Komisaris FILM Lepas 381.600 Saham, Segini Nilainya

1 week ago 17

Liputan6.com, Jakarta - Komisaris PT MD Entertainment Tbk (FILM) Sanjeva Advani melepas saham FILM secara bertahap pada 9 dan 29 September 2025.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (5/10/2025), Sanjeva Advani menjual 381.600 saham FILM masing-masing pada 9 September 2025 dan 29 September 2025. Jumlah saham yang dilepas sebanyak 197.600 dan 184.000 dengan kisaran harga Rp 3.770-Rp 4.860 per saham. Total dana yang diraup dari hasil penjualan saham itu sekitar Rp 1,64 miliar.

“Tujuan dari transaksi divestasi dengan status kepemilikan langsung,” tulis Sanjeva dalam keterbukaan informasi BEI.

Setelah transaksi penjualan saham,ia memiliki 4.750.079 saham FILM atau setara 0,044%. Sebelumnya ia mengenggam 5.131.679 atau 0,047% saham FILM.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 3 Oktober 2025, harga saham FILM turun 2,79% ke posisi Rp 6.100 per saham. Harga saham FILM dibuka stagnan di posisi Rp 6.275 per saham. Harga saham FILM berada di level tertinggi Rp 6.275 dan terendah Rp 5.400 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.950 kali dengan volume perdagangan 178.753 saham. Nilai transaksi Rp 87,9 miliar.

MD Entertainment Bidik Rp 791,82 Miliar Melalui Rights Issue, SBS Jadi Investor Strategis

Sebelumnya, PT MD Entertainment Tbk (FILM) mengumumkan pelaksanaan Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (PMHMETD I)  atau rights issue. Aksi korporasi sebagai bagian dari strategi untuk memperkuat struktur permodalan dan mendukung ekspansi bisnis yang berkelanjutan.

Dalam PMHMETD I ini, FILM menerbitkan sebanyak 989.778.796 saham baru yang akan menghimpun dana sebesar Rp791,82 miliar. Setiap 10 saham lama memberikan hak untuk memperoleh 1 Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. Jumlah saham yang diterbitkan itu sebanyak 9,09% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah rights issue.

Harga pelaksanaan rights issue itu sebesar Rp 800 per saham. Bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan rights issue akan mengalami dilusi maksimal sebesar 9,09% setelah periode pelaksanaan rights issue. Demikian mengutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Partisipasi SBS

Salah satu sorotan utama dari aksi korporasi ini adalah partisipasi signifikan dari SBS Co., Ltd., perusahaan media dan hiburan asal Korea Selatan.

Melalui pengalihan dari PT MD Corp Enterprises, SBS Co., Ltd. memperoleh 413,8 juta HMETD dan telah berkomitmen untuk melaksanakan seluruh hak tersebut. Total investasi yang dikucurkan SBS Co., Ltd. mencapai Rp331 miliar atau setara dengan sekitar USD 20 juta.

Direktur Utama FILM, Manoj Dhamoo Punjabi, juga telah menyatakan akan melaksanakan seluruh HMETD yang dimilikinya secara langsung maupun melalui pembelian HMETD dari PT MD Corp Enterprises.

"Masuknya SBS Co., Ltd. sebagai investor strategis tidak hanya memperkuat sisi finansial, namun juga membuka potensi kolaborasi lintas negara yang sangat bernilai bagi ekspansi global kami.” kata Manoj, seperti dikutip dari keterangan resmi, Jumat (27/6/2025).

Dana Hasil Rights Issue

Dana hasil PMHMETD I ini akan digunakan untuk:

1.Melunasi pinjaman kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp748,2 miliar;

2.Modal kerja, termasuk produksi film, dan biaya operasional lainnya.

Pemegang Saham Perseroan

Melalui rights issue, MD Entertainment berharap dapat menekan beban bunga, memperbaiki rasio keuangan, dan membangun fondasi yang kokoh untuk inisiatif pertumbuhan di tengah dinamisnya ekosistem hiburan digital.

Setelah rights issue ini, pemegang saham FILM antara lain Manoj Dhamoo Punjabi sebesar 12,53%, Morgan Stanley and Co Intl sebesar 11,51%, PT MD Corp Enterprises sebesar 44,12%, PT Samuel Sekuritas Indonesia sebesar 7,52%.

Lalu Shania Manoj Punjabi sebesar 0,19%, Sanjeva Advani sebesar 0,03%, SBS Co Ltd sebesar 3,8%, dan masyarakat sebesar 20,31%.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |