Rapor Emiten Menara Telekomunikasi TOWR, TBIG, dan MTEL, Siapa Juara?

1 month ago 21

Liputan6.com, Jakarta - Emiten-emiten raksasa menara telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) membukukan kinerja keuangan yang positif sepanjang semester I 2025.

PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), emiten infrastruktur menara telekomunikasi Grup Djarum, mencatatkan kinerja positif pada paruh pertama tahun ini.

Berdasarkan laporan keuangan semester I 2025, TOWR membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,65 triliun, tumbuh sekitar 3,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp1,60 triliun.

Pertumbuhan laba tersebut sejalan dengan peningkatan pendapatan perseroan yang naik 3,9 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp6,39 triliun dari sebelumnya Rp6,15 triliun pada semester I 2024.

Segmen penyewaan menara masih menjadi kontributor utama, dengan pelanggan terbesar antara lain XL Axiata (XLSMART) sebesar 42 persen, Indosat Ooredoo Hutchison 35 persen, dan Telkomsel 12 persen dari total pendapatan.

Tower Bersama Infrastructure

Selain itu, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) melaporkan kinerja keuangan untuk paruh pertama tahun 2025 dengan pendapatan sebesar Rp 3,45 triliun dan EBITDA mencapai Rp 2,97 triliun.

Bila kinerja kuartal II disetahunkan, pendapatan tahunan TBIG diperkirakan mencapai Rp 6,88 triliun, sementara EBITDA mencapai Rp 5,96 triliun.

Adapun untuk laba bersih, TBIG berhasil mencatatkan laba sebesar Rp 822,6 miliar pada semester I 2025. Hingga akhir Juni 2025, TBIG mengoperasikan 24.056 site telekomunikasi yang terdiri dari 23.945 menara dan 111 jaringan in-building (DAS).

Jumlah penyewaan yang tercatat sebanyak 42.663, dengan 42.552 di antaranya berada pada menara telekomunikasi. Hal ini menghasilkan rasio kolokasi sebesar 1,78 kali.

Mitratel

Anak usaha PT Telkom, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,09 triliun sepanjang semester pertama 2025 atau naik 2,9 persen secara tahunan.

Hingga akhir Juni 2025, emiten dengan kode saham MTEL ini membukukan pendapatan sebesar Rp4,59 triliun atau mencatat pertumbuhan sebesar 3,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan tenant organik, perluasan layanan fiberisasi, dan kontribusi dari segmen nontower.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |