Prediksi IHSG Hari Ini 22 Mei 2025, Cermati Saham BBNI hingga MIDI

1 week ago 37

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menguat terbatas pada perdagangan Kamis (22/5/2025). IHSG akan menguji posisi 7.218-7.227.

IHSG naik 0,67% ke posisi 7.142, dan disertai dengan volume pembelian pada perdagangan Rabu, 21 Mei 2025.

"Kami memperkirakan, posisi pergerakan IHSG sudah berada di akhir wave (v) dari wave (a) pada label hitam,” ujar Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana dalam catatannya.

Ia mengatakan, hal itu berarti penguatan IHSG hari ini sudah mulai terbatas dan rawan berbalik terkoreksi. “Adapun area penguatan IHSG saat ini diperkirakan akan menguji area 7.218-7.227. Waspadai aka nada koreksi ke rentang area 6.713-7.031,” kata Herditya.

Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.009,6.913 dan level resistance 7.263,7.324.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance di 7.020-7.175.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Sedangkan Herditya memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Buma Internasional Group Tbk (DOID), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI).

Suku Bunga Bank Indonesia

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas, Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan jadi 5,5% menjadi perhatian.

Di Rapat Dewan Gubernur yang diselenggarakan pada 20–21 Mei 2025, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan (BI-rate) sebesar 25 basis poin menjadi 5,50%. Selain itu, suku bunga Deposit Facility diturunkan menjadi 4,75%, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,25%.

Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyampaikan keputusan ini diambil sebagai upaya untuk menjaga inflasi tetap terkendali, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan serta menjaga kestabilan nilai tukar rupiah.

Penurunan suku bunga acuan ini merupakan bagian dari strategi BI untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi dan menjaga stabilitas harga. Dengan penurunan suku bunga tersebut, diharapkan penyaluran kredit oleh perbankan meningkat, sehingga dapat mendorong investasi dan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan.

"Kebijakan ini juga mencerminkan tekad BI untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah dan memperkuat sektor-sektor ekonomi yang berpotensi memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian nasional,” demikian seperti dikutip.

Apalagi BI sudah menyampaikan untuk siap menstabilkan Rupiah melalui intervensi di pasar, sambil terus memantau ruang untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lebih lanjut sesuai dengan dinamika global dan domestik. Apakah pemangkasan akan berhenti sampai di sini?

"Sejauh ini kami melihat, dengan jarak 100 bps atau 1% antara Bank Indonesia dengan The Federal Reserve (the Fed), saat ini dapat dikatakan cukup mengingat untuk menjaga daya tarik berinvestasi di Indonesia,"

“Namun demikian, penurunan masih terbuka, asalkan The Fed dapat menurunkan tingkat suku bunga sebanyak 25 bps kembali pada 2025 agar BI dapat memiliki ruangan yang lebih besar untuk memangkas penurunan tersebut,” demikian seperti dikutip.

Rekomendasi Teknikal

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) - Buy on Weakness

Saham BBNI menguat 1,57% ke 4.520 disertai oleh volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi BBNI saat ini berada pada bagian dari wave (iii), sehingga BBNI masih berpeluang melanjutkan penguatannya," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 4.320-4.460

Target Price: 4.690, 4.850

Stoploss: below 4.280

2.PT Buma Internasional Group Tbk (DOID) - Buy on Weakness

Saham DOID terkoreksi 0,40% ke 498 disertai oleh volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi DOID saat ini berada pada bagian dari wave B dari wave (B), sehingga DOID masih rawan terkoreksi dahulu," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 412-466

Target Price: 540, 585

Stoploss: below 402

3.PT XL Axiata Tbk (EXCL) - Buy on Weakness

Saham EXCL menguat 0,46% ke 2.180 disertai dengan munculnya volume pembelian, tetapi penguatannya masih belum mampu menembus MA60. Herditya menuturkan, pihaknya perkirakan, posisi EXCL saat ini berada pada bagian dari wave (y) dari wave [b] pada label hitam.

Buy on Weakness: 2.140-2.180

Target Price: 2.230, 2.280

Stoploss: below 2.120

4.PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) - Buy on Weakness

Saham MIDI menguat 3,41% ke 424 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi MIDI masih berada pada bagian dari wave [iv] dari wave A, sehingga MIDI rawan berbalik terkoreksi," kata dia.

Buy on Weakness: 394-408

Target Price: 436, 462

Stoploss: below 364

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Foto Pilihan

Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |