Liputan6.com, Jakarta PT Petrosea Tbk (PTRO) dan PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) mengumumkan penyelesaian akuisisi atas seluruh kepemilikan saham di grup Hafar, sebuah grup perusahaan yang berkedudukan di Indonesia dan bergerak di bidang Engineering, Procurement, Construction & Installation (EPCI) serta layanan pelayaran untuk mendukung industri minyak & gas bumi lepas pantai.
Pada akuisisi ini, Petrosea mengakuisisi kepemilikan saham sebesar 51% melalui PT Petrosea Engineering Procurement Construction, sedangkan Rukun Raharja mengakuisisi kepemilikan saham sebesar 49% di grup Hafar.
Dengan pengalaman lebih dari 18 tahun melayani industri minyak & gas bumi lepas pantai, grup Hafar menyediakan berbagai jasa layanan, diantaranya offshore pipelaying, subsea segment pipe replacement, shore-pull, PLEM installation, calm Buoy (SPM) installation, platform riser-repair/replacement dan pre- trenching & post-trenching melalui PT Hafar Daya Konstruksi (HDK).
Selain itu, untuk mendukung aktivitas pengeboran dan produksi lepas pantai, grup Hafar menyediakan layanan pelayaran berlisensi dan pengoperasian crew boat, coastal tug, material barge, general barge dan shallow water dredger melalui PT Hafar Daya Samudera (HDS), serta layanan pipelaying barge, anchor handling tugs dan pontoon barge melalui PT Hafar Capitol Nusantara (HCN) yang dimiliki sepenuhnya oleh HDS.
“Petrosea terus memperkuat kapabilitas di bidang EPCI offshore secara terintegrasi dengan mengadopsi kemajuan teknologi dan pengoptimalan kompetensi teknis multidisiplin yang mencakup seluruh value chain dari hulu ke hilir guna mendukung potensi industri migas serta hilirisasi minerba dan migas nasional. Kami berkomitmen untuk memberikan kontribusi optimal, baik dalam pelaksanaan proyek-proyek lapangan migas yang sudah berjalan maupun pengembangan cadangan lepas pantai di masa yang akan datang,” ujar Presiden Direktur PT Petrosea Tbk Michael dikutip Sabtu (16/8/2025).
Strategi Pengembangan Bisnis
Sejalan dengan pernyataan Petrosea, Presiden Direktur PT Rukun Raharja Tbk, Djauhar Maulidi, menyampaikan aksi korporasi ini sejalan dengan roadmap bisnis Perseroan dan merupakan bagian dari strategi pengembangan bisnis Perseroan pada tahun 2025.
Melalui aksi korporasi bersama Petrosea ini, pihaknya memperluas portofolio di sektor midstream, EPCI, dan perkapalan, sekaligus memperkuat rantai pasok energi, selaras dengan program Pemerintah untuk peningkatan lifting migas nasional.
"Petrosea, dengan keunggulan teknis, kualitas sumber daya manusia, serta rekam jejak dalam proyek berskala besar, akan menjadi mitra kunci dalam mengoptimalkan eksekusi proyek, baik yang tengah berjalan maupun yang akan datang. Kami meyakini kolaborasi ini akan memberikan nilai tambah yang signifikan bagi seluruh pemangku kepentingan serta mempercepat pertumbuhan Perseroan ke depan," jelas dia.
Berdiri sejak tahun 2007, grup Hafar telah mengerjakan berbagai proyek di industri minyak & gas bumi di Indonesia, termasuk untuk PT Pertamina Hulu Energi (PHE), PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ), PT Saka Energi Indonesia (PGN Saka), Petroliam Nasional Berhad (PETRONAS) dan PT Freeport Indonesia. Hal ini mencerminkan reputasinya yang terpercaya dalam menyediakan solusi lepas pantai berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan seluruh klien perusahaan.
Pemegang Saham RAJA Lepas 500 Juta Saham, Ada Apa?
Sebelumnya, salah satu pemegang saham utama PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) yaitu Hapsoro, melakukan divestasi besar-besaran dengan melepas 500 juta lembar saham pada 3 Juli 2025. Aksi jual ini setara dengan penurunan kepemilikan sebesar 11,82% dari total saham yang beredar. Sebelum transaksi, Hapsoro menguasai 28,23% saham RAJA, dan kini tersisa 16,41%.
Berdasarkan penelusuran Liputan6.com, Senin (7/72025), jumlah kepemilikan saham Hapsoro di RAJA menyusut dari 1.193.491.300 lembar menjadi 693.491.300 lembar. Langkah ini menandai divestasi terbesar oleh individu dalam beberapa waktu terakhir di emiten sektor energi tersebut.
Meskipun belum ada keterangan resmi terkait alasan penjualan saham ini, aksi tersebut dilakukan di tengah tren kenaikan harga saham RAJA dalam beberapa pekan terakhir.
Saham Dijual ke CGS International Sekuritas Indonesia
Di hari yang sama, tercatat CGS International Sekuritas Indonesia membeli 500.000.062 saham RAJA, atau setara 11,83% kepemilikan. Aksi ini mengindikasikan bahwa saham yang dilepas Hapsoro kemungkinan besar langsung diambil alih oleh CGS International sebagai investor baru dalam jajaran pemegang saham signifikan RAJA.
Estimasi Nilai Transaksi Capai Rp 225 Miliar
Mengacu pada harga penutupan saham RAJA pada 3 Juli 2025 sebesar Rp2.290 per saham, maka nilai estimasi transaksi penjualan 500 juta lembar saham oleh Hapsoro mencapai Rp1,145 triliun. Angka ini menunjukkan bahwa aksi divestasi tersebut dilakukan dalam skala jumbo, jauh lebih besar dari asumsi sebelumnya.
Pada perdagangan hari ini, saham RAJA naik 4,80 ke posisi 2.400 saat berita ditulis. Dalam sepekan. Saham RAJA turun tipis 0,41 persen dan turun 11,40 persen sejak awal tahun atau secara year to date (YTD).
Pembelian saham dalam jumlah besar oleh CGS International menandai masuknya pemain institusi baru yang memperkuat eksistensi asing maupun institusi di emiten ini. Dengan pembelian ini, CGS langsung mengantongi 500 juta saham RAJA, yang sebelumnya dimiliki Hapsoro.
Meski belum jelas apakah transaksi ini bagian dari negosiasi block trade atau melalui pasar reguler, peralihan kepemilikan ini dipastikan telah memperbesar pengaruh CGS dalam keputusan strategis perusahaan.