Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk membagikan dividen sebesar Rp 1,13 triliun atau setara dengan 25 persen dari laba bersih perseroan tahun buku 2024. Jumlah dividen itu setara dengan Rp 156,23 per lembar saham.
Pembagian dividen tersebut menjadi keputusan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Rabu, 7 Mei 2025.
Corporate Secretary & Chief Administration Officer Jasa Marga Ari Wibowo mengatakan dividen itu akan dibagikan kepada pemegang saham dengan pencatatan per 21 Mei 2025.
"Dividen tersebut akan dibayarkan secara proporsional kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal pencatatan 21 Mei 2025,” kata Ari dalam keterangannya, Rabu (7/5/2025).
Nilai dividen Rp 156,23 per saham itu meningkat siginifikan dari pembagian atas tahun buku 2023 yang dipatok Rp 37,86 per saham. Jika dihitung, peningkatannya mencapai 312,61 persen.
"Sisa laba bersih tahun 2024 Perseroan dialokasikan sebagai laba ditahan yang akan digunakan sebagai cadangan lain," kata Ari.
Catatkan Pendapatan Rp 18,73 Triliun
Kinerja keuangan BUMN berkode saham JSMR tersebut menunjukkan pertumbuhan positif. Perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 18,73 triliun atau tumbuh 20,32 persen secara tahunan (year on year/yoy). Laba inti perusahaan tercatat sebesar Rp 3,7 triliun atau tumbuh 35,95 persen.
EBITDA Jasa Marga juga meningkat 27,3 persen menjadi Rp 12,62 triliun dengan EBITDA margin 67,38 persen.
Capaian tersebut sebagai buah atas strategi Perseroan untuk melakukan konsolidasi kembali atas tiga ruas jalan tol yang meliputi ruas Batang-Semarang, Solo-Ngawi, dan Ngawi-Kertosono dengan melakukan pembelian kembali atas unit Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) di tahun 2024.
Pendanaan ke JTT
Dalam rangka mengoptimalkan portofolio bisnis Perseroan, pada 2024, Jasa Marga berhasil melakukan aksi korporasi Pendanaan Berbasis Ekuitas (Equity Financing) PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) dengan menggandeng strategic partner untuk mendapatkan sumber pendanaan alternatif berbasis ekuitas.
Perseroan tetap menjadi pengendali utama dan mempertahankan posisinya sebagai pemegang saham mayoritas pada PT JTT dengan kepemilikan saham sebesar 65 persen.
"Perolehan hasil pendanaan digunakan untuk mengoptimalkan struktur modal dan rasio hutang Perseroan, sehingga kapasitas dan kondisi keuangan Perseroan dalam jangka panjang akan tetap terjaga seiring dengan penyelesaian ruas jalan tol baru," tutur Ari.
Tingkat Solvabilitas Semakin Baik
Efek positif dari strategi Perseroan untuk melakukan penguatan kapasitas keuangan dapat dilihat dari tingkat solvabilitas yang semakin membaik di tahun 2024 dengan Interest Bearing Debt to Total Equity (DER) menjadi 1,04x dan Interest Coverage Ratio (ICR) mencapai 3,13x.
Dengan kemampuan Perseroan untuk dapat menjaga rasio covenant di tengah kebutuhan ekspansi bisnis dan ditopang EBITDA Perseroan yang selalu bertumbuh dengan baik, maka kinerja Debt to EBITDA turun dari 6,9x di tahun 2023 menjadi 4,7x di tahun 2024.
Pada RUPST Tahun Buku 2024 ini, Perseroan turut menyampaikan Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum melalui Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Tahun 2024. Hingga 31 Desember 2024, seluruh dana yang diperoleh dari penawaran umum tersebut telah terserap secara penuh, dengan total realisasi sebesar Rp 926,56 miliar.
Erick Thohir Tunjuk Bos Jasa Raharja Rivan Purwantono Jadi Dirut Jasa Marga
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak jajaran dewan direksi dan dewan komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Nama Rivan Purwantono didapuk menjadi Direktur Utama.
Perubahan tersebut tertuang dalam hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Jasa Marga.
Rivan Purwantono menggantikan posisi Subakti Syukur di kursi Direktur Utama. Rivan sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Jasa Raharja (Persero).
"Perseroan juga menyetujui perubahan nomenklatur dan penetapan jajaran komisaris dan direksi berdasarkan keputusan RUPST,” ujar Corporate Secretary & Chief Administration Officer Jasa Marga, Ari Wibowo, dalam keterangannya, Rabu (7/5/2025).
Dalam jajaran direksi, ada nama baru yang menempati posisi Direktur Human Capital dan Transformasi. Sosok Yoga Tri Anggoro ditunjuk menempati posisi tersebut menggantikan Bagus Cahya Arinta.
Pemegang saham juga merombak hampir seluruh jajaran Dewan Komisaris. Total ada 6 nama yang diganti dalam posisi Komisaris Utama dan Komisaris.
Diantaranya, Wakil Menteri Sekretaris Negara, Juri Ardiantoro didapuk menjadi Komisaris Utama. Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum Bidang Teknologi dan Kepatuhan Intern Syamsul Bachri Yusuf ditunjuk jadi Komisaris.
Komisaris Lainnya
Kemudian, Politisi Partai Demokrat, Nachrowi Ramli menjadi Komisaris. Lalu, Irjen Polisi Rudi Antariksawan menjadi Komisaris. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Ni'am Sholeh menjadi Komisaris.
Hanya nama Seppalga Ahmad yang tidak digantikan dalam jabatan Komisaris Independen.
Keenam sosok yang disebutkan sebelumnya menggantikan beberapa nama. Yakni, Mohammad Zainal Fatah dari jabatan Komisaris Utama, M Roskanedi, Raja Erizman, Chandra Wijaya, Marsetio, dan Abdul Rachman dari posisi Komisaris dan Komisaris Independen.