Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik bergerak bervariasi pada perdagangan Jumat (9/5/2025). Pergerakan bursa saham Asia Pasifik yang beragam seiring investor menunggu data perdagangan China pada April di tengah kekhawatiran perlambatan signifikan dalam pertumbuhan ekpor. Hal ini akibat tarif Amerika Serikat (AS).
Mengutip CNBC, ekonom yang disurvei oleh Reuters prediksi, pengiriman keluar naik 1,9% tahun ke tahun, menurun dari lonjakan 12,4% pada Maret.
Ketidakpastian mengenai tercapainya kesepakatan AS dan China dalam pembicaraan dagang yang dijadwalkan di Swiss juga meredam optimisme.
Indeks Nikkei 225 di Jepang menguat 1,17% pada pembukaan perdagangan. Indeks Topix bertambah 1,06% dan indeks Kospi di Korea Selatan menguat 0,3% dan indeks Kosdaq turun 0,59%.
Indeks ASX 200 di Australia cenderung mendatar. Indeks Hang Seng berjangka berada di posisi 22.732, sedikit lebih rendah dari penutupan perdagangan terakhir di posisi 22.775,92.
Sementara itu, wall street menguat setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan garis besar kesepakatan dagang dengan Inggris Raya yang pertama sejak AS menghentikan tarif timbal balik yang luas pada April.
Tiga indeks saham acuan di wall street menguat. Indeks Dow Jones bertambah 254,48 poin atau 0,62% ke posisi 41.368,45. Indeks S&P 500 menguat 0,58% dan ditutup ke posisi 5.663,94. Indeks Nasdaq melonjak 1,07% ke posisi 17.928,14.
Penutupan IHSG pada 8 Mei 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada penutupan perdagangan saham Kamis (8/5/2025). Koreksi IHSG terjadi didorong mayoritas sektor saham yang memerah dan aksi jual saham oleh investor asing.
Mengutip data RTI, IHSG ditutup anjlok 1,42% ke posisi 6.827,75. Indeks saham LQ45 susut 1,71% ke posisi 763,75. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan. Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG menyentuh level tertinggi 6.965,93 dan level terendah 6.824,65.
Sebanyak 393 saham melemah sehingga bebani IHSG. 228 saham menguat dan 184 saham stagnan. Total frekuensi perdagangan 1.622.445 kali dengan volume perdagangan 38,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham mencapai Rp 14,9 triliun. Investor asing menjual saham mencapai Rp 841,64 miliar. Sepanjang 2025, investor asing telah lepas saham Rp 53,28 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.490.
Penutupan Bursa Saham Asia Pasifik
Mayoritas sektor saham memerah kecuali sektor saham kesehatan naik 1,13% dan sektor saham transportasi bertambah 1,01%.
Sementara itu, sektor saham properti tergelincir 2,52% dan catat penurunan terbesar. Sektor saham basic susut 2,09% dan sektor saham teknologi terpangkas 1,72%.
Selain itu, sektor saham energi susut 1,08%, sektor saham industri terpangkas 0,55%, sektor saham consumer nonsiklikal susut 0,50%, sektor saham consumer siklikal terperosok 1% dan sektor saham infrastruktur turun 1,37%.
Bursa Saham Asia Pasifik
Mengutip Antara, Bursa saham regional Asia pada Kamis sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 148,97 poin atau 0,41 persen ke 36,928,63, indeks Shanghai menguat 9,33 poin atau 0,28 persen ke 3.352,00.
Selain itu, indeks Kuala Lumpur melemah 7,16 poin atau 0,46 persen ke 1.542,74, dan indeks Strait Times melemah 17,15 poin atau 0,44 persen ke 3.842,22.