Liputan6.com, Jakarta Bursa saham Asia-Pasifik jatuh pada hari Rabu, mengikuti penurunan Wall Street semalam. Pelemahan bursa saham Asia-Pasifik didorong investor yang mengkaji data perdagangan Jepang dan menunggu keputusan suku bunga pinjaman utama China.
Dikutip dari CNBC, Rabu (20/8/2025), indeks saham Nikkei 225 Jepang turun 0,93%, sementara Topix turun 0,31%.
Kospi Korea Selatan turun 1,52% dan indeks saham Kosdaq yang berkapitalisasi kecil turun 1,77%. S&P/ASX 200 Australia turun 0,24% saat pembukaan.
Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada pada level 24.977, menunjukkan pembukaan yang lebih lemah dibandingkan penutupan terakhir HSI di level 25.122,9.
Ekspor Jepang turun 2,6% year-on-year (yoy) pada bulan Juli, mencatat penurunan tertajam dalam lebih dari empat tahun. Penurunan ini lebih tajam daripada kontraksi 2,1% yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters dan dibandingkan dengan penurunan 0,5% yang terjadi pada bulan Juni.
Wall Street
Semalam di Amerika Serikat, S&P 500 melemah, terbebani oleh saham Nvidia dan penurunan saham teknologi secara luas. Indeks S&P 500 melemah 0,59% dan ditutup pada level 6.411,37, sementara Nasdaq Composite turun 1,46% dan ditutup pada level 21.314,95.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 10,45 poin, atau 0,02%, dan ditutup pada level 44.922,27. Indeks yang terdiri dari 30 saham ini mencapai rekor tertinggi baru selama sesi tersebut.
Potensi Pergerakan IHSG
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Rabu (20/8/2025). IHSG hari ini akan menguji posisi 8.025-8.102.
IHSG melemah 0,45% ke posisi 7.862 dan masih didominasi oleh tekanan jual, serta area koreksi minimal sudah tercapai pada perdagangan saham Selasa, 19 Agustus 2025.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, posisi IHSG sedang berada pada bagian dari wave [v] dari wave 1 dari wave (3) pada label hitam.
“Hal tersebut berarti, masih terdapat ruang IHSG menguat menguji 8.025-8.102, tetapi tetap cermati akan ada koreksi jangka pendek ke retang 7.815-7.831,” kata Herditya.
Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.800,7.680 dan level resistance 8.008,8.103 pada perdagangan Rabu pekan ini.
Sementara itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan level resistance 7.800-8.000.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), dan PT Krakatau Steel Tbk (KRAS).
Sedangkan Herditya memilih saham PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Sentul City Tbk (BKSL), dan PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR) - Spec Buy
Saham ADMR menguat 0,50% ke 1.015 dan disertai dengan munculnya volume pembelian. "Selama ADMR masih mampu berada di atas 1.010 sebagai stoplossnya, posisi ADMR saat ini berada pada bagian dari wave (iv) dari wave [c] dari wave B," ujar Herditya.
Spec Buy: 990-1.010
Target Price: 1.025, 1.040
Stoploss: below 975
2.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) - Buy on Weakness
Saham BBRI terkoreksi 1,94% ke 4.040 dan disertai dengan munculnya tekanan jual. "Kami perkirakan, posisi BBRI saat ini berada pada bagian dari wave iv dari wave (c) dari wave [b]," kata Herditya.
Buy on Weakness: 3.930-4.040
Target Price: 4.160, 4.210
Stoploss: below 3.900
Rekomendasi Teknikal Lainnya
3.PT Sentul City Tbk (BKSL) - Spec Buy
Saham BKSL bergerak flat ke 148 disertai dengan munculnya volume pembelian. Herditya menuturkan, selama masih mampu berada di atas 146 sebagai stoplossnya, posisi BKSL saat ini berada di awal wave [v] dari wave 5.
Spec Buy: 147-148
Target Price: 161, 175
Stoploss: below 146
4.PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) - Buy on Weakness
Saham ERAA menguat 1,33% ke 458 dan masih didominasi oleh volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi ERAA saat ini berada pada bagian dari wave [v] dari wave C dari wave (B)," kata dia.
Buy on Weakness: 434-448
Target Price: 470, 494
Stoploss: below 418
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.