Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi koreksi pada perdagangan Jumat (1/8/2025). IHSG akan menguji posisi 7.380-7.600.
IHSG melemah 0,87% dan disertai dengan aksi jual investor asing senilai Rp 1,51 triliun pada Kamis, 31 Juli 2025.
“IHSG masih terbuka peluang koreksi mendekati deadline tarif US ke banyak negara, kecuali China,” ujar Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman.
Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.380-7.430 dan level resistance 7.530-7.600 pada perdagangan Jumat pekan ini.
Sementara itu, Kiwoom Research menyebutkan level support pertama di 7.484 yang merupakan moving average (MA)10 harian. Posisi itu dinilai posisi yang sangat menentukan apakah akan mampu terjadi penguatan secara teknikal. Namun, level itu juga dapat menjadi level support lebih dalam lagi ke arah level support moving average (MA) 20 harian di 7.270-7.265.
"Segudang data ekonomi Indonesia dan global yang rencananya dirilis hari ini akan menjadi sentimen penggerak arah market,” demikian seperti dikutip.
Kiwoom Research menyarankan investor dan trader untuk wait and see pada 1 Agustus 2025 sambil menunggu IHSG stabil dan juga mengantisipasi faktor ketidakpastian saat akhir pekan.
“Memasuki Agustus, tidak tertutup kemungkinan dua pekan pertama, IHSG masih akan lanjutkan konsolidasi dan bergerak di kisaran 7.500-7.240. Apalagi tenggat tarif Trump 1 Agustus juga pastinya akan jadi katalis penting pasar keuangan global,” demikian seperti dikutip.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Fanny memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET), PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), PT Wir Asia Tbk (WIRG), PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA), dan PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT).
Trading Idea hari ini: BBCA, INET, TOBA, WIRG, MINA, dan BWPT
BBCA Spec Buy dengan area beli di 8200-8275, cutloss di bawah 8150. Target dekat di 8350-8450.
INET Spec Buy dengan area beli di 302-308, cutloss di bawah 300. Target dekat di 320-336.
TOBA Spec Buy dengan area beli di 1085-1095, cutloss di bawah 1070. Target dekat di 1130-1175.
WIRG Spec Buy dengan area beli di 108-110, cutloss di bawah 105. Target dekat di 113-118.
MINA Spec Buy dengan area beli di 128-130, cutloss di bawah 123. Target dekat di 136-140.
BWPT Spec Buy dengan area beli di 110-114, cutloss di bawah 107. Target dekat di 117-123.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Penutupan IHSG pada 31 Juli 2025
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terlepas dari posisi 7.500 pada perdagangan Kamis (31/7/2025). Koreksi IHSG terjadi di tengah nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS dan mayoritas sektor saham memerah.
Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup merosot 0,87% ke posisi 7.484,33. Indeks LQ45 susut 0,96% ke posisi 790,46. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.566,75 dan level terendah 7.476,38. Sebanyak 412 saham melemah sehingga bebani IHSG. 228 saham menguat dan 164 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 2.004.165 kali dengan volume perdagangan 41,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 18,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.469.
Sektor saham yang memerah dominan. Sektor saham infrastruktur merosot 3%, dan catat penurunan terbesar. Sektor saham basic turun 2,52% dan sektor saham transportasi terpangkas 2,09%.
Selain itu, mengutip Antara, tiga sektor menguat yaitu dipimpin sektor barang konsumen primer yang naik sebesar 0,72 persen, diikuti oleh dan sektor barang konsumen non primer dan sektor kesehatan yang masing-masing naik sebesar 0,53 persen dan 0,13 persen.
Sedangkan delapan sektor terkoreksi yaitu sektor infrastruktur turun paling dalam sebesar 2,41 persen, diikuti oleh sektor transportasi & logistik dan sektor barang baku yang masing-masing turun sebesar 2,36 persen dan 2,33 persen.