Liputan6.com, Jakarta - OpenAI sedang bersiap menjual saham senilai USD 6 miliar atau Rp 97,23 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.205). Saham itu akan jual oleh karyawan dan mantan karyawan OpenAI kepada investor termasuk Softbank, Dragoneer Investment Group dan Thrive Capital.
Penjualan saham OpenAI yang dilakukan itu bagian dari penjualan sekunder yang akan membuat valuasi perusahaan mencapai sekitar USD 500 miliar atau Rp 8.103 triliun, demikian menurut sumber yang mengetahui negosiasi itu dikutip dari CNBC, Sabtu (18/8/2025).
Namun, pembicaraan masih dalam tahap awal dan detilnya dapat berubah. Ketiga perusahaan itu merupakan investor tetap di OpenAI, tetapi Thrive Capital dapat memimpin putaran itu seperti yang dilaporkan CNBC sebelumnya.
Adapun SoftBank, Dragoneer dan Thrive Capital tidak segera menanggapi permintaan komentar CNBC.
Valuasi OpenAI telah tumbuh secara signifikan sejak startup kecerdasan buatan ini meluncurkan chatbot AI generative ChatGPT pada akhir 2022.
Perusahaan mengumumkan putaran pendanaan sebesar USD 40 miliar pada Maret dengan total USD 300 miliar atau Rp 4,85 triliun yang tidak terkait dengan putaran pendaaan itu.
Model AI Skala Besar
Pekan lalu, OpenAI mengumumkan GPT-5, model AI skala besar terbaru dan tercanggihnya. OpenAI menyatakan model ini lebih cerdas, lebih cepat dan jauh lebih bermanfaat, terutama di berbagai bidang antara lain penulisan, pengodean, dan perawatan kesehatan.
Namun, peluncurannya berjalan tertatih-tatih karena beberapa pengguna mengeluhkan hilangnya akses ke model-model OpenAI sebelumnya.
"Kami jelas meremehkan betapa pentingnya beberapa hal yang disukai orang-orang di GPT-4o bagi mereka, meskipun GPT-5 berkinerja lebih baik dalam banyak hal," tulis CEO OpenAI Sam Altman dalam sebuah postingan di X.
SoftBank Mau Beli Saham Karyawan OpenAI, Nilainya Sentuh Rp 23,81 Triliun
Sebelumnya, OpenAI memberikan kesempatan kepada karyawan untuk menjual saham senilai sekitar USD 1,5 miliar atau berkisaran Rp 23,81 triliun (estimasi kurs Rp 15.873 per USD) melalui penawaran tender baru yang melibatkan SoftBank.
Pendanaan ini memungkinkan konglomerat teknologi asal Jepang tersebut untuk memperbesar kepemilikan mereka di startup AI ini, sekaligus memberikan kesempatan bagi karyawan saat ini maupun mantan karyawan OpenAI untuk mencairkan saham mereka.
Dikutip melalui CNBC, Kamis (28/11/2024) Karyawan memiliki waktu hingga 24 Desember untuk memutuskan apakah ingin berpartisipasi dalam penawaran tender ini.
Kesepakatan ini diprakarsai oleh pendiri sekaligus CEO SoftBank, Masayoshi Son, yang secara konsisten meminta kepemilikan lebih besar setelah menginvestasikan USD 500 juta dalam putaran pendanaan terakhir OpenAI, kata salah satu sumber tersebut.
Restrukturisasi Perusahaan
Penawaran tender ini tidak terkait dengan potensi rencana OpenAI untuk merestrukturisasi perusahaan menjadi entitas berbasis keuntungan, tambah sumber tersebut. Baik OpenAI maupun SoftBank menolak memberikan komentar terkait hal ini.
Kesepakatan ini dilakukan melalui Vision Fund 2 milik SoftBank, yang menunjukkan minat besar Masayoshi Son terhadap ruang AI dan keinginannya untuk mendukung pemain privat dengan valuasi tinggi.
SoftBank sebelumnya merupakan investor awal di perusahaan semikonduktor Arm, dan Son menyebut dalam sebuah konferensi pada Oktober bahwa dia tengah "menghemat puluhan miliar dolar" untuk langkah besar berikutnya di bidang kecerdasan buatan. Sebelumnya, ia juga telah berinvestasi di perusahaan-perusahaan seperti Apple, Qualcomm, dan Alibaba.
Vision Fund 2 SoftBank baru-baru ini berinvestasi di startup AI seperti Glean, Perplexity, dan Poolside. Saat ini, SoftBank memiliki sekitar 470 perusahaan dalam portofolionya dengan total aset senilai USD 160 miliar melalui dua dana visionernya.