Liputan6.com, Jakarta - Grup Shein, raksasa mode cepat berencana menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO) di Hong Kong.
Seiring rencana itu, Shein telah mempertimbangkan untuk memindahkan kantor pusat kembali ke China. Hal ini dilakukan sebagai upaya mendapatkan persetujuan otoritas China, demikian menurut sumber yang dilaporkan Bloomberg News dikutip dari Channel News Asia, Selasa (19/8/2025).
Shein yang berkantor pusat di Singapura telah berkonsultasi dengan pengacara untuk mendirikan perusahaan induk di China. Dalam laporan itu juga menyebutkan kalau diskusi masih dalam tahap awal dan belum ada jaminan Shein akan menyelesaikan pemindahan tersebut.
Mengutip Channel News Asia, Reuters tidak dapat segera memverifikasi laporan itu. Shein belum segera menanggapi permintana komentar dari Reuters.
Didirikan di China, Shein telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mencoba mencatatkan saham di bursa, pertama di New York dan London. Perusahaan ini telah menghadapi kritik dari politikus Amerika Serikat (AS) dan Inggris.
Perseroan gagal mendapatkan IPO di luar negeri di tengah meningkatnya ketegangan antara China dan Amerika Serikat. Adapun saat ini Shein berencana mencatatkan sahamnya di Bursa Hong Kong.
Upaya Ketiga Shein Go Public
Sebelumnya, perusahaan fesyen cepat asal Tiongkok, Shein, dikabarkan tengah bersiap untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO) di Bursa Saham Hong Kong.
Mengutip Channel News Asia, Minggu (29/6/2025, Shein berencana mengajukan pendaftaran IPO secara rahasia secepatnya pada Senin, 30 Juni 2025. Informasi ini berasal dari salah satu dari tiga sumber yang mengetahui rencana tersebut.
Jika pengajuan ini diterima, maka Shein bisa menjadi salah satu IPO terbesar di Hong Kong tahun ini, sekaligus mencatat sejarah sebagai salah satu dari sedikit perusahaan yang berhasil mendapatkan pengecualian aturan pencatatan umum di bursa tersebut.
Upaya Ketiga Shein untuk Go Public
Shein dikenal sebagai merek yang menjual pakaian murah di lebih dari 150 negara. Ini akan menjadi percobaan ketiga Shein untuk melantai di bursa, setelah dua upaya sebelumnya gagal, termasuk saat mereka mengajukan IPO di AS pada akhir 2023.
Langkah ini juga menjadi IPO pertama Shein di luar negeri setelah hampir dua tahun.
Apa Itu Pengajuan Rahasia IPO?
Shein memilih jalur pengajuan rahasia (confidential filing). Artinya, mereka dapat merahasiakan data keuangan dan operasional perusahaan lebih lama, dan menjalani proses pemeriksaan dari regulator tanpa harus langsung mengungkapkan ke publik.
Meski umum di Amerika Serikat, pengajuan rahasia seperti ini masih jarang terjadi di Hong Kong. Biasanya, perusahaan seperti Xiaomi dan Meituan yang melakukan IPO di sana mengajukan secara terbuka.
Namun, bursa Hong Kong bisa memberikan pengecualian khusus, terutama jika perusahaan yang mengajukan IPO merupakan anak usaha dari perusahaan yang sudah terdaftar di luar negeri.
Lonjakan IPO di AS Dipimpin Perusahaan Kripto dan Teknologi
Sebelumnya dituliskan bahwa dalam beberapa bulan terakhir, pasar IPO Amerika Serikat kembali menunjukkan geliat positif, terutama berkat lonjakan minat investor terhadap perusahaan berbasis teknologi dan kripto.
Melansir Coinmarketcap, perusahaan-perusahaan baru yang melantai di bursa mendapatkan sambutan luar biasa dari pasar, menciptakan gelombang optimisme yang mengingatkan pada masa kejayaan IPO tahun 2021.
Beberapa debut IPO paling mencolok tahun ini meliputi:
Airo Group Holdings Inc., perusahaan drone, yang sahamnya melonjak 140% saat hari pertama perdagangan.
Circle Internet Group Inc., penerbit stablecoin, dengan lonjakan harga saham 168,5%.
Newsmax Inc., jaringan media konservatif, mencetak reli luar biasa hingga 735% saat IPO senilai usd 75 juta pada Maret lalu.