Perusahaan Makanan Asal Prancis Bel SA Borong Saham KEJU, Segini Nilainya

1 month ago 21

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan makanan asal Prancis Bel S.A membeli 1,26 miliar saham PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) pada 8 Agustus 2025.

Bel S.A membeli saham KEJU dengan harga Rp 560 per saham sehingga nilai pembelian mencapai Rp 708,75 miliar. Jumlah saham yang dibeli sebanyak 1.265.625.000 saham atau setara 22,5%.

“Tujuan transaksi pembelian saham dengan status kepemilikan langsung,” demikian mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (13/8/2025).

Setelah transaksi Bel S.A mengenggam 1,26 miliar saham atau 22,5% saham KEJU dari sebelumnya tidak memiliki saham KEJU.

Pada penutupan perdagangan Selasa, 12 Agustus 2025, saham KEJU ditutup naik 16,26% ke posisi Rp 715 per saham. Harga saham KEJU dibuka bertambah 15 poin ke posisi Rp 630 per saham. Saham KEJU berada di level tertinggi Rp 735 dan level terendah Rp 620 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.112 kali dengan volume perdagangan 209.963 saham. Nilai transaksi Rp 14,2 miliar.

Bel S.A merupakan perusahaan asal Prancis yang menyediakan produk makanan mulai dari susu, keju, mentega, buah-buahan, sayuran dan minuman. Perusahaan ini sebagai bisnis keluarga dengan memiliki catatan sejarah lebih dari 150 tahun sekaligus pemain internasional terkemuka di industri makanan.

Sebelumnya manajemen KEJU menyatakan perusahaan pemegang saham pengendali Perseroan yakni PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk dan Bel S.A telah menandatangani framework agreement pada 6 Agustus 2025 terkait rencana kerja sama strategis yang dapat mengakibatkan Bel, secara bersama-sama dengan Garudafood menjadi pengendali Perseroan.

Kembangkan Bisnis Keju di Indonesia

“Berdasarkan ketentuan dalam Perjanjian dan dengan tunduk kepada syarat dalam Perjanjian, Bel akan memperoleh hak-hak pengelolaan tertentu atas Perseroan yang memungkinkan Bel, bersama-sama dengan GPPJ, untuk menentukan kebijakan keuangan dan operasional Perseroan. Perjanjian baru akan berlaku efektif setelah dipenuhinya persyaratan sebagaimana diatur dalam perjanjian,” demikian seperti dikutip.

Dengan perjanjian itu diharapkan menciptakan kolaborasi antara Bel S.A dan Garudafood dalam mengembangkan bisnis keju Perseroan di Indonesia melalui pengembangan produk keju yang inovatif oleh Perseroan. Hal ini dengan memanfaatkan keahlian dan kemampuan inovasi Bel dalam kategori keju dan camilan berbahan dasar keju.

“Perseroan bukan merupakan pihak dalam perjanjian dan saat ini tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Bel,” demikian seperti dikutip.

Mulia Boga Raya Siapkan Kocek Rp 14,48 Miliar untuk Buyback Saham KEJU

Sebelumnya, PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham perseroan yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa. Dana yang dialokasikan pada aksi tersebut sebanyak-banyaknya sebesar Rp 14,48 miliar.

Adapun perkiraan jumlah lembar saham yang akan dibeli kembali kurang lebih sebesar 0,39% atau kurang lebih sebanyak 21.937.500 lembar saham dari total lembar saham yang telah dikeluarkan oleh perseroan.

Pembelian kembali saham perseroan tersebut akan dilakukan secara bertahap dalam waktu paling lama 12 bulan sejak disetujui persetujuan pemegang saham. Rencananya, perseroan akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 22 April 2025 untuk meminta restu pemegang saham mengenai aksi pembelian kembali saham.

Perseroan akan menggunakan kas internal perseroan sebagai sumber pendanaan untuk melaksanakan pembelian kembali saham perseroan. Oleh karena itu, pelaksanaan pembelian kembali saham perseroan akan mengakibatkan turunnya kas internal perseroan dengan nilai penurunan maksimum sebesar Rp 14,48 miliar. Lebih lanjut lagi, perseroan memperkirakan pelaksanaan pembelian kembali saham perseroan tidak akan menimbulkan dampak penurunan pendapatan perseroan secara signifikan.

"Dengan adanya Pembelian Kembali Saham Perseroan akan membuat harga saham di masa yang akan datang menjadi lebih stabil dan berdampak positif bagi pemegang saham dan Perseroan," ungkap manajemen PT Mulia Boga Raya Tbk dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (12/3/2025).

Bersamaan dengan itu, perseroan juga mengumumkan rencana penambahan kegiatan usaha. Guna meningkatkan kinerja Perseroan ke depannya, Perseroan sebagai perusahaan yang bergerak dibidang industri makanan khususnya untuk produk keju dan mayonais, melihat adanya peluang usaha dibidang usaha Perdagangan Besar Makanan dan Minuman Lainnya.

Peluang Usaha

Kelompok ini mencakup usaha perdagangan besar makanan dan minuman lainnya, seperti tepung beras, tepung tapioka, premiks bakeri, karamel, madu olahan, kerupuk udang dan lain- lain.

Termasuk pangan untuk keperluan gizi khusus (untuk bayi, anak, dan dewasa), bahan pangan (food additive), bahan penolong (processing aid), makanan ringan lainnya, serealia dan produk berbasis serealia yang belum diolah maupun telah diolah, minuman produk kedelai, makanan siap saji, serta perdagangan besar makanan untuk hewan piaraan dan makanan ternak.

Peluang usaha tersebut adalah kegiatan usaha yang sebelumnya bukan merupakan salah satu dari bidang usaha dan jenis kegiatan usaha utama Perseroan. Penambahan kegiatan usaha ini sebagai bentuk ekspansi bisnis Perseroan untuk menjangkau lebih banyak konsumen, meningkatkan basis pelanggan dan memperluas pangsa pasar.

Perseroan yakin dan optimis bahwa Penambahan Kegiatan Usaha ini dapat memberikan pertumbuhan bisnis sehingga meningkatkan pendapatan dan keuntungan Perseroan.

Sehubungan dengan rencana penambahan kegiatan usaha Perdagangan Besar Makanan dan Minuman Lainnya, Perseroan telah mempersiapkan tenaga kerja yang ahli yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan operasional atas Penambahan Kegiatan Usaha tersebut.

Perseroan berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang kompeten dibidangnya terkait dengan Penambahan Kegiatan Usaha tersebut. Perseroan tidak melakukan penambahan tenaga kerja dan memanfaatkan tenaga kerja yang sudah ada (existing). Perseroan memiliki jumlah tenaga kerja sebanyak 363 orang per 31 Desember 2024.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |