Komisaris Chandra Daya Investasi Beli 19,25 Juta Saham CDIA

2 days ago 12

Liputan6.com, Jakarta - Komisaris PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) Andre Khor Kah Hin membeli saham CDIA pada pertengahan Juli 2025.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (29/7/2025),komisaris Andre Khor Kah Hin membeli 19,25 juta saham CDIA dalam dua tahap. Pertama, Andre Khor Kah Hin membeli 15 juta saham CDIA dengan  harga Rp 800 per saham. Dengan demikian, total nilai pembelian saham CDIA sebesar Rp 12 miliar.

Kedua, ia membeli 4,25 juta saham CDIA dengan harga Rp 1.050 per saham pada 21 Juli 2025.

"Tujuan dari transaksi ini investasi dengan status kepemilikan langsung,” demikian seperti dikutip dari keterbukaan informasi BEI.

Dengan demikian, nilai pembelian saham CDIA sebesar Rp 4,46 miliar. Adapun total pembelian saham CDIA itu sebanyak19,25 juta dengan nilai pembelian Rp 16,4 miliar. Seiring pembelian saham CDIA itu, Andre Khor kini genggam 0,015% saham CDIA atau 19,25 juta saham CDIA.

Mengutip data RTI pada Selasa, 29 Juli 2025 pukul 15.00 WIB, harga saham CDIA naik 6,56% ke posisi Rp 1.950 per saham. Harga saham CDIA dibuka stagnan di posisi Rp 1.830 per saham. Saham CDIA berada di level tertinggi Rp 1.950 dan terendah Rp 1.830 per saham. Total frekuensi perdagangan 56.047 kali dengan volume perdagangan 3.642.230 saham. Nilai transaksi Rp 462,4 miliar.

Chandra Daya Investasi (CDIA), Siap Jadi Pemain Kunci Infrastruktur di Asia Tenggara

Sebelumnya, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) atau CDI Group resmi mencatatkan saham perdana di Papan Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham CDIA. Dalam proses penawaran umum perdana (IPO), perusahaan berhasil meraih dana sebesar Rp2,37 triliun dari penerbitan 12,48 miliar lembar saham baru dengan harga Rp190 per saham.

IPO CDI Group disambut antusias investor dengan tingkat oversubscription yang luar biasa, mencapai 563,64 kali dari total alokasi. Tercatat sebanyak 400.126 investor berpartisipasi dalam masa penawaran yang berlangsung pada 2–7 Juli 2025, setelah sebelumnya melalui masa penawaran awal pada 19–24 Juni 2025.

Presiden Direktur CDI Group, Fransiskus Ruly Aryawan, menyampaikan apresiasinya atas dukungan investor. Fransiskus menyebut saham perdana hari ini menjadi momen penting bagi CDI Group dalam membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan jangka panjang.

“Kami menyampaikan apresiasi atas kepercayaan investor yang mendukung kesuksesan proses IPO ini,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Posisi Strategis di Asia Tenggara

Ruly menekankan pentingnya posisi strategis CDI Group dalam sektor infrastruktur, terutama di tengah kebutuhan industri yang semakin berkembang di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Dia menuturkan, Asia Tenggara, termasuk Indonesia, saat ini berada dalam fase pertumbuhan industri yang sangat dinamis dan menuntut dukungan infrastruktur yang andal dan efisien.

Kebutuhan akan layanan logistik, kepelabuhanan dan penyimpanan, jaringan energi serta pengelolaan air menjadi potensi yang besar dalam pengembangan Perseroan.

“CDI Group melihat peluang strategis untuk terus memperluas layanan dan memperkuat peran kami sebagai penyedia solusi infrastruktur yang relevan dan terintegrasi.” tuturnya

Fokus Pemanfaatan Dana IPO

Dana hasil IPO akan difokuskan untuk memperkuat lini bisnis utama, mempercepat sejumlah proyek strategis, serta memperbesar kapasitas anak usaha CDI Group. Rinciannya:

Rp871,76 miliar dialokasikan untuk sektor logistik, termasuk penyertaan modal ke anak usaha guna pembelian kapal dan operasional pendukung.

Rp1,48 triliun digunakan untuk pengembangan fasilitas kepelabuhanan dan penyimpanan, termasuk pembangunan tangki penyimpanan, jaringan pipa Ethylene, dan infrastruktur penunjang lain di kawasan industri strategis.

Infrastruktur Berkelanjutan

CDI Group menegaskan komitmennya sebagai penyedia solusi infrastruktur berkelanjutan yang mampu memberikan nilai tambah bagi industri, pemangku kepentingan, dan masyarakat luas.

“Kami berkomitmen untuk menjadi mitra pertumbuhan yang mendorong solusi infrastruktur yang relevan bagi kebutuhan industri di masa depan, serta menciptakan nilai tambah yang nyata bagi para pemangku kepentingan dan masyarakat luas,” pungkasnya.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |