Liputan6.com, Jakarta Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan suspensi perdagangan saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) masih diberlakukan seiring proses penelaahan yang sedang dilakukan oleh otoritas bursa.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna.
“Terkait dengan suspensi atas saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII), saat ini Bursa masih melakukan penelaahan lebih lanjut atas pemenuhan kewajiban keterbukaan informasi dan perkembangan terkini dari Perseroan,” ujar Nyoman dalam keterangannya, Kamis (31/7/2025).
Ia menegaskan penghentian sementara perdagangan saham tersebut dilakukan dalam rangka menjaga integritas pasar.
“Suspensi saham masih diberlakukan dalam rangka menjaga pasar yang teratur, wajar, dan efisien,” katanya.
Nyoman juga menambahkan pencabutan suspensi atas saham DCII baru akan dilakukan apabila perusahaan telah memenuhi seluruh kewajiban keterbukaan informasi dan tidak terdapat kondisi material yang berpotensi memengaruhi perdagangan saham secara signifikan.
Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) sejak Kamis, 24 Juli 2025. Langkah suspensi ini diambil setelah terjadi lonjakan harga saham DCII yang dinilai signifikan secara kumulatif.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, bersama Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI, Pande Made Kusuma Ari A., menjelaskan penghentian sementara tersebut dilakukan sebagai bentuk pengawasan terhadap pergerakan saham yang tidak wajar.
“Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada Saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) dan sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai mulai sesi I tanggal 24 Juli 2025 sampai dengan Pengumuman Bursa lebih lanjut,” ujar Yulianto dalam pengumumannya, pada 23 Juli 2025.
IHSG Hari Ini
Berlawanan dengan bursa saham Asia, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan Jumat, (1/8/2025). Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau.
Mengutip data RTI, IHSG hari ini dibuka naik 60,82 poin ke posisi 7.545,15. Pada pukul 09.18 WIB, IHSG menguat 0,64% ke posisi 7.532. Indeks LQ45 bertambah 1% ke posisi 798. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Pada perdagangan Jumat pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.556,65 dan level terendah 7.527,65. Sebanyak 260 saham menguat sehingga angkat IHSG. Akan tetapi, 226 saham melemah dan 165 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 285.490 kali dengan volume perdagangan 4,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 2,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.491.
Mayoritas sektor saham menghijau. Sektor saham basic naik 1,68%, dan catat kenaikan terbesar. Sektor saham energi menguat 0,23%, sektor saham industri bertambah 0,43%, sektor saham consumer nonsiklikal menanjak 0,34%. Lalu sektor saham properti melesat 0,80%, sektor saham teknologi menguat 0,77%, sektor saham infrastruktur melesat 1,08%, dan sektor saham transportasi menanjak 0,21%.
Sektor Saham Kesehatan dan Keuangan
Sementara itu, sektor saham kesehatan turun 0,23% dan sektor saham keuangan susut 0,04%.
Jelang akhir pekan ini, saham BBCA naik 1,21% ke posisi Rp 8.375 per saham. Harga saham BBCA dibuka naik ke posisi Rp 8.400 per saham dari penutupan sebelumnya Rp 8.275. Harga saham BBCA berada di level tertinggi Rp 8.400 dan terendah Rp 8.325 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.993 kali dengan volume perdagangan 167.211 saham. Nilai transaksi Rp 140,1 miliar.
Sementara itu, harga saham DEWA naik 0,91% ke posisi Rp 222 per saham. Harga saham DEWA berada di level tertinggi Rp 222 dan terendah Rp 216 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.450 kali dengan volume perdagangan 427.605 saham. Nilai transaksi Rp 9,4 miliar.
Harga saham TOBA menguat 1,37% ke posisi Rp 1.110 per saham. Harga saham TOBA dibuka naik ke posisi Rp 1.100 per saham dari penutupan sebelumnya Rp 1.095 per saham. Harga saham TOBA berada di level tertinggi Rp 1.120 dan terendah Rp 1.095 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.701 kali dengan volume perdagangan 99.953 saham. Nilai transaksi Rp 11,1 miliar.