Melihat Rapor Kinerja Emiten Semen hingga Juni 2025

1 month ago 23

Liputan6.com, Jakarta - Dari lima emiten semen, empat di antaranya telah melaporkan kinerja keuangan semester I 2025. Tiga emiten semen kompak mencatat penurunan penjualan hingga Juni 2025.

Di antara emiten semen, hanya PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMBC) yang belum merilis laporan keuangan semester I 2025.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat, (15/8/2025), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) membukukan pendapatan Rp 8,032 triliun hingga Juni 2025. Pendapatan turun tipis 1,13% dari periode sama tahun sebelumnya Rp 8,12 triliun.

Pendapatan meski turun tipis, Perseroan masih mencatat pertumbuhan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 13,9% menjadi Rp 494,75 miliar hingga Juni 2025. Pada periode sama tahun sebelumnya, laba Perseroan tercatat Rp 434,70 miliar.

Selain itu, PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) mencatat pendapatan Rp 1,09 triliun hingga Juni 2025. Pendapatan Perseroan naik 30,95 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 835,17 miliar.

Di sisi lain, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melonjak 988,25% menjadi Rp 79,62 miliar hingga semester I 2025. Pada periode semester I 2024 tercatat Rp 7,31 miliar.

Kinerja Emiten Semen Lainnya

Sementara itu, PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) meraup penjualan Rp 4,06 triliun hingga semester I 2025 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,16 triliun.

Perseroan mampu menekan rugi 60,7% menjadi Rp 168,22 miliar hingga semester I 2025 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 428,30 miliar.

Dalam keterangan resmi yang disampaikan di keterbukaan informasi BEI, Perseroan menyatakan pendapatan turun tipis akibat pelemahan kinerja anak usaha di Vietnam dan anak usaha lainnya yang masih terdampak dinamika pasar.

“Namun, bisnis inti semen di Indonesia mencatat pertumbuhan pendapatan, didorong oleh peningkatan volume penjualan di pasar domestik dan ekspor,” demikian seperti dikutip.

Meskipun volume tumbuh positif harga jual rata-rata masih tertekan karena pasar domestik belum sepenuhnya pulih. Di sisi operasional, Perseroan tetap fokus pada efisiensi biaya melalui optimalisasi rantai pasok, pemanfaatan infrastruktur logistik internal seperti terminal dan pabrik pengemasan, serta perbaikan perencanaan distribusi.

Sektor Semen Nasional Hadapi Tantangan

Selain itu, sektor semen nasional pada semester I 2025 masih hadapi berbagai tantangan mulai dari melambatnya aktivitas infrastruktur, tekanan daya beli di segmen ritel hingga ketidakpastian akibat dinamika geopolitik global.

Di tengah tantangan itu, Perseroan mencatat strategi yang terarah dan penguatan distribusi di Jawa dan Sumatera sehingga mencetak pertumbuhan. Segmen semen kantong mencatat pertumbuhan signifikan melalui penetrasi ke daerah dengan potensi permintaan tinggi.

"Di pasar ekspor, Cemindo juga mencatat peningkatan penjualan melalui kemitraan dan perluasan pasar,” demikian seperti dikutip.

Semen Indonesia

Di antara emiten semen, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) membukukan penurunan pendapatan dan laba hingga Juni 2025. Pendapatan susut 4,8% menjadi Rp 15,60 triliun hingga semester I 2025 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 16,41 triliun.

Laba merosot 92,02% menjadi Rp 39,97 miliar hingga semester I 2025 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 501,47 miliar.

Dalam riset PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyebutkan kinerja kuartalan Semen Indonesia melemah baik laba dan pendapatan pada kuartal II 2025.

Hal itu seiring penurunan aktiivtas infrastruktur yang berkepanjangan, musim hujan lebih panjang, daya beli melemah dan komposisi ekspor berharga rendah lebih tinggi.

Rekomendasi Saham SMGR

Namun, pendapatan dan earning before interest, tax, depreciation and amortization (EBITDA) semester I 2025 sejalan dengan harapan. Akan tetapi, laba lebih rendah dari perkiraan.

Melihat kinerja semester I 2025 itu, Mirae Asset Sekuritas menurunkan pendapatan dan EBITDA masing-masing 3-4% dan 4-9% pada 2025-2026. Hal itu mencerminkan asumsi pertumbuhan average sale price (ASP) gabungan yang lebih lemah dan bauran ekspor yang lebih tinggi.

Mirae Asset Sekuritas Indonesia memasang peringkat hold untuk saham Semen Indonesia dari sebelumnya trading buy. Adapun target harga Rp 2.600 dari sebelumnya Rp 2.800.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |