Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengatakan optimisme dan kepercayaan investor terhadap kinerja dan prospek ekonomi Indonesia tinggi di tengah ketidakpastian global. Hal ini ditunjukkan dari realisasi investasi dan perkembangan pasar saham.
"Realisasi investasi paruh pertama 2025 mencapai target APBN dan pasar saham kita pun menunjukkan perkembangan menggembirakan di tengah situasi global yang sangat tidak pasti,” ujar Prabowo saat Penyampaian RUU APBN 2026 dan Nota Keuangan, Jumat (15/8/2025).
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), kinerja IHSG tumbuh 11,56% ke posisi 7.898,37 hingga penutupan perdagangan Jumat, 15 Agustus 2025. Kinerja IHSG itu mendorong ke posisi tiga di ASEAN. Di posisi pertama ditempati bursa saham Vietnam dengan indeks acuannya VN-index yang tumbuh 27,22%. Kemudian posisi dua ditempati bursa saham Singapura dengan indeks acuan Strait Times yang naik 11,69%.
Adapun IHSG melemah 0,41% ke posisi 7.898,37 pada Jumat, 15 Agustus 2025. Pada Jumat pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 8.017,06 dan terendah 7.898,3. Sebanyak 432 saham melemah sehingga menekan IHSG. 229 saham menguat dan 139 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.957.298 kali dengan volume perdaganan saham 47,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 31 triliun.
Kenaikan transaksi saham jumbo itu terjadi seiring di pasar negosiasi ada transaksi saham MDIY mencapai Rp 13,1 triliun. Saham MDIY naik 0,78% ke posisi Rp 1.300 per saham. Total frekuensi perdagangan 49 kali transaksi denagn volume 10.078 lot saham.
IHSG Tembus 8.000 saat Pidato Kenegaraan Prabowo, Ini Faktor Pendorongnya
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menembus level 8.000 pada Jumat (15/8/2025). IHSG menguat 80,71 poin atau setara 1,02% menjadi 8.011,96. Kenaikan ini bertepatan dengan momen pidato Presiden Prabowo Subianto dalam acara Sidang Tahunan MPR serta Sidang Bersama DPR dan DPD.
Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta menjelaskan Secara teknikal, IHSG masih berada dalam tren naik (uptrend) karena bergerak di dalam pola expanding diagonal.
“Hal ini membuka peluang bagi IHSG untuk menguji level resistance 7.967 hingga 8.000. Indikator Stochastic K_D dan RSI memperlihatkan sinyal positif, sementara kenaikan volume perdagangan semakin mendukung tren bullish tersebut,” kata Nafan dalam catatannya kepada Liputan6.com, Jumat (15/8/2025).
Faktor Pendorong
Nafan menjelaskan dari sisi domestik, menjelang perayaan HUT RI ke-80, pasar menantikan pidato Nota Keuangan serta RAPBN 2026 yang pertama kali akan disampaikan Presiden RI Prabowo Subianto hari ini.
“Fokusnya pada asumsi makro dan program-program prioritas seperti MBG, Koperasi Desa Merah Putih, sekolah rakyat, dan pembangunan infrastruktur dinilai bisa meningkatkan kepercayaan investor, sehingga pelaku pasar berpotensi mengoptimalkan portofolio mereka,” jelasnya.
Secara global, peluang pemangkasan suku bunga The Fed pada September 2025 masih terbuka lebar. Selain itu, pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell pada Simposium Jackson Hole pekan depan juga akan menjadi katalis.
Pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska pun diharapkan meredam ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina dan perang tarif AS-Rusia.
Prabowo: Walau Sulit dan Tidak Populer, Saya Harus Ambil Langkah Selamatkan Kekayaan Negara
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato kenegaraan pertama kalinya dalam HUT ke-80 RI di sidang tahunan MPR, Jumat (15/08/2025). Dalam pidatonya, Prabowo menyinggung soal kekayaan Indonesia yang masih mengalir ke luar negeri.
Prabowo menilai, apabila hal tersebut dibiarkan terus menerus. Seperti badan yang kehilangan darahnya, maka negara ini berpotensi menjadi negara gagal.
"Kalau kekayaan mengalir keluar negeri kita biarkan terus merus, kita berpotensi jadi negara gagal," tegas Prabowo.
Oleh karena itu, Prabowo harus mengambil langkah konkret. Meskipun, hal itu sulit dilakukan karena harus melawan pihak-pihak tertentu.
"Walaupun itu sulit dan tidak populer bagi pihak tertentu saya harus mengambil langkah untuk menyelamatkan kekayaan negara untuk kepentingan bangsa kita hari ini dan esok," jelas Prabowo.
Ketum Gerindra ini juga menyinggung niat baik para pendiri bangsa seperti Bung Karno, Bung Hatta, M Sjahrir dan Haji Agus Salim.
"Semua sudah tertuang dalam UUD 45 saya yakin bangsa kita akan selamat, UUD 45 harus kita pelajari. Jangan menjadi mantra, jangan menjadi slogan hanya di bibir kita teriak terus," terang Prabowo.
Prabowo ingin UUD 1945 menjadi rancang bangun yang ampuh, nyata dan operasional untuk bangsa Indonesia.