Pelemahan bursa saham Asia-Pasifik didorong investor yang mengkaji data perdagangan Jepang dan menunggu keputusan suku bunga pinjaman utama China.
Dikutip dari CNBC, Rabu (20/8/2025), indeks saham Nikkei 225 Jepang turun 0,93%, sementara Topix turun 0,31%.
Kospi Korea Selatan turun 1,52% dan indeks saham Kosdaq yang berkapitalisasi kecil turun 1,77%. S&P/ASX 200 Australia turun 0,24% saat pembukaan.
Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada pada level 24.977, menunjukkan pembukaan yang lebih lemah dibandingkan penutupan terakhir HSI di level 25.122,9.
Ekspor Jepang turun 2,6% year-on-year (yoy) pada bulan Juli, mencatat penurunan tertajam dalam lebih dari empat tahun. Penurunan ini lebih tajam daripada kontraksi 2,1% yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters dan dibandingkan dengan penurunan 0,5% yang terjadi pada bulan Juni.