Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) atau IHSG hari ini berpeluang melanjutkan penguatan pada perdagangan saham Kamis (14/8/2025).
IHSG ditutup naik 1,3% dan disertai dengan aksi beli saham oleh investor asing di pasar regular senilai Rp 1,3 triliun pada Rabu, 13 Agustus 2025.
“Melihat pergerakan IHSG kemarin, kami memprediksikan IHSG hari ini akan melanjutkan penguatan,” ujar Senior Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Kevin Juido Hutabarat dalam catatannya Kamis pekan ini.
Ia mengatakan, IHSG akan berada di level support 7.877 dan 7.843 dan level resistance 7.910 dan 7.950.
Sementara itu, Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Tasrul Tanar menuturkan, momentum bullish (kenaikan-red) masih terjaga di tengah risiko koreksi. Secara teknikal, IHSG hari ini berada di area resistance terdekati di 7.918,04 dan resistance lanjutan di 7.958,99. “Level-level ini menjadi batas krusial yang akan menentukan apakah IHSG masih mampu melanjutkan penguatan menuju level psikologis lebih tinggi atau justru mengalami koreksi teknikal,” kata Tasrul,
Ia mengatakan, meski tren IHSG saat ini masih mengarah positif, trader disarankan menerapkan manajemen risiko ketat dan mempertimbangkan trailing stop untuk mengamankan keuntungan. “Critical level di 7.650,” kata Tasrul.
Untuk rekomendasi saham hari ini, Kevin memilih saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI), dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS).
Trading Idea hari ini: BRPT, CDIA, GOTO, BRMS, WIFI, dan BRIS
- BRPT Spec Buy dengan area beli di 2290-2320, cutlloss di bawah 2270. Target dekat di 2360-2440.
- CDIA Spec Buy dengan area beli di 1630-1675, cutlloss di bawah 1630. Target dekat di 1705-1730.
- GOTO Spec Buy dengan area beli di 62-64, cutlloss di bawah 60. Target dekat di 66-68.
- BRMS Spec Buy dengan area beli di 436-442, cutlloss di bawah 436. Target dekat di 448-454.
- WIFI Spec Buy dengan area beli di 2640-2710, cutlloss di bawah 2620. Target dekat di 2780-2850.
- BRIS Spec Buy dengan area beli di 2740-2770, cutlloss di bawah 2730. Target dekat di 2800-2850.
Penutupan IHSG pada 13 Agustus 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan Rabu (13/8/2025). Penguatan IHSG hari ini terjadi di tengah transaksi harian saham yang besar dan mayoritas sektor saham menghijau.
Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup naik 1,3% ke posisi 7.892,91. Indeks LQ45 bertambah 0,80% ke posisi 829,85. Seluruh indeks saham acuan menghijau.
Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.903,05 dan level terendah 7.835,30. Sebanyak 346 saham menguat sehingga angkat IHSG. Namun, 280 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 173 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 2.195.957 kali dengan volume perdagangan 36,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 21,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.190.
Pada perdagangan Rabu pekan ini, saham PTBA naik 0,41% ke posisi Rp 2.450 per saham. Harga saham PTBA dibuka stagnan di posisi Rp 2.440 per saham. Saham PTBA berada di level tertinggi Rp 2.470 dan terendah Rp 2.440 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.913 kali dengan volume perdagangan 115.147 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 28,2 miliar.
Saham UNTR melemah 0,83% ke posisi Rp 24.000 per saham. Harga saham UNTR dibuka stagnan di posisi Rp 24.200 per saham. Saham UNTR berada di level tertinggi Rp 24.500 dan terendah Rp 23.900 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.521 kali dengan volume perdagangan 36.232 saham. Nilai transaksi Rp 87,1 miliar.
Harga saham AMRT melemah 1,67% ke posisi Rp 2.350 per saham. Harga saham AMRT dibuka turun 20 poin ke posisi Rp 2.370 per saham. Saham AMRT berada di level tertinggi Rp 2.410 dan terendah Rp 2.340 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.191 kali dengan volume perdagangan 201.096 saham. Nilai transaksi Rp 47,6 miliar.
Sentimen IHSG
Sebelumnya, kajian tim riset Philip Sekuritas Indonesia menyebutkan, data ekonomi terkini menunjukkan ketahanan ekonomi di negara maju dan perlunya bank sentral menjaga kebijakan moneter tetap diakomodasi.
"Dari mancanegara, data inflasi The Consumer Price Index (CPI) Amerika Serikat (AS) memperlihatkan kebijakan tarif perdagangan Presiden AS Donald Trump belum mempengaruhi harga di tingkat konsumen, sehingga memperbesar peluang bagi The Fed untuk memangkas suku bunga pada bulan depan,” demikian seperti dikutip dari Antara.
Inflasi Juli 2025 AS tercatat sebesar 0,2 persen month to month (mtm) dan 2,7 persen year on year (yoy), yang masing-masing di bawah estimasi sebesar 0,2 persen (mtm) dan 2,8 persen (yoy), serta turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 0,3 persen (mtm).
Pasar kontrak berjangka (futures) memperkirakan 94 persen peluang The Fed memangkas suku bunga untuk pertama kali tahun ini sebesar 25 basis poin pada September 2025, atau naik dari peluang 86 persen sehari sebelumnya dan 57 persen pada bulan lalu.
Dari kawasan Asia, inflasi tingkat produsen di Jepang melambat pada Juli 2025, memperkuat pandangan Bank of Japan (BOJ) tekanan kenaikan harga akibat lonjakan biaya bahan baku akan mereda.
Producer Price Index (PPI) Jepang naik 2,6 persen (yoy) pada Juli 2025, terendah sejak Agustus 2024, lebih lambat dari kenaikan 2,9 persen (yoy) pada bulan sebelumnya namun masih sedikit lebih tinggi dari perkiraan pasar sebesar 2,5 persen (yoy).