Liputan6.com, Jakarta - Anggota kelompok yang disebut Magnificent 7 menambah nilai pasar sebesar USD 837,5 miliar atau Rp 13.986 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.700) pada Senin, 12 Mei 2025.
Mengutip CNBC, Selasa (13/5/2025), hal ini menandai pergerakan kolektif terbesar bagi Magnificent 7 sejak 9 April 2025.
Saham teknologi, seperti perusahaan semikonduktor dan produsen telepon pintar telah terpukul keras karena ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia tersebut mengancam akan menganggura rantai pasokan dan memangkas beberapa bisnis terbesar Amerika Serikat (AS).
Namun, investor menghela nafas lega setelah pembicaraan antara AS dan China selama akhir pekan menghasilkan jeda sementara dalam tarif timbal balik atau resiprokal.
Di Amerika Serikat (AS), Nvidia yang masih menghadapi sejumlah pembatasan pada chip yang diizinkan untuk dikirim ke China naik 5% pada Senin, 12 Mei 2025. Sedangkan saham AMD bertambah 5%. Saham Broadcom menguat 6% dan Qualcoom naik 5%.
Peruashaan lain dalam rantai pasokan semikonduktor juga melonjak. Saham Marvell yang pekan lalu menunda hari investor yang dijadwalkan sebelumnya karena ketidakpastian ekonomi makro naik 8%.
Saham Taiwan Semiconductor Manufacturing Co, produsen chip terbesar di dunia naik 6% di bursa saham AS. Sedangkan saham TSMC yang tercatat di Taiwan ditutup sebelum pengumuman tarif.
Di Eropa, saham ASML, pemasok mesin untuk memproduksi chip menguat 6%. Saham Infineon juga menguat tajam. Semikonduktor dan beberapa barang elektronik menerima pengecualiaan dari tarif timbal balik Presiden Donald Trump pada April lalu.
Namun, AS mengisyaratkan penangguhan tersebut bersifat sementara dan produk-produk ini masih dapat dikenakan bea masuk khusus. Investor khawatir tentang dampaknya pada saham teknologi utama terutama yang memiliki eksposur ke China seperti Apple dan Amazon.
Saham Teknologi Menguat
Apple yang masih memproduksi 90% iPhone-nya di China mengatakan selama laporan pendapatannya bulan ini memperkirakan tarif menambah biaya USD 900 juta pada kuartal saat ini. Saham Apple naik 6%. Saham Amazon menguat 8%. Banyak penjual di Amazon mengandalkan produk-produk China.
Selain itu, saham-saham teknologi yang terdaftar di AS juga melonjak. Raksasa e-commerce China, Alibaba dan JD.com naik bersama dengan perusahaan internet Baidu.
“Dengan AS dan China yang jelas berada di jalur yang dipercepat untuk kesepakatan lebih luas, kami yakin titik tertinggi baru untuk pasar dan saham teknologi sekarang ada di atas meja pada 2025, karena investor akan fokus pada langkah selanjutnya dalam diskusi perdagangan yang akan terjadi selama beberapa bulan mendatang,” ujar Global Head of Technology Wedbush Securities, Daniel Ives.
"Pagi ini adalah kemenangan besar bagi investor dan skenario terbaik pasca akhir pekan ini, menurut pandangan kami,” ia menambahkan.
Wall Street Melesat
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melesat pada perdagangan Senin, 12 Mei 2025. Wall street melesat setelah AS dan China sepakat memangkas tarif sementara menyusul negosiasi selama akhir pekan di Swiss. Negosiasi perdagangan itu meningkatkan harapan perang dagang tidak akan mendorong ekonomi ke resesi.
Mengutip CNBC, Selasa (13/5/2025), indeks Dow Jones melonjak 2,81% ke posisi 1.160,72 poun dan ditutup ke posisi 42.410,10. Indeks Dow Jones mendekat level tertinggi dengan aksi beli yang tetap kuat.
Indeks S&P 500 melambung 3,26% hingga ditutup ke posisi 5.844,19,sehingga kenaikannya sejak level terendah intraday pada April saat puncak pesismisme terhadap tarif menjadi lebih dari 20%. Tolok ukur tersebut telah memangkas kerugian pada 2025 menjadi hanya 0,6%.
Indeks Nasdaq naik 4,35% dan ditutup ke posisi 18.708,34. Hal ini karena kesepakatan awal dengan China membuat saham teknologi yang terkait dengan negara itu antara lain Tesla dan Apple melambung.
Kenaikan tiga indeks acuan tersebut mendorong kinerja terbaik sejak 9 April.
Adapun pada Senin, 12 Mei 2025, Menteri Keuangan Scott Bessent menuturkan, pembicaraan dengan China telah sangat produktif dan kedua negara telah sepakat untuk memangkas tarif sementara.
Sentimen Tarif Dagang
Tarif AS atas barang-barang China diturunkan menjadi 30%, dan tarif China atas impor AS dipangkas menjadi 10%. Bessent berharap untuk bertemu sekali lagi dengan perwakilan dari China dalam beberapa minggu ke depan untuk mulai menyelesaikan kesepakatan lebih besar.
Saham Tesla melonjak hampir 7%, sementara Apple dan Nvidia masing-masing naik 6% dan 5%. Saham perusahaan yang paling bergantung pada barang-barang China mengalami reli paling besar. Saham Best Buy melonjak 6%, Dell Technologies naik hampir 8% dan Amazon bertambah lebih dari 8%.
“Pasar menguat karena investor terkejut dengan kecepatan kemajuan kesepakatan tarif perdagangan China,” ujar CEO KKM Financial Jeff Kilburg.