Liputan6.com, Jakarta PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) mencatatkan pertumbuhan signifikan untuk penjualan dan laba. Pada semester I 2025 dengan volume penjualan naik 21% dan laba bersih melesat 952% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini ditopang oleh peningkatan permintaan semen di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) sebesar 8%, meskipun secara nasional industri semen masih mengalami kontraksi permintaan sekitar 2% akibat kondisi oversupply yang diproyeksikan bertahan hingga 2030.
Direktur Utama SMBR, Suherman Yahya, menyampaikan bahwa wilayah Sumbagsel merupakan basis utama pasar SMBR, dengan pertumbuhan yang ditopang oleh program pemerintah di sektor infrastruktur dan perumahan, proyek swasta yang terus berjalan, serta kontribusi signifikan dari sektor retail
“Walaupun secara nasional demand turun 2%, pasar SMBR di Sumatera Bagian Selatan justru tumbuh. Ini momentum bagi kami untuk terus meningkatkan pertumbuhan dengan memanfaatkan potensi pasar Sumbagsel yang merupakan pusat pertumbuhan,” ujar Suherman, Selasa (30/9/2025).
Sementara itu, Direktur Keuangan & SDM SMBR, Rahmat Hidayat, menegaskan bahwa capaian gemilang tersebut merupakan kombinasi dari strategi efisiensi internal dan sinergi bersama SIG sebagai holding BUMN semen.
“Dari sisi internal, SMBR menekan biaya produksi agar harga pokok lebih efisien, mengoptimalkan jalur distribusi ke pasar utama, dan memperkuat konsolidasi pasar. Dari sisi sinergi dengan SIG, SMBR mendapatkan skala ekonomis yang lebih besar serta dukungan rantai pasok yang luas, sehingga akses pasar semakin kuat. Kedua hal inilah yang menjadi faktor dominan meningkatnya volume penjualan dan laba bersih SMBR di Semester I 2025,” jelas Rahmat.
Penerapan Strategi Cost Leadership
Sementara itu, Direktur Operasi SMBR Taufik menekankan bahwa efisiensi juga ditopang oleh penerapan strategi cost leadership melalui teknologi dan inovasi proses produksi.
“Saat ini Semen Baturaja menerapkan strategi cost leadership dengan menekan biaya produksi melalui efisiensi energi, seperti penurunan faktor klinker dan penggunaan bahan baku alternatif yang lebih ekonomis. Kami juga mengadopsi teknologi plant automation dengan sistem Intelligence Process Control System (IPCS), yaitu sistem berbasis model prediktif yang mengoptimalkan operasi produksi secara real time. Sistem ini mampu menghitung otomatis kebutuhan bahan bakar, temperatur, hingga kadar oksigen sehingga proses produksi lebih stabil, hemat energi, ramah lingkungan, serta menjaga kualitas produk tetap terjamin,” terang Taufik.
Dengan capaian positif ini, SMBR optimistis dapat menutup tahun 2025 dengan kinerja yang solid sekaligus memperkuat kontribusi perseroan terhadap SIG dan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
RUPS Semen Baturaja Restui Dividen Rp 25,85 Miliar
PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), anak usaha dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) menetapkan pembagian dividen tunai sebesar Rp 25,85 miliar.
Rencana pembagian dividen telah disepakati pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk Tahun Buku 2024 yang diselenggarakan pada 27 Mei 2025, kemarin.
Jumlah dividen yang dibagikan setara dengan 20% dari laba bersih konsolidasian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada tahun buku 2024, yakni sebesar Rp 129,25 miliar.
Dengan demikian, para pemegang saham akan memperoleh dividen sebesar Rp 2,60264 per saham.
Sementara itu, sebesar 80% dari laba bersih atau setara Rp 103,4 miliar ditetapkan sebagai laba ditahan. Kebijakan ini menandakan keseimbangan antara apresiasi terhadap pemegang saham dan strategi penguatan permodalan perusahaan untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang.
Direktur Utama PT Semen Baturaja Tbk, Suherman Yahya, menyatakan bahwa pembagian dividen ini merupakan bentuk apresiasi terhadap para pemegang saham serta mencerminkan fundamental perusahaan yang solid.
“Pembagian dividen ini merupakan bentuk komitmen kami dalam memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham, sekaligus cerminan kinerja positif dan fundamental perseroan yang terus menguat,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (28/5/2025).
Optimisme Kinerja
Ia menambahkan, Perseroan optimistis terhadap prospek pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan, terutama dengan strategi yang tepat dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan.
SMBR tercatat konsisten membagikan dividen tunai selama tiga tahun terakhir, dengan nilai yang terus meningkat seiring pertumbuhan laba bersih.
Sepanjang tahun 2024, SMBR berhasil mencatatkan kinerja yang solid meskipun industri semen domestik mengalami koreksi.
Pendapatan tumbuh 2,5% menjadi Rp2,09 triliun dibandingkan Rp2,04 triliun pada tahun sebelumnya. Volume penjualan semen juga meningkat 3,43%, dari 2,16 juta ton menjadi 2,23 juta ton.