Perkuat Pasar Modal, OJK Sedang Kaji Universal bank

1 month ago 23

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sedang mengkaji mengenai universal banking sebagai langkah untuk memperkuat pasar modal di Tanah Air.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar menuturkan, pihaknya tengah menyusun rancangan regulasi tersebut bersama Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Dian Ediana Rae.

"Termasuk yang sangat menarik, pengkajian yang sedang dilakukan terkait dengan kemungkinan universal banking," ucap Mahendra dalam Seremoni Pembukaan Perdagangan dalam Rangka 48 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia, di Jakarta, Senin, (11/8/2025).

Pada kesempatan yang sama, Mahendra menjelaskan menegaskan pasar modal Indonesia mampu menunjukkan ketahanan di tengah gejolak global. Hal ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi nasional dan kinerja pasar yang positif sepanjang semester pertama 2025.

“Di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi dan tentu kita sekarang dapat memperkirakan akan terus berjalan dalam beberapa waktu ke depan seperti kebijakan suku bunga tinggi di sejumlah negara maju dan meningkatnya tensi geopolitik serta perdagangan yang semakin diliputi oleh ketidakpastian, Indonesia mampu menunjukkan ketahanan ekonomi yang kuat,” ujar Mahendra.

Mahendra menjelaskan, sepanjang semester I 2025, ekonomi Indonesia tumbuh 5,12% year on year, mencerminkan kokohnya pondasi ekonomi nasional. Hingga 8 Agustus 2025, IHSG ditutup di level 7.533,39 dengan kapitalisasi pasar meningkat 9,88% menjadi Rp13.555 triliun. Sementara itu, Indonesia Composite Bond Index juga naik 7,42% ke posisi 421,81.

Mahendra menambahkan, capaian ini tak lepas dari resiliensi pasar modal yang tetap mampu beradaptasi meski menghadapi tekanan eksternal. Aktivitas penghimpunan dana telah mencapai Rp144,78 triliun dari 16 emiten baru, dengan 13 perusahaan lainnya dalam pipeline IPO senilai indikatif Rp16,65 triliun.

“Pasar modal Indonesia tetap mampu menunjukkan resiliensi dan kapasitas adaptasi yang baik. Ini menjadi bukti bahwa infrastruktur pasar modal kita semakin tangguh dalam menghadapi guncangan eksternal dan komitmen bersama kita untuk menjaga stabilitas dan kepastian sekalipun dengan kondisi eksternal yang tidak semakin mudah,” tegasnya.

Bos OJK Ungkap Kekuatan Pasar Modal Indonesia Lawan Ketidakpastian Global

Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menegaskan pasar modal Indonesia mampu menunjukkan ketahanan di tengah gejolak global. Hal ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi nasional dan kinerja pasar yang positif sepanjang semester I 2025.

“Di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi dan tentu kita sekarang dapat memperkirakan akan terus berjalan dalam beberapa waktu ke depan seperti kebijakan suku bunga tinggi di sejumlah negara maju dan meningkatnya tensi geopolitik serta perdagangan yang semakin diliputi oleh ketidakpastian, Indonesia mampu menunjukkan ketahanan ekonomi yang kuat,” ujar Mahendra dalam sambutannya pada acara Seremoni Pembukaan Perdagangan dalam Rangka 48 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia, Senin (11/8/2025), di Main Hall BEI.

Kinerja IHSG

Mahendra menjelaskan, sepanjang semester I 2025, ekonomi Indonesia tumbuh 5,12% year on year, mencerminkan kokohnya pondasi ekonomi nasional. Hingga 8 Agustus 2025, IHSG ditutup di level 7.533,39 dengan kapitalisasi pasar meningkat 9,88% menjadi Rp 13.555 triliun. Sementara itu, Indonesia Composite Bond Index juga naik 7,42% ke posisi 421,81.

Capaian ini tak lepas dari resiliensi pasar modal yang tetap mampu beradaptasi meski menghadapi tekanan eksternal. Aktivitas penghimpunan dana telah mencapai Rp 144,78 triliun dari 16 emiten baru, dengan 13 perusahaan lainnya dalam pipeline IPO senilai indikatif Rp 16,65 triliun.

“Pasar modal Indonesia tetap mampu menunjukkan resiliensi dan kapasitas adaptasi yang baik. Ini menjadi bukti bahwa infrastruktur pasar modal kita semakin tangguh dalam menghadapi guncangan eksternal dan komitmen bersama kita untuk menjaga stabilitas dan kepastian sekalipun dengan kondisi eksternal yang tidak semakin mudah,” tegasnya.

HUT ke-48 Pasar Modal Indonesia, Perdagangan Bakal Dibuka OJK dan SRO

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) merayakan hari ulang tahun ke-48 diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia pada Senin, (11/8/2025).

Mengutip pengumuman undangan acara Pembukaan Perdagangan Peringatan 48 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia, perdagangan pada Senin akan dibuka oleh Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar.

Rencananya, Mahendra didampingi oleh seluruh Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Direktur Utama SRO, hingga Ketua Panitia Pelaksana HUT ke-48 Pasar Modal Indonesia.

Ada sejumlah capaian positif yang dicatatkan pasar modal sepanjang 2025. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), berhasil mencapai rekor tertinggi sepanjang 2025. IHSG berhasil ditutup torehkan level tertinggi 7.469 pada Rabu, 23 Juli 2025. Ini merupakan, level penutupan yang tertinggi sejak 5 November 2024. Namun, level tertinggi IHSG sepanjang sejarah di level 7.910 pada 19 September 2024.

Perayaan diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia yang berdekatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, BEI berharap IHSG dapat menembus level 8.000 pada momen peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80.

Pertumbuhan Investor

“Indeks Saham Gabungan per hari ini telah tumbuh lebih dari 1% dan sudah mencapai 7.600. Hari ini tolong doakan sama-sama, di ulang tahun ke-80 Republik Indonesia indeks kita bisa mencapai 8.000,” kata Direktur Utama BEI, Iman Rachman dalam sambutannya pada acara peluncuran Yayasan Padi Kapas Indonesia di Main Hall BEI, Senin, 28 Juli 2025.

Adapun dari jumah investor, hingga pertengahan tahun ini, BEI telah mencatat pertumbuhan jumlah investor yang luar biasa dengan pencapaian 17,4 juta investor atau naik 5 kali lipat dibandingkan 6 tahun lalu, terutama pada investor domestik retail.

Sedangkan untuk aktivitas penawaran umum perdana saham (IPO) dan penggalangan dana di pasar modal terus menunjukkan tren positif. Hingga Juli 2025, terdapat 954 perusahaan tercatat di BEI, yang mencerminkan kepercayaan pelaku usaha terhadap prospek jangka panjang perekonomian nasional.

BEI juga secara proaktif mengadakan edukasi pasar modal ke seluruh masyarakat Indonesia agar masyarakat bisa menikmati pertumbuhan pasar modal dengan menjadi investor yang lebih cerdas dan bijak. 

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |