Laba Gudang Garam Merosot 87% hingga Juni 2025

22 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mencatat penurunan pendapatan dan laba sepanjang semester I 2025.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (31/7/2025), PT Gudang Garam Tbk (GGRM) kantongi pendapatan Rp 44,36 triliun hingga Juni 2025. Pendapatan turun 11,29% dari periode sama tahun sebelumnya Rp 50,01 triliun.

Biaya pokok pendapatan turun 9,72% dari Rp 44,95 triliun hingga semester I 2024 menjadi Rp 40,58 triliun. Namun, laba bruto susut 25,26% menjadi Rp 3,78 triliun hingga Juni 2025. Laba bruto periode sama tahun lalu tercatat Rp 5,06 triliun.

Perseroan mencatat laba usaha anjlok 68,16% dari Rp 1,61 triliun pada semester I 2024 menjadi Rp 513,71 miliar hingga Juni 2025.

Seiring kinerja itu, PT Gudang Garam Tbk membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk merosot 87,3% menjadi Rp 117,16 miliar hingga semester I 2025 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 925,51 miliar.  Dengan demikian, laba per saham dasar dan dilusi Perseroan turun menjadi Rp 61 hingga Juni 2025 dari Juni 2024 sebesar Rp 481 per saham.

Total ekuitas turun menjadi Rp 61,07 triliun hingga Juni 2025 dari Desember 2024 sebesar Rp 61,91 triliun. Liabilitas merosot menjadi Rp 18,72 triliun hingga Juni 2025 dari Desember 2024 sebesar Rp 23,02 triliun. Aset Perseroan merosot menjadi Rp 79,80 triliun hingga 30 Juni 2025 dari Desember 2024 sebesar Rp 84,93 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara sebesar Rp 3,96 triliun hingga 30 Juni 2025 dari Desember 2024 sebesar Rp 3,70 triliun.

Harga saham GGRM ditutup anjlok 4,59% menjadi Rp 8.825 per saham pada Kamis, 31 Juli 2025. Harga saham GGRM berada di level tertinggi Rp 9.250 dan terendah Rp 8.800 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.118 kali dengan volume perdagangan 11.661 saham. Nilai transaksi Rp 10,5 miliar.

Kinerja Kuartal I 2025

Sebelumnya, kinerja keuangan PT Gudang Garam Tbk mencatat penurunan selama kuartal I 2025. Hal ini ditunjukkan dari penurunan pendapatan dan laba turun hingga kuartal I 2025.

PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mencatat pendapatan Rp 23,06 triliun hingga kuartal I 2025. Pendapatan turun 12,17% dari periode kuartal I 2024 sebesar Rp 26,26 triliun.Pendapatan yang turun itu mendorong laba yang diatribusikan ke pemilik entitas induk terpangkas 82,46%.

Perseroan meraup laba yang diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp 104,43 miliar hingga kuartal I 2025 dari kuartal I 2024 sebesar Rp 595,57 miliar. Demikian mengutip dari laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia, Rabu (7/5/2025).

PT Gudang Garam Tbk mencatat biaya pokok pendapatan Rp 21,06 triliun hingga kuartal I 2025, turun 10,27 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 23,4 triliun. Seiring hal itu, laba bruto turun 28,18 persen menjadi Rp 2 triliun. Pada periode kuartal I 2024, laba bruto tercatat Rp 2,79 triliun.

Perseroan mencatat pendapatan lainnya naik menjadi Rp 108,84 miliar hingga kuartal I 2025 dari kuartal I 2024 sebesar Rp 41,16 miliar. Beban usaha tercatat Rp 1,80 triliun turun dari kuartal I 2024 sebesar Rp 1,87 triliun. Beban lainnya susut menjadi Rp 1,16 triliun hingga kuartal I 2025 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,23 triliun.

Perseroan mampu memangkas beban bunga menjadi Rp 120,34 miliar hingga kuartal I 2025 dari kuartal I 2024 sebesar Rp 190,65 miliar. Seiring hal itu, laba per saham dasar dan dilusi turun menjadi Rp 54 hingga kuartal I 2025 dari kuartal I 2024 sebesar Rp 310.

Aset Perseroan

Di sisi lain, Perseroan mencatat kenaikan ekuitas menjadi Rp 62,02 triliun hingga Maret 2025 dari Desember 2024 sebesar Rp 61,91 triliun.

Total liabilitas Perseroan turun menjadi Rp 22,37 triliun hingga kuartal I 2025 dari Desember 2024 sebesar Rp 23,02 triliun. Aset Perseroan tercatat Rp 84,39 triliun hingga Maret 2025 dari Desember 2024 sebesar Rp 84,9 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas sebesar Rp 3,69 triliun hingga kuartal I2 2025 dari Desember 2024 sebesar Rp 3,70 triliun.

Berdasarkan data BEI, pemegang saham Perseroan antara lain PT Suryaduta Investama sebesar 69,29%, PT Suryamitra Kusuma sebesar 6,26%, masyarakat warkat sebesar 7,29% dan masyarakat non warkat sebesar 17,16%.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |