Liputan6.com, Jakarta - PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (PT JIEP) mengadakan kegiatan edukasi pengolahan sampah menjadi kompos dan urban farming, yang ditujukan kepada para siswa siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 Rawaterate. Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Selasa, 20 Mei 2025, bertempat di Rumah Kompos & Nursery, yang terletak di dalam Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur yang turut dihadiri jajaran Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur.
Inisiatif ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan perusahaan (TJSL) yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan sejak dini melalui pembelajaran langsung mengenai pengelolaan sampah organik serta urban farming. Para peserta diajak untuk memahami proses daur ulang sampah menjadi kompos yang ramah lingkungan, sekaligus mengenal teknik bercocok tanam sederhana yang dapat diterapkan di lingkungan rumah atau sekolah. Selain memberikan edukasi praktis, kegiatan ini juga diharapkan dapat membentuk karakter peduli lingkungan pada generasi muda.
Asisten Perekonomian Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretariat Kota Administrasi Jakarta Timur, Fauzi, menyambut baik inisiatif ini, “Kami melihat semua aktivitas yang ada di kawasan industri ini, dan ada beberapa spot yang bisa dioptimalkan, salah satunya terkait dengan bagaimana pengembangan urban farming, jadi bisa dikatakan Kawasan JIEP ini, dari seluruh sampah tumbuhan, daun dan batang, dan sebagainya tidak perlu dibuang keluar, cukup dikelola di sini dan dimanfaatkan dengan baik menjadi pupuk, dan saya kira ini pembelajaran yang baik untuk kita,” ujar Fauzi.
“Ke depan tentunya, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur akan bekerja sama dengan PT JIEP terkait pengembangan urban farming, nantinya ini akan menjadi pengembang objek tidak hanya urban farming tapi juga edukasi urban farming bagi masyarakat. Tadi Saya juga melihat para siswa sekolah yang belajar terkait pengolahan sampah. Harapannya kawasan ini nantinya juga bisa menjadi kawasan edukasi urban farming yang ada di Jakarta, termasuk pengelolaan sampah TPS3R. Nanti kita akan buat desainnya sesegera mungkin, sehingga bisa kita optimalkan” lanjut Fauzi.
Sementara itu Direktur Utama PT JIEP, Satrio Witjaksono mengungkapkan bahwa edukasi tersebut merupakan bagian dari upaya menjadikan kawasan industri yang ramah lingkungan sekaligus berkelanjutan. “Edukasi ini merupakan bagian dari langkah kami mewujudkan kawasan industri yang ramah lingkungan dan berkelanjutan mulai dari lingkungan sekitar. Kegiatan edukasi ini mencakup pelatihan teknis pemilahan sampah, pemanfaatan kembali limbah organik dan anorganik, serta diskusi bersama praktisi pengelolaan lingkungan. Sementara kami punya 2 titik seluas 1,2 Hektar, dan nantinya akan kita perluas lagi, kita juga punya hutan kota yang bukan tanaman produktif, tapi bisa kita kembangkan ke sana untuk urban farming” ujar Satrio.
“Urban farming selain untuk memanfaatkan lahan yang tidak bisa dijadikan tanah kaveling industri atau pergudangan, bisa juga digunakan sebagai bagian dari Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) kita untuk kegiatan yang menghasilkan, mulai dari memilah, mengolah serta dari sisi farming-nya, mudah-mudahan ini bisa menjadi penambahan kegiatan maupun pendapatan bagi lingkungan,” lanjut Satrio.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (PT JIEP), yang selaras dengan kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam pengelolaan sampah sebagai upaya pelestarian lingkungan. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan serta memperkuat implementasi sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan di kawasan industri.
Sejumlah siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Buni Bakti, Babelan, Bekasi terpaksa melakukan kegiatan belajar di ruang guru lantaran ruang kelas mereka masih tergenang banjir.