OJK-Kemenkeu Bakal Bentuk Tim Kerja Tindaklanjuti Isu Pasar Modal  

5 days ago 11

Liputan6.com, Jakarta Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan pihaknya bersama Kementerian Keuangan akan membentuk tim kerja untuk menindaklanjuti berbagai isu dan perhatian yang muncul di sektor pasar modal

Tim tersebut akan melibatkan sejumlah pemangku kepentingan termasuk asosiasi dan Self Regulatory Organization (SRO).

“Perlu dibuat semacam satu tim kerja untuk melihat beberapa isu hal-hal concern perhatian yang sudah diangkat tadi untuk bisa ditindaklanjuti,” ujar Mahendra kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI, Kamis (9/10/2025).

Ia menjelaskan, Kementerian Keuangan akan menunjuk pejabat yang menjadi pintu masuk koordinasi, sementara OJK akan bekerja sama dengan pihak terkait untuk memperkuat tata kelola dan kepercayaan publik terhadap pasar modal. 

“Kami akan bersama, di tempat Deputi Komisioner Menangani dan kemudian bersama-sama dengan tim SRO dan asosiasi-asosiasi yang ada di pusat untuk bisa menguruskan berbagai hal yang perlu ditindaklanjuti,” pungkas Mahendra. 

Kapitalisasi Pasar Modal Sentuh Rp 15.000 Triliun

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi menegaskan, pasar modal Indonesia terus menunjukkan kinerja positif dengan kapitalisasi pasar yang kini menembus sekitar Rp 15.000 triliun. 

Peningkatan ini disebut sebagai bukti nyata meningkatnya partisipasi dan kepercayaan publik terhadap industri pasar modal nasional.

"Pasar modal memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Hingga 3 Oktober kemarin, kapitalisasi pasar sudah mencapai sekitar Rp15.000 triliun, dengan lebih dari 18,7 juta SID atau investor,” ujar Inarno dalam sambutannya pada kegiatan Investor Protection Month 2025 di Jakarta, Selasa (8/10/2025).

Menurut dia, capaian tersebut tidak hanya menunjukkan pertumbuhan nilai aset, tetapi juga menggambarkan keyakinan masyarakat terhadap pasar modal sebagai instrumen investasi yang kredibel dan transparan. 

Peningkatan jumlah investor individu, terutama generasi muda, menjadi pendorong penting bagi perkembangan ekosistem pasar modal yang inklusif dan berdaya saing.

“Pertumbuhan ini menunjukkan meningkatnya partisipasi publik sekaligus indikator kepercayaan terhadap industri pasar modal. Namun demikian, kepercayaan tentunya tidak hadir begitu saja. Kepercayaan itu adalah fondasi utama pasar modal,” tegasnya.

Memperkuat Perlindungan Investor

Inarno menambahkan, tanpa kepercayaan, pasar modal tidak dapat berfungsi efektif sebagai sarana intermediasi antara pemilik modal dan pihak yang membutuhkan pendanaan. 

Oleh karena itu, OJK berkomitmen untuk terus memperkuat perlindungan investor melalui kebijakan yang adaptif, tata kelola yang baik, serta peningkatan keamanan dan integritas sistem keuangan.

Ia juga menyoroti pentingnya edukasi keuangan dan literasi digital dalam menjaga keberlanjutan pertumbuhan pasar modal di tengah pesatnya perkembangan teknologi. 

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |